PKS Serahkan Urusan Cawapres kepada Anies, Syaratnya Cawapres Harus Bisa Mendongkrak Kemenangan
PKS menyerahkan sepenuhnya urusan cawapres kepada ke Anies Baswedan dengan catatan bahwa cawapres Anies harus bisa mendongkrak kemenangan.
Editor: Dewi Agustina
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Mantan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan akhirnya mendapat dukungan dari Partai Keadilan Sejahtera (PKS) menjadi calon presiden 2024.
Wakil Ketua Majelis Syura PKS Mohamad Sohibul Iman mengatakan dukungan itu diputuskan atas keputusan Dewan Pimpinan Tingkat Pusat (DPTP) Majelis Syuro.
Dukungan secara resmi akan disampaikan PKS pada 24 Februari mendatang.
Selain PKS, Partai Demokrat juga resmi mendukung Anies Baswedan menjadi Bakal Calon Presiden dalam Pilpres 2024.
Baca juga: Diusung PKS, Demokrat dan Nasdem, Anies Resmi Genggam Tiket Pilpres 2024
Sementara Nasdem adalah partai pertama yang secara terbuka mendeklarasikan dukungannya terhadap Anies Baswedan.
Ini artinya dukungan yang dibutuhkan Anies Baswedan untuk bisa maju sebagai calon presiden di Pilpres 2024 sudah lengkap.
Sudah ada dua bakal capres yang mengantongi dukungan secara memadai, yakni Prabowo Subianto dan Anies.
PKS Serahkan Cawapres ke Anies
Terkait calon wakil presiden (cawapres) pendamping Anies Baswedan, PKS menyerahkan sepenuhnya kepada ke Anies Baswedan.
Wakil Ketua Majelis Syuro PKS Mohamad Sohibul Iman mengatakan semua partai politik (parpol) di rencana Koalisi Perubahan berhak untuk mengajukan kadernya sebagai cawapres.
"Tapi pada akhirnya pemilihannya itu diserahkan kepada capres," kata Sohibul setelah menyatakan PKS mendukung Anies sebagai bakal capres 2024 di Gubug Makan Mang Engking Bandara Soekarno Hatta, Tangerang, Banten, Senin (30/1/2023).
Namun Sohibul memberikan catatan bahwa cawapres Anies harus bisa mendongkrak kemenangan.
"Jelas dari awal kami mengatakan selama cawapres yang dipilih itu mendongkrak kemenangan," ujarnya.
Ia juga memastikan jika PKS akan tetap bersama Partai Demokrat dan NasDem mengusung Anies, walaupun kadernya tak sebagai cawapres
Baca juga: Membaca Makna Keakraban Megawati dan Ganjar Pranowo di Semarang, Sinyal PDIP untuk Pilpres 2024?