Tak Ingin Perpecahan 2019 Terulang, AHY Ajak Kader Hindari Politik SARA hingga Kampanye Hitam
Sebut 2023 tahun politik, AHY berharap perpecahan masyarakat tidak terjadi di Pemilu 2024.
Penulis: Naufal Lanten
Editor: Theresia Felisiani
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) mengatakan bahwa 2023 merupakan tahun politik.
Ia menambahkan bahwa tensi perpolitikan akan menghangat jelang Pemilu 2024 mendatang.
Terkait hal tersebut, ia pun berkaca pada Pemilu 2019 silam.
Menurutnya, gejolak politik di periode Pemilu lalu menyisakan bekas keterbelahan di masyarakat.
Ia pun berharap agar perpecahan masyarakat tidak terjadi di Pemilu 2024.
“Peristiwa 2019 lalu jangan sampai terulang kembali. Persatuan ini sangat mahal harganya,” kata AHY dalam sambutan di acara perayaan Natal Nasional dan Tahun Baru Partai Demokrat bersama ribuan kader di Hotel Sultan, Senayan, Jakarta Pusat, Minggu (8/1/2023).
Ia lantas mengajak seluruh kader untuk melawan tindakan membawa isu suku, agama, ras dan antar golongan (SARA) dalam politik hingga kampanye hitam.
Sebab menurut dia, politik itu dinamis dan bersifat temporer.
“Jangan sampai temporer tapi lukanya dalam sehingga diturunkan ke anak cucu,” tuturnya.
Partai Demokrat, sambung AHY, merupakan partai bernafaskan nasionalis-religius.
Ia beranggapan bahwa landasan ini merupakan pilihan bagi masyarakat yang butuh kedua aspek ini untuk membangun negeri.
“Partai Demokrat adalah partai nasionalis-religius. Ketika kita memilih nasionalis dan religius partai demokrat menyajikan keduanya. Di atas semua adalah kemanusiaan,” tuturnya.
Baca juga: Kader Partai Demokrat Banten Diminta Agar Tidak Melakukan Serangan Fajar kepada Calon Pemilih
Ia pun mengajak seluruh kader untuk berjuang di 2024 mendatang.
Dalam acara Perayaan Natal tersebut, AHY berharap agar perjuangan kader Demokrat berjalan lancar dan dapat kembali berkontribusi dalam pembangunan negeri.
“Semoga bapak ibu yang berjuang 2024 ini semoga diberikan kemudahan. Kita tahu negri ini terus bangkit dari masa pandemi. Belum lagi ekonomi global,” kata AHY.
"Ini semua membutuhkan tangan kita semua untuk memperbaiki semua. Kita berharap keadilan tegak di negri ini. Dan terakhir demokrasi di indonesia juga tetap kokoh,” lanjutnya.