Membaca Peluang Ganjar, Prabowo, dan Anies di Pilpres 2024
Pendaftaran calon presiden (Capres) dan calon wakil presiden (Cawapres) baru akan dibuka pada 19 Oktober - 25 November 2023 mendatang.
Penulis: Fransiskus Adhiyuda Prasetia
Editor: Hasanudin Aco
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Memasuki tahun 2023, persaingan calon presiden (Capres) dan calon wakil presiden (Cawapres) makin sengit.
Apalagi pendaftaran calon presiden (Capres) dan calon wakil presiden (Cawapres) baru akan dibuka
pada 19 Oktober - 25 November 2023 mendatang.
Deretan tokoh politik nasional masuk ke dalam bursa survei pemimpin pengganti Presiden dan Wakil Presiden Jokowi-Ma'ruf Amin.
Namun ada tiga bakal capres yang kerap menempati urutan teratas hasil survei yakni Ganjar Pranowo, Anies Baswedan, dan Prabowo Subianto.
Baca juga: Relawan Pendekar Indonesia Harap PDIP Usung Jenderal Andika Perkasa Sebagai Capres
Lalu bagaimana peluang tiga sosok tersebut?
Survei Charta Politika
Hal itu bisa dilihat dari survei Charta Politika menunjukkan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo masih memiliki elektabilitas tertinggi sebagai bakal calon presiden (capres) di Pemilihan Presiden di 2024.
Direktur Eksekutif Charta Politika Yunarto Wijaya mengatakan dalam simulasi 10 nama, Ganjar masih memiliki elektabilitas tertinggi, yakni 31,7 persen.
Ganjar mengalahkan pesaingnya yang selalu muncul dalam papan atas survei, yakni eks Gubenur DKI Jakarta Anies Baswedan 23,9 persen dan Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto 23,0 persen.
"Pada simulasi 10 nama, Mas Ganjar mendapatkan tingkat elektabilitas tertinggi," kata Yunarto pada Kamis (22/12) lalu.
Sementara, dalam simulasi tiga nama, Ganjar lagi-lagi mendapatkan elektabilitas tertinggi ketimbang
Anies dan Prabowo.
Politisi PDI Perjuangan itu memiliki elektabilitas 37,0 persen, kemudian Anies
29,2 persen, dan Prabowo 26,1 persen.
Kendati demikian, Yunarto menjelaskan ketiga tokoh tersebut memang saat ini masih menjadi papan
atas, jauh dari figur-figur lainnya.