LSI Denny JA: Prabowo Unggul di Pemilih Muda, Elektabilitas Ganjar Turun, Bagaimana dengan Anies?
Adjie merinci pada pemilih berusia di bawah 30 tahun, Prabowo meraih suara sebanyak 30,9% dan meninggalkan Ganjar dengan 25,9% dan Anies sebesar 24,9%
Editor: Muhammad Zulfikar
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Peneliti Lingakaran Survei Indonesia (LSI) Denny JA, Adjie Alfaraby menyebut Menteri Pertahanan Prabowo Subianto menjadi sosok paling dipilih oleh pemilih muda.
Prabowo unggul atas dua nama capres lain, yakni Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo dan Mantan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.
"Prabowo masih unggul di pemilih muda, di hampir semua pemilih muda, baik yang di bawah 30 tahun, 30-39 tahun maupun yang 40-49 tahun, Prabowo unggul dari Ganjar maupun Anies," kata Adjie dalam paparan rilis survei LSI Denny JA terkait Pilpres 2024, Jumat (19/5/2023).
Baca juga: LSI Denny JA Ungkap Tokoh yang Raih Indeks Cawapres Tertinggi
Adjie merinci pada pemilih berusia di bawah 30 tahun, Prabowo meraih suara sebanyak 30,9 persen dan meninggalkan Ganjar dengan 25,9% dan Anies sebesar 24,9%.
Pada kategori pemilih berusia 30-39 tahun, suara untuk Prabowo tetap di atas kedua nama lainnya. Dukungan tertinggi juga diraih Prabowo dalam kategori pemilih 40-49 tahun.
Ketua Umum Partai Gerindra itu memperoleh dukungan hingga 37,6%. Angka tersebut melambung meninggalkan Ganjar yang berkutat dengan 27,8% dan Anies yang harus puas dengan angka 18,8 %.
Sementara pada kategori pemilih lansia di atas 50 tahun, Ganjar unggul atas Prabowo dan Anies.
"Ini menarik ya, pada pemilih milenial, gen-z, pemilih muda, pemilih dewasa muda, ketiganya masih diungguli Prabowo, sementara di pemilih lansia diungguli oleh Ganjar," ujar Adjie.
Baca juga: LSI Denny JA Ungkap Pertama Kalinya Elektabilitas Ganjar Pranowo Menurun Sejak Setahun Terakhir
Survei LSI Denny JA digelar selama 12 hari, yakni sepanjang 3-14 Mei 2023. Survei ini melibatkan 1.200 responden dari 34 Provinsi di Indonesia.
Elektabilitas Prabowo Subianto Unggul dari Ganjar Pranowo dan Anies Baswedan
LSI Denny JA mengungkap Menteri Pertahanan (Menhan) RI sekaligus Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto menjadi calon presiden (capres) yang paling banyak dipilih masyarakat.
Elektabilitas eks Danjen Kopassus itu unggul dari Ganjar Pranowo dan Anies Baswedan.
Fakta tersebut terungkap dari hasil survei nasional LSI Denny JA pada 3 Mei sampai 14 Mei 2023.
Dalam survei tersebut, Prabowo unggul dengan elektabilitas 33,9 persen.
Sementara itu, Ganjar Pranowo berada di posisi kedua dengan angka 31,9 persen, Anies Baswedan sebesar 20,8 persen, dan tidak menjawab sebesar 13,4 persen.
"Bila pemilihan Presiden dilakukan sekarang ini, siapa yang akan Ibu/Bapak pilih sebagai Presiden di antara 3 nama-nama berikut? hasilnya Prabowo unggul sementara sebesar 33,9 persen," ujar Peneliti LSI Denny JA, Adjie Alfaraby dalam paparannya, Jumat (19/5/2023).
Dengan perolehan itu, kata Adjie, Prabowo menjadi satu-satunya capres yang berpotensi melaju ke putaran kedua.
Baca juga: Survei LSI Denny JA Sebut Prabowo Subianto Bisa Lolos Putaran Pertama Pilpres 2024
Khususnya, kata dia, jika nantinya pemilihan presiden menghadirkan tiga pasang calon presiden.
"Jika 3 pasang capres, pilpres berpotensi dua putaran. Hanya Prabowo yang diprediksi masuk putaran kedua dengan minimal memperoleh dukungan 33,3 persen," tuturnya.
Pertama Kalinya Elektabilitas Ganjar Turun
Direktur LSI Denny JA, Adjie Alfaraby mengungkapkan bahwa untuk pertama kalinya dalam satu tahun elektabilitas Ganjar Pranowo alami penurunan.
Tercatat Ganjar Pranowo pada survei LSI Denny JA pada 3 - 14 Mei dengan melibatkan 1.200 responden dengan metode teknik pengumpulan data tatap muka. Gubernur Jawa Tengah itu berada di posisi dua di bawah Prabowo Subianto.
"Ada penurunan tren dari Pak Ganjar, tren elektabilitas yang menurun karena sejak Mei 2022 survei kita menujukan tren Pak Ganjar selalu naik. Puncaknya di Januari 2023 angkanya mencapai 37 persen," kata Adje di kantor LSI Denny JA di Jakarta Timur, Jumat (19/5/2023).
Kemudian dikatakan Adjie pada survei LSI Denny JA di bulan Mei elektabilitas Ganjar Pranowo menurun.
"Namun pada survei Mei ini turun di angka 31 persen. Jadi ada tren penurunan, tentunya ada tiga alasan karena penurunan tersebut," sambungnya.
Baca juga: LSI Denny JA Ungkap Alasan Prabowo Capres yang Paling Banyak Didukung Kalahkan Ganjar dan Anies
Yang pertama kata Adjie yakni karena efek negatif dari batalnya Indonesia sebagai tuan rumah Piala Dunia U-20.
"Kemudian yang kedua semakin kuat persepsi publik bahwa Ganjar Pranowo bukan sosok pemimpin yang kuat karen dianggap tidak mampu mengambil keputusan sendiri," jelasnya.
Kemudian yang terakhir menurutnya dikarenakan data kemiskinan di Jawa Tengah jadi pekerjaan rumah dari yang bersangkutan.
"Karena dianggap kinerjanya kurang baik dalam menangani kemiskinan," tutupnya.
Adapun pada survei terbaru LSI Denny JA Ketua Umum Partai Gerindra itu mendapatkan elektabilitas tertinggi sebesar 33,9 persen, kemudian disusul Ganjar Pranowo 31.9 persen dan Anies Baswedan 20,8 persen. Sementara yang tidak menjawab 13,4%.
Baca juga: Survei LSI Denny JA: Mayoritas Pemilih Inginkan Capres yang Strong Leader
Anies Baswedan Masih Punya Potensi Lolos Putaran Kedua Pilpres 2024
Direktur LSI Denny JA, Adjie Alfaraby mengibaratkan Anies Baswedan sebagai mesin yang telat panas pada bursa bakal calon presiden.
Berdasar survei terbaru LSI Denny JA, elektabilitas Anies Baswedan berada di posisi tiga.
Sementara di posisi pertama ada Prabowo Subianto dengan angka 33,9 persen, kemudian disusul Ganjar Pranowo 31.9 persen.
Untuk elektabilitas Anies Baswedan berada pada angka 20,8 persen.
"Kita lihat Pak Anies walaupun posisi surveinya selalu di posisi ketiga. Namun berkaca pada pilkada DKI walaupun kuda hitam berhasil lolos putaran kedua dan menang di Pilkada DKI," kata Adjie di kantor LSI Denny JA di Jakarta Timur, Jumat (19/5/2023).
Meski begitu Adjie menyebutkan bahwa Anies Baswedan masih memiliki potensi untuk lolos di putaran kedua Pilpres 2024.
Baca juga: LSI Denny JA Ungkap Alasan Prabowo Capres yang Paling Banyak Didukung Kalahkan Ganjar dan Anies
"Pak Anies ini mesin lambat panas, secara elektabilitas selalu di posisi ketiga. Namun masih memiliki potensi untuk naik maupun lolos diputaran kedua," tegasnya.
Dikatakan Adje meski berada di posisi ketiga dari bursa bakal calon presiden potensial. Menurutnya elektabilitas 20 persen Anies Baswedan sudah menjadi modal.
"Memang sejauh ini belum terlalu maksimal image yang diangkat oleh Pak Anies. Walupun angka elektabilitasnya berada di angka 20 persen, itu juga sudah menjadi modal," sambungnya.
Menurut Adjie untuk bisa mendapatkan suara yang lebih luas. Anies Baswedan perlu mengambil ceruk pemilih uang yang moderat dan terdidik.
"Untuk bisa menggapai suara yang lebih luas. Tentunya Pak Anies harus mengambil pemilih yang lain, lebih moderat, terdidik. Jadi imagenya harus harus dimunculkan, bagaimana programnya dan itu yang akan menjadi penentu untuk Aneis Baswedan," tuturnya.
Sebagai informasi, survei LSI Denny JA dilakukan pada 3 Mei sampai 14 Mei 2023 melibatkan 1.200 responden di seluruh Indonesia.
Rentang usia responden 17 tahun ke atas atau sudah menikah.
Pemilihan sampel dilakukan melalui metode random sampling dengan cara tatap muka. Margin of error survei diperkirakan ± 2.9 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen. (Tribunnews.com/Igman Ibrahim/Rahmat W. Nugraha)