Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

CEO Tribun Network: Media Harus Netral Secara Politik Untuk Bisa Jalankan Fungsi Dengan Baik

Menurut Dahlan media harus netral agar bisa menjalankan fungsinya dengan baik untuk bangsa dan negara yang bersemboyan Bhinneka Tunggal Ika.

Penulis: Gita Irawan
Editor: Muhammad Zulfikar
zoom-in CEO Tribun Network: Media Harus Netral Secara Politik Untuk Bisa Jalankan Fungsi Dengan Baik
TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN
CEO Tribun Network Dahlan Dahi. Dahlan Dahi  mengatakan media harus netral secara politik agar bisa menjalankan fungsinya dengan baik untuk bangsa dan negara. 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Gita Irawan

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - CEO Tribun Network Dahlan Dahi  mengatakan media harus netral secara politik.

Menurut Dahlan media harus netral agar bisa menjalankan fungsinya dengan baik untuk bangsa dan negara yang bersemboyan Bhinneka Tunggal Ika.

Dengan demikian bhinneka tunggal ika, lanjut dia, mestinya bukan hanya cita-cita bangsa melainkan juga adalah cita-cita Tribun.

Baca juga: Sambut Pemilu, CEO Tribun Network: Seluruh Perspektif Lokal Harus Dapat Tempat di Panggung Nasional

Hal tersebut disampaikannya saat acara Tribun Network Series Mata Lokal Memilih bertajuk Partai Politik Berebut Suara Selebritas: Membaca Konstelasi Politik Nasional Setahun Menjelang Pemilu 2024 di Studio Kompas TV Menara Kompas Jakarta pada Selasa (14/2/2023).

"Untuk memastikan bahwa media bisa menjalankan fugsinya dengan baik untuk bangsa dan negara untuk bhinneka tunggal ika maka media harus netral secara politik," kata Dahlan.

"Dan Tribun ini memastikan dia harus netral. Karena Tribun ini ada di Aceh, Bali, Kupang, Flores, Manokwari, Jayapura, Manado, beragam sekali. Sangat Indonesia. Karena itu kalau Tribun tidak memihak kepada kebhinekaan Indonesia maka Tribun tidak akan eksis di seluruh Indonesia," lanjut dia.

Berita Rekomendasi

Demokrasi, kata Dahlan, adalah cara paling beradab untuk mengganti kepemimpinan.

Baca juga: Satu Tahun Jelang Pemilu 2024, JPPR Harap Potensi Ancaman Pemilu Tidak Terulang

Pemilu 2024, kata dia, merupakan pesta demokrasi yang besar di mana Presiden, Wakil Presiden, seluruh Anggota DPR, DPD, DPRD I, DPRD II akan berganti melalui mekanisme demokrasi pada bulan Februari. 

Mereka yang terpilih, kata dia, akan menentukan arah bangsa dalam berbagai aspek.

"Dan semoga kita semua, seluruh bangsa Indonesia melakukan proses ini dengan damai untuk menuju pada kejayaan Indonesia," harapnya.

Diskusi 'Mata Lokal Memilih' terkait keterlibatan para artis di partai politik jelang Pemilihan Umum (Pemilu) 2024 itu menghadirkan sejumlah publik figur.

Mulai dari Krisdayanti (anggota DPR RI dari Fraksi PDI Perjuangan), Arzeti Bilbina (anggota DPR RI dari Fraksi PKB), Okky Asokawati (politisi Partai NasDem), Tantowi Yahya (politisi Partai Golkar), dan Dedi Miing Gumelar (politisi Partai Gelora).

Hadir pula Dr. Nugroho Setiawan, Mp EpANd, serta Founder - CEO IT Reasearch and Politic Consultant (Ipol Indonesia) Petrus Hartanto.

Diskusi ini dipandu langsung oleh Direktur Pemberitaan Tribun Network Febby Mahendra Putra.

Acara ini juga didukung langsung oleh Ipol Indonesia dan Permodalan Nasional Madani (PNM).

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas