Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

PAN Sebut Jokowi Korban Playing Victim Dituduh Jegal Figur dan Parpol Tertentu di Pemilu 2024

Viva Yoga Mauladi mengatakan jika Presiden Joko Widodo (Jokowi) merupakan korban playing victim dalam pemilihan presiden (Pilpres) 2024.

Penulis: Fersianus Waku
Editor: Hasanudin Aco
zoom-in PAN Sebut Jokowi Korban Playing Victim Dituduh Jegal Figur dan Parpol Tertentu di Pemilu 2024
YouTube Sekretariat Presiden
Presiden Joko Widodo (Jokowi) saat di Pasar Natar, Lampung Selatan hari ini, Jumat (5/5/2023). Jokowi diketahui sedang menyoroti pembangunan infrastruktur di Lampung, termasuk masalah jalan rusak. 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Fersianus Waku

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Wakil Ketua Umum PAN Viva Yoga Mauladi mengatakan jika Presiden Joko Widodo (Jokowi) merupakan korban playing victim dalam pemilihan presiden (Pilpres) 2024.

Playing victim merupakan sikap seseorang yang dengan sengaja menimpakan kesalahan kepada orang lain.

Hal itu terkait sikap Jokowi dianggap sejumlah pihak ikut cawe-cawe dalam proses menjelang Pilpres 2024.

Viva menegaskan Presiden Jokowi tak pernah melarang siapapun warga negara Indonesia untuk maju dalam kontestasi Pilpres.

"Tetapi seringkali Pak Jokowi menjadi korban dari playing victim, yang membangun narasi bahwa pemerintah melakukan penjegalan, pembegalan terhadap figur dan partai politik tertentu," kata Viva kepada wartawan, Selasa (9/5/2023).

Baca juga: Demokrat Sebut Jokowi Kumandangkan Perang jika Memang Nyatakan Tak Netral di Pemilu 2024

Viva menegaskan tak ada salahnya jika Presiden Jokowi ingin memastikan pemimpin selanjutnya.

Berita Rekomendasi

"Memang apa masalahnya jika Presiden Jokowi condong ke figur yang menurutnya dapat melanjutkan pembangunan dan melakukan perubahan buat bangsa dan negara?" ujarnya.

Menurutnya, hal tersebut tak masalah masalah sepanjang sesuai dengan undang-undang (UU).

"Kan hal itu dijamin oleh UU selama presiden tidak melakukan abuse of power atau melakukan penyimpangan kekuasaan dengan menggunakan fasilitas negara dan kekuasaan," ungkap Viva.

Viva menjelaskan jabatan presiden adalah jabatan politik dan jabatan publik.

"Jika bicara soal politik atau ikut ke dalam proses politik adalah sesuatu yang tidak bisa dihindari, sebagai keniscayaan atau taken for granted," tegasnya.

Lebih lanjut, dia menerangkan tak ada salahnya Presiden Jokowi bertemu dengan pimpinan partai politik (parpol) koalisi pemerintah untuk berdiskusi.

"Bahkan hal tersebut harus dilakukan agar jalannya pemerintahan bisa baik, kuat, untuk mewujudkan clean government and good governance," imbuhnya.

Seperti diketahui, akhir-akhir ini Jokowi dikritik karena dianggap  mempromosikan atau endorse capres tertentu.

Bahkan Mantan Wakil Presiden Jusuf Kalla mengkritik Jokowi ikut cawe-cawe di Pilpres.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas