Masyarakat Pilih Tokoh Muda Energik, Kreatif dan Beretos Kerja Baik Jadi Calon Pemimpin Nasional
Saat ini masyarakat sangat menginginkan tokoh muda yang energik, cukup kreatif dan memiliki etos kerja yang sangat baik.
Penulis: Eko Sutriyanto
Editor: Dewi Agustina
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Eko Sutriyanto
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Hasil survei politik, seperti yang dikeluarkan Poltracking Indonesia mencerminkan suara calon pemilih ketika pemilu dan pilpres dilaksanakan tahun 2024 mendatang.
Bahkan, berdasarkan hasil survei sudah mencerminkan idola masyarakat Indonesia kepada capres dan cawapres yang akan bertarung di pilpres 2024 mendatang.
"Hasil survei politik Poltracking itu mirip dengan hasil yang telah dikeluarkan oleh beberapa lembaga survei sebelumnya. Hasil itu tidak extrem berlawanan dengan yang ada. Saya melihat dinamika masyarakat terhadap capres dan cawapres hasilnya juga tak jauh berbeda," ungkap Dr Indraddin, S.Sos, M.Si Dosen Universitas Andalas dalam keterangan tertulis, Jumat (23/12/2022).
Survei terbaru Poltracking menempatkan Menteri BUMN Erick Thohir sejak awal tahun mengalami kenaikan yakni saat awal tahun ini elektabilitas hanya 7,6 persen.
Baca juga: Prabowo Subianto Jadi Capres Tunggal Partai Gerindra, Elektabilitas Tinggi Saingi Airlangga dan Puan
"Terbaru elektabilitasnya sudah melampaui Sandiaga Salahuddin Uno, Ridwan Kamil dan Agus Harimurti Yudhoyono yang telah terlebih dahulu malang-melintang di dunia politik Indonesia," katanya.
Hasil survei ini menunjukkan ia salah satu dari cawapres yang saat ini diinginkan oleh masyarakat dan jika disandingkan dengan Ganjar Pranowo menjadi pasangan yang memiliki elektabilitas tertinggi.
"Artinya dipasangkan dengan siapapun Erick akan mampu untuk meningkatkan elektabilitas pasangannya dan posisinya sangat strategis di pilpres 2024 mendatang," kata Indraddin.
Menurut Indra, saat ini masyarakat sangat menginginkan tokoh muda yang energik, cukup kreatif dan memiliki etos kerja yang sangat baik dalam meningkatkan perekonomian nasional.
"Juga yang peduli terhadap pembangunan infrastruktur dan perkembangan ekonomi masyarakat," katanya.
Diberitakan, Direktur Eksekutif Poltracking Indonesia Hanta Yuda menyampaikan terkait peta kekuatan elektoral calon wakil presiden yang menempatkan Erick Thohir berhasil tempati posisi elektabilitas teratas.
"Terdapat 10 figur Cawapres potensial. Temuannya, elektabilitas Erick Thohir (16,2 persen)," terang Hanta dalam Rilis Survei Nasional Poltracking Indonesia bertajuk Tendensi Peta Politik Pilpres 2024 pada Kamis (22/12/2022).
Disusul di urutan kedua Ridwan Kamil (15,1 persen), kemudian Agus Harimurti Yudhoyono (12.0%), Sandiaga Salahuddin Uno (9.4%), Khofifah Indar Parawansa (5.7%), serta Muhaimin Iskandar (5.7%),
Baca juga: SMRC Simulasikan 4 Capres Tanpa Ganjar Pranowo, Hasilnya Prabowo Subianto Paling Banyak Dipilih
Kemudian Puan Maharani (4.1%), Mahfud MD (3.0%), Andika Perkasa (2.7%) hingga Airlangga Hartarto (2.6%).
Survei dilaksanakan pada 21-27 November 2022 dengan metode stratified multistage random sampling dengan responden 1.220.
Lebih lanjut dia menyebut bahwa hasil tersebut merupakan tren terbaru pergerakan figur cawapres potensial pada Pilpres.
Temuan survei menunjukkan bawah elektabilitas Erick Thohir alami lompatan tajam.
"Erick Thohir mengalami kenaikan cukup signifikan. Ridwan Kamil, Muhaimin Iskandar, dan Mahfud MD juga mengalami kenaikan," jelas Hanta.
Responden merupakan warga yang sudah memiliki hak pilih, berusia 17 tahun ke atas, atau sudah menikah dan nargin of error kurang lebih yakni 2,9 persen dengan tingkat kepercayaan 95 persen.
Poltracking Indonesia adalah lembaga survei di Indonesia yang didirikan oleh Hanta Yuda pada tahun 2012 yang berkantor di Depok dan Jakarta Selatan.
Misinya menjadi mitra strategis pemerintah, partai politik, perusahaan, dan politisi-personal dalam menghadirkan data yang akurat-kredibel, untuk kepentingan penguatan demokrasi, kelembagaan, kesejahteraan, dan kemajuan Indonesia dan untuk ini misi ini, mereka menghadirkan analisa, strategi, dan treatment yang tepat-melesat menjadi kunci capaian penguatan demokrasi, kelembagaan, kesejahteraan, dan kemajuan Indonesia.