Nama Prabowo dan Airlangga Disebut di Musra, Politisi Golkar Singgung Kombinasi Patriot-Teknokrat
Nusron mengapresiasi para relawan yang telah menyelenggarakan Musra dengan sukses.
Penulis: Reza Deni
Editor: Malvyandie Haryadi
Laporan Reporter Tribunnews.com, Reza Deni
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua DPP Golkar Nusron Wahid menyambut baik nama Ketua Umum Golkar Airlangga Hartarto yang masuk dalam tiga besar capres pilihan Musra (Musyawarah Rakyat) Relawan Jokowi.
Nusron mengapresiasi para relawan yang telah menyelenggarakan Musra dengan sukses.
“Musra merupakan bentuk kreasi dalam rangka menjaring aspirasi rakyat dalam rangka mencari pemimpin yang ideal yang mampu membawa kesejahteraan bangsa Indonesia,” kata Nusron kepada wartawan, Selasa (16/5/2023)
Nusron menilai, kriteria yang diungkap Jokowi tersebut mengarah pada pasangan dua menteri Jokowi yakni Prabowo sebagai Menhan dan Airlangga sebagai Menko Perekonomian.
“Kami yakin dengan kreteria yang disampaikan oleh Pak Jokowi, mengarah pada pasangan yang ideal sesama menteri Pak Jokowi yaitu; Prabowo-Airlangga," kata Nusron.
Menurut Anggota Komisi VI DPR RI itu, Prabowo dan Airlangga adalah pasangan yang ideal jika disandingkan sebagai capres dan cawapres.
Dia menilai keduanya juga jauh dari praktik politik aliran.
Baca juga: Ketua Umum Golkar Airlangga Hartarto Bakal Panggil Dedi Mulyadi Buntut Kabar Hengkang ke Gerindra
“Prabowo tentara yang patriotik dan Pak Airlangga sosok teknokrat yang cakap dan handal dalam menyelesaikan problem mikro dan ekonomi,” tandas Nusron.
Seperti diketahui, hasil Musra memunculkan tiga nama capres. Selain Airlangga, ada pula nama Ketum Gerindra, Prabowo Subianto dan Politikus PDIP Ganjar Pranowo.
Sebelumnya, Jokowi berbicara soal kriteria pemimpin yang diinginkan rakyat hingga soal kesempatan Indonesia menjadi negara maju.
Dalam pidatonya, Jokowi menegaskan Indonesia membutuhkan pemimpin yang dekat dengan rakyat dan berani demi kepentingan rakyat.
"Negara ini adalah negara besar. Bangsa ini adalah bangsa besar. Penduduk kita sudah 280 juta, kurang lebih. Rakyat kita butuh pemimpin yang tepat, butuh pemimpin yang bener. Yang dekat dengan rakyat," kata Jokowi di Istora Senayan, Jakarta, Minggu (14/5/2023).
"Yang paham hati rakyat, yang tahu kebutuhan rakyat. Yang mau bekerja keras untuk rakyat. Itu yang dibutuhkan," lanjutnya.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.