Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Ketua DPP PDIP: Pilpres 2024 Momentum Tepat Hadirkan Pemimpin Perempuan

Ketua DPP PDIP Said Abdullah mengatakan pemilihan presiden (pilpres) 2024 merupakan momentum yang tepat untuk menghadirkan pemimpin perempuan.

Penulis: Fersianus Waku
Editor: Theresia Felisiani
zoom-in Ketua DPP PDIP: Pilpres 2024 Momentum Tepat Hadirkan Pemimpin Perempuan
ist
Ketua DPP PDIP Said Abdullah. Said Abdullah mengatakan pemilihan presiden (pilpres) 2024 merupakan momentum yang tepat untuk menghadirkan pemimpin perempuan. 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua DPP PDIP Said Abdullah mengatakan pemilihan presiden (pilpres) 2024 merupakan momentum yang tepat untuk menghadirkan pemimpin perempuan.

Awalnya, Said Abdullah mengutip hasil survei Akar Rumput Strategic Consulting (ARSC) 21 September 2021 melalui pertanyaan top of mind menemukan bahwa kandidasi capres perempuan masih jauh di bawah laki laki.

Selain itu, hasil survei Lembaga Survei Indonesia (LSI) juga menunjukkan capres perempuan dari sepuluh daftar kandidasi capres 2024 berada di urutan ke tujuh.

"Artinya, dalam realitas politik di Indonesia kepemimpinan perempuan dalam kandidasi capres 2024 masih menyisakan problem akseptabilitas atau hambatan penerimaan publik," kata Said Abdullah dalam keterangannya, Senin (24/10/2022).

Dari hasil survei tersebut, Said menilai kandidasi capres perempuan masih sulit bersaing dengan capres laki laki pada sisi akseptabilitas untuk di terima dan dipilih pemilih di Indonesia.

Said pun mengutip pernyataan Bung Karno dalam bukunya "Sarinah: Kewajiban wanita dalam perdjuangan repoeblik Indonesia" (cet I, 1947) posisi perempuan dalam perjuangan republik Indonesia bukan sekedar urusan emansipasi".

"Pengalamannya dirawat oleh Sarinah sebagai pembantunya, Bung Karno menemukan humanisme dalam praktik hidup," ujarnya.

Berita Rekomendasi

Geneologi pemikiran Bung Karno yang Marhaenis, kata dia, kental dengan kritik terhadap modernisme barat sebagai semang imperialisme.

"Jadi kita pahami bila Bung Karno bukan sekedar menempatkan perempuan dalam pemajuan bangsa dan negaranya, lebih spesifik, perempuan menjadi bagian kekuatan yang harus turut serta melawan feodalisme, kolonialisme dan imperialisme," ucap Said.

Baca juga: Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto Tegaskan Klarifikasi Terhadap Ganjar Upaya Merawat Kader Partai

Lebih lanjut, ia menuturkan dalam buku Sarinah Bung Karno diungkapkan betapa pentingnya peran perempuan dalam sebuah bangsa.

"Bahkan lebih jauh Bung Karno menggaris bawahi "djikalau tidak dengan mereka (wanita) kemenangan tak mungkin kita tjapai". Terlihat betapa keadaan perempuan pada masanya terdomestifikasi, tak kuasa keluar dari kultur feodal yang patriarki," ungkapnya.

Karenanya, Said menegaskan dari pandangan Bung Karno tersebut menunjukkan mengapa tokoh perempuan menjadi penting untuk tampil dalam kepemimpinan nasional melalui ajang kandidasi capres 2024.

Pertama, kandidasi perempuan dalam kepemimpinan nasional bukan sekedar dukungan terhadap figur, tetapi secara otentik bisa membuktikan bangsa Indonesia keluar dari feodalisme patriarkis sebagai syarat kemajuan sosial.

Kedua, kata Said, kepemimpinan perempuan sudah sewajarnya bila mengacu agregat sosial-demografis kita menempati kedudukan yang strategis.

Halaman
12
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas