Disebut-sebut Jadi Cawapres Alternatif, Muhadjir Effendy: Banyak yang Lebih Mumpuni Daripada Saya
Muhadjir Effendy mengatakan, sejauh ini belum ada arahan dari PP Muhammadiyah terkait dengan maraknya dukungan kepada dirinya untuk menjadi Cawapres
Editor: Wahyu Aji
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Willy Widianto
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy mengatakan, sejauh ini belum ada arahan dari PP Muhammadiyah terkait dengan maraknya dukungan kepada dirinya untuk menjadi calon Wakil Presiden pada Pemilu 2024.
Muhadjir Effendi menegaskan bahwa dirinya saat ini masih fokus pada tugas-tugasnya sebagai Menko PMK.
Tidak memiliki rencana untuk mencalonkan diri sebagai calon wakil presiden.
"Sebagai menteri, saya harus fokus pada tugas-tugas saya dan memberikan yang terbaik untuk bangsa dan negara," kata Muhadjir dalam pernyataannya yang diterima Tribun saat acara Halal Bi Halal Universitas Muhammadiyah Malang(UMM), Minggu(30/4/2023).
Selain menjalankan tugas pokok di Kemenko PMK yang mengkoordinasikan sekitar 18 kementerian dan lembaga pemerintahan, Muhadjir diberi amanat oleh Presiden Jokowi untuk menangani tugas-tugas khusus.
Misalnya, target menurunkan kemiskinan ekstrem menjadi nol persen pada tahun 2024. Menurunkan stunting dari 24 persen menjadi 10 persen.
Ia juga sering ditugaskan menangani kasus bencana alam seperti gempa Cianjur, Sulawesi Barat bahkan sampai Turki dan Suriah. Pada musim Lebaran 2023 ini dia ditunjuk Jokowi menangani masalah mudik.
Lebih lanjut mantan Mendikbud pada Kabine Jokowi Jilid Satu yang suka blusukan ke tengah masyarakat ini mengatakan, aspirasi pencalonan dirinya menjadi Bacawapres merupakan bunga demokrasi.
"Itu bunga-bunga demokrasi saja. Kan tidak hanya saya yang disebutkan,” katanya.
Dia mengatakan ada sosok yang lebih baik dari dirinya untuk menjadi Cawapres.
“Sudah banyak calonnya dan lebih mumpuni daripada saya," ujarnya.
Baca juga: Menko PMK: Arus Balik Lebaran Tahun Ini Lebih Landai
Diketahui, Muhadjir Effendy, mantan Rektor Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) empat periode mencuat di bursa bakal calon Wakil Presiden Pemilu 2024 sejak dilontarkan Direktur Eksekutif Indonesia Political Review (IPR) Ujang Komarudin. Dia menilai Muhadjir cocok berpasangan dengan Capres PDIP Ganjar Pranowo.
Menurut dia, Muhadjir memiliki karakter yang kuat. Memiliki pengalaman dan kredibilitas tinggi di pemerintahan, khususnya bidang pembangunan manusaia dan kesejahteraan sosial.
Senada dengan Ujang adalah guru besar Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Universitas Airlangga (UA) Surabaya Prof Hotman M Siahaan.
Menurut dia, Muhadjir layak jadi bacawapres termasuk Ganjar.
“Dia pas dipasangkan dengan Ganjar. Apalagi Muhadjir itu sudah lama dekat dengan Megawati,” tegas Hotman.
Menurutnya, selain memiliki pribadi yang kuat. Memiliki modal massa yaitu umat Muhammadiyah yang jumlahnya sangat besar.
Ditambah Muhammadiyah memiliki daya resonansi yang kuat terhadap kelompok-kelompok umat Islam yang lain sehingga langkah Muhammadiyah berpotensi diikuti.
“Saya kira Muhammadiyah akan solid mendukung Muhadjir,” tegasnya.
Dukungan dari pelbagai komunitas dan kelompok masyarakat terus mengalir. Bekas relawan Jokowi-Makruf pada Pilpres 2019, Rumah Indonesia Berkemajuan (RIB) Jawa Tengah dan RIB Banyuwangi menyatakan dukungan Muhadjir untuk menjadi Bacawapresnya Ganjar Pranowo, Capres yang diusung PDIP.
Sedang RIB Jambi menginginkan Muhadjir berpasangan dengan Capres Partai Gerindra, Prabowo Subianto.
Dukungan juga datang dari sustes Katolik di Keuskupan Agung Merauke, Provinsi Papua Selatan, Ambrosia Nainggolan. Ia menilai Muhadjir orang baik, dan sangat toleran. Memiliki pengalaman di bidang birokrasi dan pendidikan.
Baca juga: Menko PMK Sebut Angka Kecelakaan pada Musim Mudik Tahun Ini Mengalami Penurunan
“Beliau ini sangat sederhana, rendah hati. Beliau dekat dengan masyarakat. Mau turun ke bawah.”