Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Pendekar Indonesia Sebut Sosok Cawapres Harus Bisa Jadi Mitra Presiden, Bukan Lagi Hanya Penyeimbang

Relawan Pendukung Andika Perkasa Untuk Indonesia (Pendekar Indonesia) menyampaikan seorang wapres harus jadi mitra presiden.

Penulis: Danang Triatmojo
Editor: Wahyu Gilang Putranto
zoom-in Pendekar Indonesia Sebut Sosok Cawapres Harus Bisa Jadi Mitra Presiden, Bukan Lagi Hanya Penyeimbang
Tribunnews.com/ Fahmi Ramadhan
Ketua Pendekar Indonesia Hendawan Saragi di Tebet, Jakarta Selatan, Kamis (1/12/2022). Ia menyebut seorang calon wakil presiden di era sekarang bukan lagi sebagai penyeimbang komposisi. 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Danang Triatmojo

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Relawan Pendukung Andika Perkasa Untuk Indonesia (Pendekar Indonesia) menyampaikan seorang calon wakil presiden di era sekarang bukan lagi sebagai penyeimbang komposisi.

Melainkan wakil presiden harus bisa menjadi mitra dari sang presiden.

Hal inilah yang tengah dicari oleh Ketua Relawan Pendekar Indonesia, Hendrawan Saragi, sebagai cawapres pendamping mantan Panglima TNI Andika Perkasa.

"Cawapres harus jadi mitra. jadi bukan lagi penyeimbang," kata Hendrawan dalam konferensi pers secara daring, Jumat (20/1/2023).

Menurutnya selain harus bisa menjadi mitra, seorang cawapres juga perlu memiliki kemampuan untuk menjadi partner presiden dalam menjalankan roda pemerintahan yang kompleks.

"Jadi orang-orang yang memang memiliki kemampuan untuk menjadi partner presiden dalam menjalankan roda pemerintahan yang kompleks," katanya.

Baca juga: Pendekar Indonesia Bicarakan 3 Nama yang Pantas Dampingi Andika Perkasa untuk Pilpres 2024

Berita Rekomendasi

Saat ini Pendekar Indonesia tengah menimbang tiga nama yang bisa disandingkan dengan mantan Panglima TNI, Andika Perkasa.

Tiga nama yang dibicarakan adalah Ganjar Pranowo, Anies Baswedan, dan Erick Thohir.

Hendrawan menyebut ketiga nama kandidat cawapres pendamping Andika Perkasa tersebut punya kesamaan yaitu dapat beresonansi dengan para pemilih muda.

Resonansi dengan pemilih muda, kata dia dinilai perlu mengingat pada pelaksanaan Pemilu 2024 akan didominasi oleh para pemilih muda.

"Ketiganya memiliki kesamaan yaitu dapat beresonansi dengan pemilih muda, di mana kita tahu pemilih muda merupakan proporsi yang semakin banyak," ungkapnya. (*)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas