Survei Charta Politika: Ganjar Pranowo Kehilangan 12 Juta Suara Karena Isu Piala Dunia U-20
Gubenur Jawa Tengah Ganjar Pranowo sempat kehilangan 12 juta suara karena menolak Israel bermain dalam Piala Dunia U-20 di Indonesia.
Penulis: Igman Ibrahim
Editor: Adi Suhendi
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Igman Ibrahim
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Gubenur Jawa Tengah Ganjar Pranowo sempat kehilangan 12 juta suara karena menolak Israel bermain dalam Piala Dunia U-20 di Indonesia.
Penolakan tersebut membuat Indonesia batal menjadi tuan rumah perhelatan akbar tersebut.
Hal tersebut sesuai dengan temuan lembaga survei Charta Politika.
Hasilnya, penolakan tersebut membuat elektabilitas Ganjar Pranowo mengalami guncangan elektoral yang cukup besar.
"Pada saat ramai isu Piala Dunia U-20 terjadi yang namanya guncangan atau tsunami politik yang berpengaruh secara elektoral. Karena kalau kita lihat dari biasanya, Ganjar Pranowo ini selalu diangka yang bisa dikatakan solid, jauh dari dua nama yang lain," ujar Direktur Eksekutif Charta Politika Yunarto Wijaya dalam konferensi pers virtual, Senin (15/5/2023).
Dalam temuan surveinya, kata Yunarto, Ganjar Pranowo mengalami penurunan yang cukup drastis.
Baca juga: Jokowi Pilih Capres Pemberani dan Dekat dengan Rakyat, PDIP Yakin 100 Persen Itu Ganjar Pranowo
Yakni, elektabilitas Ganjar Pranowo yang semula 37,8 persen pada bulan Februari 2023 menjadi 31,4 persen pasca penolakan tersebut pada April 2023.
Dengan kata lain, Ganjar Pranowo mengalami penurunan sebesar 6,4 persen suara.
Adapun angka itu mengalami penurunan sekiar 12 juta suara secara nasional akibat penolakan Israel di piala dunia U-20.
"(Ganjar) mengalami penurunan yang cukup drastis dari 37,8 persen di bulan Februari, menuju 31,4 persen. Jadi turunnya ini sekitar 6,4 persen. Itu kalau kita akumulasikan 6,4 persen itu dengan jumlah pemilih hampir 200 juta, berarti penurunan sekitar 12 juta," jelasnya.
Baca juga: Jokowi Bilang Indonesia Butuh Pemimpin yang Berani ke Depannya: yang Dimaksud Prabowo atau Ganjar?
Lebih lanjut, Yunarto menambahkan penurunan itu membuat Prabowo Subianto sempat menyalip elektabilitas Ganjar Pranowo pada April 2023.
Sebab, Eks Danjen Kopassus itu mendapatkan limpahan elektoral akibat sikap Ganjar tersebut.
"Pak Prabowo di Bulan April yang ada di angka 33,1 persen di atas mas Ganjar Pranowo. Sementara mas Anies, apakah mendapatkan limpahan atau insentif elektoral dari terjadinya kekisruhan U-20 yang merugikan mas Ganjar? ternyata tidak. Mas Anies dalam situasi itu pun terus mengalami proses penurunan cukup konstan," katanya.
Baca juga: Senam Sehat Jadi Stategi Relawan Kenalkan Ganjar Pranowo ke Masyarakat Jabar
Namun dalam survei terbarunya, elektabilitas Ganjar Pranowo telah mengalami kenaikan dengan perolehan 38,2 persen pada Mei 2023.
Gubernur Jawa Tengah tersebut kembali menyalip posisi Prabowo Subianto yang kini memperoleh 31,1%, Anies Baswedan 23,6% dan tidak jawab 7,1%.