Bandingkan Hasil Simulasi Capres Versi 6 Lembaga Survei: Prabowo & Ganjar Bersaing, Anies Tertinggal
Setidaknya ada tiga nama yang hampir pasti menjadi kontestan di Pilpres 2024 mendatang. Mereka yakni Ganjar Pranowo, Prabowo, dan Anies Baswedan.
Penulis: Malvyandie Haryadi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Jelang pemilihan presiden (Pilpres) yang dijadwalkan berlangsung Februari 2024, peta politik di Tanah Air sudah mulai menghangat.
Setidaknya ada tiga nama yang hampir pasti menjadi kontestan di Pilpres 2024 mendatang.
Ketiganya adalah Ganjar Pranowo, Prabowo, dan Anies Baswedan.
Tiga nama tersebut selalu masuk dalam tiga besar yang memiliki elektabilitas tertinggi versi hampir semua lembaga survei.
Lantas, bagaimana jika ketiganya disimulasikan saling berhadapan, siapa yang lebih unggul?
Berikut perbandingan hasil simulasi dari enam lembaga survei yang kami rangkum.
1. SMRC
Elektabilitas Ganjar Pranowo dan Prabowo Subianto bersaing ketat, ketika simulasi dilakukan pada pertanyaan tertutup empat nama calon presiden atau capres.
Hal itu berdasarkan temuan terbaru dari lembaga survei Saiful Mujani Research dan Consulting (SMRC) tanggal 25-28 April 2023 pada pemilih kritis.
Baca juga: Simulasi 3 Capres ala Indikator Politik: Ganjar Unggul Tipis di Atas Prabowo, Anies Tertinggal
Untuk diketahui Prabowo telah diputuskan menjadi calon oleh partainya, Gerindra, dan mendapatkan dukungan dari PKB.
Ganjar didukung PDIP, PPP, PSI dan Hanura.
Sementara dua nama lainnya yakni Anies Baswedan yang dicalonkan Nasdem, Demokrat, dan PKS.
Serta Airlangga Hartarto yang telah ditetapkan oleh Partai Golkar, untuk menjadi calon presiden.
"Kalau calonnya Airlangga, Anies, Ganjar, dan Prabowo, dalam survei terakhir para pemilih kritis, Ganjar dipilih oleh 30,4 persen, Prabowo 29,5 persen, Anies 19,8 persen, dan Airlangga 2,9 persen. Sisanya belum menentukan pilihan," kata Direktur Riset SMRC, Deni Irvani dalam keterangan tertulisnya Sabtu (29/4/2023).
"Ini mengindikasikan bahwa Ganjar dan Prabowo bersaing ketat di kalangan pemilih kritis sekarang ini,” lanjut Deni.
Deni menambahkan bahwa Prabowo terlihat lebih bisa menyerap pemilih kritis yang sebelum empat nama itu memilih nama-nama lain.
"Ini bisa terjadi karena Prabowo sudah dikenal hampir oleh semua pemilih (95 persen) sementara Ganjar masih lebih rendah kedikenalannya di kalangan pemilih ini (86 persen)," katanya.
2. Indikator Politik
Lembaga survei Indikator Politik Indonesia merilis hasil survei terkait calon presiden (capres) potensial untuk maju di Pilpres 2024.
Survei ini menyajikan simulasi tiga nama capres potensial, yakni Ganjar Pranowo, Prabowo Subianto dan Anies Baswedan.
Hasilnya, Ganjar unggul atas perolehan elektabiltas terhadap Prabowo Subianto. Sementara Anies tertinggal dari dua sosok tersebut.
“Ganjar Pranowo 34 persen, Prabowo Subianto 31,7 persen, Anies Baswedan 25,2 persen,” kata Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia Burhanudin Muhtadi dalam rilis survei secara virtual, Minggu (30/4/2023).
Ia menyebut torehan tersebut cenderung menurun bagi Ganjar dan Anies. Terlebih lagi jika dikaitkan dengan tingkat kepuasan publik terhadap kinerja Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Sementara Prabowo Subianto terus menanjak dalam survei yang dilakukan selama dua bulan terakhir.
Pada Februari 2023 kemarin, Ganjar menduduki posisi pertama dengan 37,4 persen, disusul Anies 29,4 persen dan Prabowo 24,1 persen.
Kemudian pada Maret 2023, Ganjar menurun tipis di angka 36,8 persen di tengah tingkat kepuasan publik atas kinerja Presiden Jokowi yang terus meningkat.
Kemudian Prabowo dan Anies mendaptkan angka tak jauh berbeda pada Maret kemarin.
“Jadi saya bisa mengatakan meskipun ada dinamika di bulan april tapi ketiga calon masih punya potensi unggul. Artinya 3 nama ini tidak ada yang menang satu putaran,” kata Burhanudin.
Di sisi lain, posisi Anies yang masih paling buncit dalam survei pun belum bisa menjadi pedoman pasti.
Pasalnya, lanjut dia, Anies masih berpeluang mendulang elektabilitas mengingat waktu Pemilu yang masih cukup panjang.
“Apakah Mas Anies, tren penurunan itu membuat kansnya hilang, belum tentu. Kita harus menunggu lebih sabar karena masih ada 10 bulan kedepan,” tuturnya.
“Karena selisih mas anies dengan 2 capres di atasnya juga tidak jauh,” lanjut Burhanudin.
Adapun populasi survei ini adalah seluruh Warga Negara Indonesia (WNI) yang punya hak pilih dalam pemilihan umum, yakni mereka yang sudah berumur 17 tahun atau lebih atau sudah menilah ketika survei dilakukan.
3. Indikator Politik Indonesia
Peta elektoral pasca-batalnya Piala Dunia U20 di Indonesia rupanya sedikit berubah.
Satu di antaranya elektabilitas para capres.
Ganjar Pranowo yang biasanya berada di puncak teratas perlahan mulai tergerus Prabowo Subianto.
Satu di antara yang memotret fenomena tersebut adalah Lembaga survei Indikator Politik Indonesia.
Menurutnya, dari hasil temuan Indikator Politik Indonesia, jika pemilihan presiden diadakan sekarang, nama Menteri Pertahanan RI Prabowo Subianto dinyatakan sebagai pemenang dengan perolehan 32,7 persen, lalu Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo 27,9 persen, dan mantan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan 22,2 persen.
“Untuk tiga nama yang keluar kira-kira pola seperti ini,” jelasnya.
Sedangkan untuk simulasi tiga nama capres menurut wilayah, Prabowo juga mengungguli Ganjar Pranowo dan Anies Baswedan di provinsi Sumatera, Banten, Jawa Barat, Jawa Timur, Bali, Kalimantan, Sulawesi, dan Maluku-Papua.
Sementara itu untuk elektabilitas calon wakil presiden, Burhanuddin mengatakan jika Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil masih unggul dengan 19,7%, Menteri Parekraf Sandiaga Uno 18,4%, dan Menteri BUMN Erick Thohir 11,8%.
Metode yang digunakan adalah random digit dialing (RDD) dengan sampel sebanyak 1212 responden yang dipilih melalui proses pembangkitan nomor telepon secara acak, validasi, dan screening dengan margin of error diperkirakan +/- 2,9% pada tingkat kepercayaan 95%.
4. Lembaga Survei Indonesia (LSI)
Hasil survei Lembaga Survei Indonesia (LSI) terbaru menunjukkan elektabilitas Prabowo Subianto mengungguli Ganjar Pranowo dan Anies Baswedan dalam simulasi tiga nama pilihan Calon Presiden.
Direktur Eksekutif Lembaga Survei Indonesia Djayadi Hanan mengatakan Prabowo Subianto meraih 30,3 persen, Ganjar Pranowo 26,9 persen, dan Anies Baswedan 25,3%.
Sementara itu, masih ada 17,5% yang mengatakan tidak tahu atau tidak menjawab.
Hal tersebut disampaikannya dalam Rilis Temuan Survei Nasional LSI: "Kepercayaan Publik terhadap Lembaga Penegak Hukum, Isu Piala Dunia U-20, Aliran Dana Tak Wajar di Kemenkeu, Dugaan Korupsi BTS, dan Peta Politik Terkini" di kanal Youtube: Lembaga Survei Indonesia pada Minggu (9/4/2023).
"Kali ini untuk pertama kalinya sejak setahun terakhir saya kira Prabowo Subianto kembali menjadi nomor satu meskipun belum terlalu signifikan unggulnya (yakni) 3,4%," kata dia.
Jika dilihat berdasarkan tren, kata dia, tampak penurunan elektabilitas yang signifikan dari Ganjar Pranowo selama dua bulan terakhir.
Penurunan tersebut, kata dia, mencapai sekira 8%.
"Kalau kita lihat trennya, maka lagi-lagi terlihat penurunan signifikan dari Ganjar Pranowo. Ganjar Pranowo selama dua bulan terakhir turun sekitar 8%. Dari 35% ke 26,9%," kata dia.
"Tapi yang menarik di situ penurunan 8% itu tampaknya belum diambil atau berpindah ke Prabowo atau Anies. Prabowo mengalami peningkatan sekitar 3,6% dari 26,7%. Sementara Anies cenderung stabil mengalami penguatan sedikit sebesar 1,3%," sambung dia.
Indo Barometer merilis survei simulasi lima nama calon presiden yang dipilih jika pemilu dilakukan hari ini.
Hasilnya, nama Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo unggul menjadi capres dibandingkan Menteri Pertahanan Prabowo Subianto dan mantan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.
Pada simulasi 5 nama calon presiden, nama Ganjar Pranowo mengungguli Prabowo Subianto, Anies Baswedan, Puan Maharani dan Airlangga Hartarto.
Dimana Ganjar Pranowo memperoleh suara dari responden sebanyak 29,4 persen, disusul Prabowo Subianto 27,5 persen, Anies Baswedan 23,9 persen, Puan Maharani 1,4 persen, dan Airlangga Hartarto 0,3 persen.
"Dari pertanyaan tertutup terhadap 5 nama calon presiden, Ganjar Pranowo dipilih 29, 4 persen selisih tipis dengan Prabowo Subianto kemudian Anies Baswedan," kata Direktur Eksekutif Indo Barometer M Qodari saat menyampaikan hasil surveinya di kawasan Jakarta Selatan, Selasa (21/3/2023).
Tak hanya dalam simulasi 5 nama, pada simulasi 3 nama capres nama Ganjar Pranowo kembali mengungguli Prabowo dan Anies Baswedan.
Perolehan suara untuk Ganjar Pranowo dari responden, kata Qodari, mencapai 30,3 persen.
Sementara untuk Prabowo Subianto 28,4 persen dan Anies Baswedan 25,3 persen.
Saat pilihan dikerucutkan menjadi hanya dua calon presiden, nama Prabowo Subianto justru unggul jika melawan Ganjar Pranowo dan jika melawan Anies Baswedan.
"Saat melawan Ganjar Pranowo, suara Prabowo ini mencapai 38,5 persen dan Ganjar 35,4 persen. Kita lihat Prabowo melawan Anies, di sini Prabowo unggul 40,3 persen dan Anies 30,7 persen," kata Qodari.
Sementara, di saat Ganjar Pranowo berhadapan dengan Anies Baswedan, nama Gubernur Jawa Tengah itu lebih unggul dibandingkan bakal calon presiden dari Koalisi Perubahan itu.
Dimana, Ganjar memperoleh suara responden sebanyak 40,2 persen.
Sedangkan Anies Baswedan mendapat hanya 38,1 persen.
Sebagai informasi survei ini dilakukan pada 12 hingga 24 Februari 2024 dengan melibatkan 1.190 responden berusia 17 tahun atau lebih.
6. Lingkaran Suara Publik (LSP)
Lingkaran Suara Publik (LSP) merilis hasil survei elektabilitas pasangan calon presiden (paslon) dan calon wakil presiden (cawapres) untuk Pilpres 2024 mendatang.
Hasil survei LSP, Prabowo-Ganjar bertengger pada posisi urutan pertama di survei.
Sementara, survei Capres LSP, Prabowo mengungguli nama-nama capres lainnya dengan tembus sebesar 33,4 persen disusul Ganjar sebesar 21,2 persen dan Anies 20,4%.
“Prabowo dan Ganjar dengan elektabilitas 52,8%, sementara Anies dan AHY 27,4%. Airlangga dan Erick 10.9%,” kata Direktur Eksekutif Lingkaran Suara Publik (LSP), Indra Nuryadin dalam paparannya secara virtual, Minggu (19/3/2023).
Indra Nuryadin turut memaparkan bahwa terdapat empat skema pasangan calon presiden dan calon wakil presiden.
Pada dua simulasi pertama, skema paslon Prabowo-Ganjar dan Prabowo-Erick mengalahkan paslon Anies-AHY.
Sedangkan, pada skema ke dua, Prabowo-Erick meraup suara sebesar 35,7%. Sementara, Anies-AHY 30,5%. Dan, Ganjar-Airlangga 27,1%.
Pada skema ketiga, paslon Prabowo-Khofifah beda tipis hasilnya dengan paslon Ganjar-Erick.
Sementara, pada skema terakhir, paslon Ganjar-Erick mengungguli paslon Anies-AHY.
Survei ini dilakukan pada periode 1-10 Maret 2023 yang digelar dengan melibatkan sejumlah 1.230 responden.