Gubernur Lemhannas: Idealnya Pergantian KSAD dan Panglima TNI 3 Bulan Sebelum Kampanye Pemilu
Mitigasi risiko dari skenario terburuk di Indonesia, Lemhannas sebut idealnya Pergantian KSAD dan Panglima TNI 3 Bulan sebelum Kampanye pemilu.
Penulis: Gita Irawan
Editor: Theresia Felisiani
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Gubernur Lemhannas RI Andi Widjajanto berbicara mengenai tugas lembaga yang dipimpinnya dalam memitigasi risiko dari skenario terburuk yang akan dihadapi Indonesia.
Tentunya, kata dia, Lemhannas tidak ingin membuat pesimisme meningkat, melainkan ingin ada kesadaran kewaspadaan yang tinggi tanpa membuat pesimis.
Dari skenario tersebut, kata dia, pertama Lemhannas membuat linimasa tahun 2023 soal apa yang bisa dibayangkan di bulan November sampai Desember 2023 hingga apa yang bisa terjadi di tahun 2023.
Linimasa tersebut, kata dia, dibuat baik secara nasional maupun secara global.
Baca juga: Pilot Susi Air Disandera, Lemhannas: Tak Ditemukan Keterkaitan Dengan Penahanan Gubernur Papua
Ia mencontohkan, Lemhannas telah mengidentifikasi negara-negara mana di dunia yang tahun ini akan menyelenggarakan pemilu di antaranya Turki, Nigeria, Argentina tahun ini akan pemilu.
Sedangkan di kawasan, kata dia, yang seharusnya akan menyelenggarakan pemilu adalah Myanmar dan Thailand.
Bahkan, kata dia, di tingkat nasional Lemhannas juga mengestimasi terkait pergantian kepemimpinan strategis misalnya Gubernur Bank Indonesia yang hari ini semestinya namanya diusulkan oleh Presiden.
Hal tersebut disampaikannya dalam Forum Komunikasi Gubernur Lemhannas RI bersama Pemimpin Redaksi Media Massa dengan tema Mitigasi Risiko Krisis 2023 di kantor Lemhannas RI Jakarta pada Rabu (22/2/2023).
"Lalu, kami sampai memikirkan bahwa Pak Dudung KSAD, Pak Yudo Panglima TNI akan pensiun di November 2023. Tidak ideal karena kedua pejabat bintang empat itu pensiun pada saat kampanye pemilu sudah terjadi, sudah dilakukan," kata Andi.
"Ya idealnya pergantiannya tiga bulan sebelum kampanye pemilu mulai karena kemudian harus terlibat dalam operasi pengamanan. Kalau Kapolri aman, masih lama pensiunnya. KSAL yang baru, Pak Ali, aman, masih lama pensiunnya, Pak Fadjar (KSAU) juga masih April 2024 pensiunnya," sambung dia.
Baca juga: Tak Hanya ASN, Bawaslu Godok Kerjasama Jaga Netralitas Jajaran TNI-Polri di Pemilu 2024
Semua hal tersebut, kata dia, ditumpuk dalam satu linimasa tahun 2023.
Dari sana, kata dia, Lemhannas kemudian bisa membuat prioritas perihal apa yang harus difokuskan dari bulan ke bulan.
"Nah, itu kami tumpuk semuanya dalam satu timeline. Dari situ kemudian kita bisa membuat prioritas apa yang harus difokuskan bulan ke bulan," kata Andi.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.