Pertemuan Intens Megawati, Jokowi dan Ketum Parpol Koalisi Awali Pengumuman Capres PDIP
Hasto menegaskan bahwa momentum pertemuan itu akan dilakukan setelah berbagai persoalan ekonomi bangsa dapat diatasi
Penulis: Fransiskus Adhiyuda Prasetia
Editor: Eko Sutriyanto

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Fransiskus Adhiyuda
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sekretaris Jenderal DPP PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto mengungkapkan momentum waktu pengumuman calon presiden (Capres) 2024 dari partainya.
Hasto mengungkapkan, momentum itu akan diawali dengan pertemuan secara khusus antara Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri, Presiden Jokowi dan ketua umum partai politik yang akan bergabung dengan koalisi.
Hal ini disampaikan Hasto mengingat pada momentum pada Pilpres 2019 lalu, di mana Megawati bertemu dengan Jokowi untuk berdialog panjang perihal Capres dan Cawapres.
"Nanti juga sama, akan ada pertemuan-pertemuan yang intens antara Ibu Mega, Pak Jokowi, kemudian pertemuan dengan para ketua umum yang akan bersama-sama membangun kerja sama," kata Hasto di sela-sela acara pembekalan kader baru di Sekolah Partai Lenteng Agung, Jakarta, Minggu (30/10/2022).
Meski begitu, Hasto menegaskan bahwa momentum pertemuan itu akan dilakukan setelah berbagai persoalan ekonomi bangsa dapat diatasi.
Baca juga: Sekjen PDIP Hasto Minta Kader Baru Disiplin soal Pilpres 2024, Tak Boleh Buat Gerakan Tambahan
Pasalnya, kata Hasto, dalam beberapa kali sambutan Presiden Jokowi dan Megawati disampaikan bahwa tahun 2023 bangsa Indonesia akan menghadapi tantangan ekonomi yang besar.
Tentu, berkaitan dengan perang besar antara Rusia dan Ukraina dan terjadinya krisis pupuk, pangan dan energi di sejumlah negara di dunia.
"Kemudian dengan menguatnya Presiden Xi Jin Ping maka persoalan Taiwan yang sebelumnya secara gencar AS membekap penuh Taiwan ini juga akan menimbulkan persolan-persoalan geopolitik, sehingga situasi eksternal global itu sangat volatil dan kemudian penuh ancaman yang makim destruktif yang menggangu kemanan global," papar Hasto.
Tantangan di dalam negeri saat ini adalah berjuang mengatasi berbagai tekanan dan persiapan menggelar G20 dan kepemimpinan Indonesia di ASEAN.
"Hal-hal itu yang harus kita lakukan dulu supaya energi bangsa ini betul-betul terkonsentrasi pada tugas kita yang telah dipercaya dunia internasional untuk menjadi pemimpin G20, itu yang seharusnya jadi fokus kita," tegas Hasto.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.