Plt Ketum PPP Bandingkan Koalisi Lebaran Bahagia dengan Politik Nasi Goreng ala Megawati-Prabowo
Plt Ketua Umum PPP Muhammad Mardiono menyebut pertemuan antara elite dari PDI Perjuangan (PDIP), partai Gerindra, PPP dan PKB merupakan hal yang biasa
Penulis: Igman Ibrahim
Editor: Endra Kurniawan
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Igman Ibrahim
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Plt Ketua Umum PPP Muhammad Mardiono menyebut pertemuan antara elite dari PDI Perjuangan (PDIP), partai Gerindra, PPP dan PKB merupakan hal yang biasa.
Adapun pertemuan itu diunggah oleh Wakil Ketua Umum PPP Arsul Sani. Dalam unggahan itu, Arsul terlihat berfoto bersama Ketua DPP PDIP Djarot Saiful Hidayat, Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Habiburokhman, dan Ketua DPP PKB Cucun Ahmad Syamsurijal.
Dalam unggahan itu, Arsul membubuhi kata-kata 'Koalisi Lebaran Bahagia (KLB)'. Hal ini pun menuai tanda tanya mengenai peta koalisi perpolitikan nasional.
"Jadi kalau menurut saya sih ya pertemuan Pak Arsul, Pak Djarot ya itu pertemuan biasa aja. Seperti kalau saya ketemu dengan politisi-politisi yang lain pada saat kita di warung kopi," kata Mardiono di Kantor DPP PPP, Jakarta Pusat, Senin (13/3/2023).
Menurutnya, pertemuan tersebut sebagai diskusi pertemanan biasa saja. Sebaliknya, pertemuan antara politikus di warung kopi merupakan hal yang biasa saja dalam politik.
Baca juga: Sambangi Markas PPP, Yusril Diutus PDIP Lobi Untuk Dukung Pemilu Proporsional Tertutup?
"Ya tentu kan itu diskusi-diskusi pertemanan, diskusi-diskusi sebagai seorang. Ya politisi sama-sama dengan politisi lah ketemu di warung kopi, ya sudah biasa ya," jelas dia.
Ia menuturkan bahwa istilah koalisi lebaran bahagia juga tak jauh beda dengan diskusi politik nasi goreng ala Megawati Soekarnoputri dan Prabowo Subianto.
"Kalau dulu kita mengenal diskusi politiknya ibu Mega dengan Pak Prabowo dengan politik nasi goreng gitu ya, lah tentu itu partai partai politik punya cara lah untuk membangun sebuah sinergi politik satu dengan yang lainnya," ungkap dia.
Lebih lanjut, Mardiono menambahkan diskusi yang mengarah ke capres dan cawapres nantinya akan dibahas di tempat lain dengan momen khusus.
"Diskusi tentang politik yang mengarah kepada apakah itu capres cawapres kemudian mengarah kepada pelaksanaan pemilu ya tentu itu ada tempatnya tetapi jug melalui diskusi diskusi yang tidak formal seperti itu kan dalan politik perlu kita butuhkan," jelasnya.
"Nah koalisi lebaran itu ya memang kan sebentar lagi kita akan lebaran, takbirnya kan sama. Jadi kita harus koalisi itu," sambungnya.