Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Pengamat: Pertemuan dengan Surya Paloh jadi Upaya Luhut Binsar Tarik NasDem dari Koalisi Perubahan

Pengamat Komunikasi Politik dari Universitas Esa Unggul Jamiluddin Ritonga, menyoroti pertemuan antara Luhut Binsar Pandjaitan dengan Surya Paloh

Penulis: Rizki Sandi Saputra
Editor: Wahyu Aji
zoom-in Pengamat: Pertemuan dengan Surya Paloh jadi Upaya Luhut Binsar Tarik NasDem dari Koalisi Perubahan
istimewa
Ketua Umum Partai Nasdem, Surya Paloh bertemu dengan Menteri Koordinator Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan di Jakarta, Jumat (5/5/2023). 

Laporan Reporter Tribunnews.com, Rizki Sandi Saputra

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pengamat Komunikasi Politik dari Universitas Esa Unggul Jamiluddin Ritonga, turut menyoroti pertemuan antara Menteri Koordinator Bidang Maritim dan Investasi (Marves) Luhut Binsar Pandjaitan dengan Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh.

Jamiluddin meyakini, dalam pertemuan tersebut turut dibahas soal peta politik atau koalisi. Dia menduga, Luhut Binsar Pandjaitan mengajak Surya Paloh untuk keluar dari Koalisi Perubahan 

"Kalau (pertemuan) dengan Luhut, ada kemungkinan ia ingin menarik Nasdem keluar dari Koalisi Perubahan," ucap Jamiluddin dalam keterangan tertulisnya kepada awak media, Selasa (9/5/2023).

Terlebih kata Jamiluddin, keduanya pernah bersama di Partai Golkar dengan posisi sama-sama sebagai senior partai.

Atas hal itu, dirinya menduga kalau pertemuan dengan Surya Paloh menjadi upaya Luhut Binsar Pandjaitan untuk merayu pimpinan Partai NasDem itu tetap seirama dengan koalisi pemerintah yang mendukung Jokowi.

"Sebagai representasi Jokowi, Luhut tampaknya ingin Surya tetap di Koalisi Pemerintah dengan harapan membatalkan mengusung Anies," ucap Jamiluddin.

Berita Rekomendasi

Tak hanya dari sisi Luhut, pertemuan itu juga dinilai Jamiluddin menjadi upaya Surya Paloh untuk mengajak Partai Golkar bergabung dengan Koalisi Perubahan bersama PKS dan Demokrat.

"Kesan itu beralasan mengingat posisi Golkar yang kurang menguntungkan di KIB paska PPP mencalonkan Ganjar Pranowo menjadi capres. Ketidakpastian itu tentu membuka celah Golkar berpindah haluan," kata Jamiluddin.

Meski demikian, Jamiluddin menilai kecil potensi Partai Golkar bergabung dengan Koalisi pengusung Anies Baswedan sebagai Calon Presiden (capres) tersebut.

"Namun peluang itu tampaknya kecil terwujud," kata dia.

Terlebih, terkait pertemuan dengan Luhut Binsar Pandjaitan. Jamiluddin menilai Menko Marves itu saat ini masih merepresentasikan Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Sehingga Luhut dinilai sulit untuk diajak oleh Surya Paloh berpindah haluan ke Koalisi Perubahan.

Sementara itu, kondisi serupa terjadi pada Airlangga yang juga telah ditemui Surya Paloh

Halaman
12
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
×

Ads you may like.

© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas