Survei Terkini Soal Elektabilitas Parpol di Jakarta: PDIP, PSI, dan Golkar Tiga Besar
Berdasarkan hasil survei Nusantara Strategic Network (NSN), PDIP mendapat keterpilihan 24,5 persen, disusul Partai Solidaritas Indonesia (PSI) 20,3.
Penulis: Danang Triatmojo
Editor: Wahyu Gilang Putranto
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - PDI Perjuangan masih menempati urutan pertama elektabilitas partai politik di DKI Jakarta.
Berdasarkan hasil survei Nusantara Strategic Network (NSN), PDIP mendapat keterpilihan 24,5 persen, disusul Partai Solidaritas Indonesia (PSI) 20,3 persen, dan Golkar di posisi ketiga dengan 10,0 persen.
"PDIP, PSI, dan Golkar menduduki posisi tiga besar partai politik di DKI Jakarta," kata Direktur Program NSN Riandi dalam paparan hasil surveinya di Jakarta, pada Kamis (16/3/2023).
Riandi menyebut pada saat Anies Baswedan menjabat gubernur DKI, PDIP dan PSI merupakan dua parpol yang paling lantang menyampaikan sikap oposisinya.
Usai Anies tak lagi menjabat kedua parpol tersebut masih mendapat dukungan publik. Mengingat keduanya merupakan pendukung Pj Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono.
Baca juga: Temui Cak Imin, Yusril: Peta Koalisi Pilpres 2024 Akan Ditentukan PDIP
"Publik masih ingat betapa vokalnya politisi PDIP dan PSI di Kebon Sirih dalam mengkritisi kebijakan Anies, mulai dari naturalisasi sungai, sumur resapan, hingga gelaran balap mobil listrik Formula E," katanya.
Setelah Heru menjabat, lanjut Riandi, PDIP dan PSI kerap melontarkan pujian. Misalnya saja soal sodetan Ciliwung, dan melanjutkan program Joko Widodo saat menjabat gubernur. Kebijakan tersebut ditolak oleh Anies saat dirinya menjabat.
Anies sendiri memilih naturalisasi sungai sebagai solusi pengendalian banjir ibu kota.
Namun saat itu Anies justru menggencarkan pembangunan sumur resapan yang selanjutnya mengundang kritik. Hal ini lantaran konstruksi sejumlah sumur resapan jadi penyebab amblas.
Saat menjabat, Heru kemudian memutuskan melanjutkan program sumur resapan dengan melakukan perbaikan.
"Baik PDIP maupun PSI meminta Heru melakukan evaluasi terhadap kebijakan sumur resapan agar bisa berfungsi lebih baik," terang Riandi.
Baca juga: PSI Tak Mau Gabung Koalisi Perubahan, Jubir Anies: Politik Harus Riang Gembira
Adapun ketiga parpol tadi, elektabilitas parpol di DKI Jakarta berdasarkan hasil survei NSN yakni Gerindra (7,0 persen), Nasdem (5,5 persen), Demokrat (4,8 persen), dan PKS (4,0 persen). Berikutnya PPP (2,5 persen), PKB (2,0 persen), dan PAN (1,3 persen).
Lalu ada partai-partai yang tidak memiliki kursi, baik di DPRD DKI Jakarta maupun nasional, seperti Perindo (1,0 persen), serta partai-partai baru yaitu Gelora (0,8 persen) dan Ummat (0,5 persen). Terakhir ada Hanura (0,5 persen) dan PBB (0,3 persen).
"Total ada 18 partai politik pada tingkat nasional yang telah diloloskan oleh KPU sebagai peserta Pemilu 2024," kata Riandi.
Nusantara Strategic Network (NSN) melakukan survei pada 21-28 Februari 2023 dengan 400 responden mewakili seluruh wilayah di DKI Jakarta.
Metode survei adalah multistage random sampling. Margin of error survei kurang lebih 4,9 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen. (*)