Survei Charta Politika: Ganjar Pranowo Unggul dalam Simulasi Tiga Nama Pasca-Deklarasi Capres
Ardha menjelaskan tren elektabilitas Ganjar juga meningkat dibandingkan pada periode 4-7 April lalu yang memperoleh 31,4%.
Penulis: Malvyandie Haryadi
Pihaknya hendak melaporkan hasil rapat pimpinan nasional (Rapimnas) V PPP kepada Jokowi ihwal dukungan terhadap Ganjar Pranowo sebagai bakal calon presiden (capres).
"Ketum DPP PPP didampingi sejumlah pengurus teras menghadap Presiden Joko Widodo di istana merdeka Jakarta," kata Donnie, Kamis (4/5/2023).
"Agendanya melaporkan hasil Rapimnas V PPP yang memutuskan Mas Ganjar Pranowo sebagai capres," tambahnya.
Baca juga: PPP Sebut Pertemuan Jokowi dan 6 Ketua Umum Parpol Wajar Digelar di Istana Negara
Kedatangan pihaknya ini juga sebagai bentuk dari PPP yang merupakan bagian dari koalisi pemerintahan Jokowo-Amin.
Sebelumnya, Mardiono telah mengumumkan mendukung Ganjar sebagai capres 2024 pada Rabu (26/4/2023) di Sleman, Yogyakarta.
"Setelah melalui musyawarah dan diskusi yang panjang dengan mengucapkan bismillahirrahmanirrahim PPP memutuskan Bapak Ganjar Pranowo sebagai capres RI pada pemilu pilpres 2024," kata Mardiono dalam tayangan YouTube Petiga TV.
Mardiono mengatakan pengumuman ini setelah melalui pertemuan selama tiga hari di Yogyakarta hingga dilanjutkan pada Rapimnas PPP.
Masinton: Hanya Ganjar yang Bisa Teruskan Program Jokowi
Politikus PDIP Masinton Pasaribu menyebut, bagi partainya hanya Ganjar Pranowo yang dapat melanjutkan kesinambungan pembangunan di era Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Hal ini terkait PDIP yang telah mendeklarasikan Ganjar Pranowo untuk maju sebagai bakal calon presiden (bacapres) di Pilpres 2024 mendatang.
"Bagi kami PDIP iya, hanya Ganjar," kata Masinton Pasaribu, di Jakarta, Kamis (4/5/2023).
Lebih lanjut, Masinton Pasaribu menjelaskan terkait banyaknya tokoh politik yang sempat diendorse Jokowi beberapa waktu lalu.
Menurutnya, hal tersebut dilakukan Jokowi karena ingin membangun komunikasi dan tidak ingin membatasi hak seseorang.
"Ya kalaupun Jokowi ya, siapapun ya beliau ingin mambangun komunikasi dan enggak ingin membatasi hak orang ya kalau dia datang 'saya pengen ini pak', ya sama aja dengan kita, ada teman kita, 'saya mau nyalon ini, ya silahkan, ada datang lagi satu, ya silahkan," ucapnya.