Ketidaknetralan Jokowi di Awal Pertarungan Pilpres Dinilai Berbahaya Bagi Demokrasi Indonesia
Direktur Eksekutif Voxpol Center, Pangi Syarwi Chaniago menilai ketidaknetralan Jokowi bisa berbahaya bagi kelangsungan demokrasi Indonesia.
Penulis: Wahyu Gilang Putranto
Editor: bunga pradipta p
"Jangan tergesa-gesa. Jangan tergesa-gesa. Meskipun, meskipun, mungkin yang kita dukung ada di sini," kata Jokowi.
Diketahui sejumlah tokoh yang hadir antara lain Ganjar Pranowo, Kepala Kantor Staf Presiden Moeldoko, dan Ketua Umum Projo Budi Arie Setiadi.
Presiden Jokowi dan Ganjar Pranowo pun duduk berdekatan saat mengikuti acara tersebut.
Terbaru, Jokowi menyinggung soal rambut putih dan wajar berkerut adalah ciri-ciri pemimpin yang memikirkan rakyat.
"Perlu saya sampaikan, perlu saya sampaikan, pemimpin yang mikirin rakyat itu kelihatan dari mukanya itu kelihatan."
"Dari penampilannya itu kelihatan, nanyak kerutan di wajahnya karena mikirin rakyat, ada juga yang mikirin rakyat sampai rambutnya putih semua, ada! Ada itu," ungkap Jokowi di GBK, 26 November 2022.
Statemen Jokowi banyak ditafsirkan mengarah ke Ganjar Pranowo yang identik dengan rambut putihnya.
- Sinyal untuk Anies
Meski tidak memberi sinyal khusus soal pencapresan, Jokowi sempat terlihat mesra dengan Anies Baswedan di even Formula E Jakarta, 4 Juni 2022.
Diberitakan Kompas.com, Jokowi hadir di sirkuit Formula E, Jakarta International E-Prix Circuit (JIEC), Ancol, Jakarta Utara, dan langsung disambut oleh Anies.
Selepas berjabat tangan dengan Anies dan beberapa pejabat yang menyambutnya, Jokowi tampak berbincang-bincang dengan mereka.
Jokowi dan Anies kemudian berjalan menuju ke tenda VVIP Formula E.
Keduanya juga menyerahkan hadiah kepada pemenang Formula E saat itu.
(Tribunnews.com/Gilang Putranto, Kompas.com/Dian Erika Nugraheny)
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.