Faktor Siapa yang Dipilih Sebagai Cawapres Bisa Jadi Penentu Kemenangan Prabowo di Pilpres 2024?
Sejumlah spekulasi pun menyebutkan bahwa dukungan presiden terhadap Prabowo turut menjadi pendorong elektabilitas Prabowo.
Editor: Malvyandie Haryadi
Elektabilitas Prabowo ini meningkat hingga 6,4 persen dibanding survei Januari 2023 yang berada di angka 18,1 persen.
Sementara Ganjar mengalami penurunan elektabilitas sebesar 2,5 persen dari 25,3 persen pada Januari 2023. Lalu untuk perolehan suara Anies nyaris tak berubah dari hasil survei sebelumnya sebesar 13,1 persen atau hanya naik 0,5 persen.
Cak Imin Dianggap Masih Belum Kuat
Terpisah, Pengamat Politik Universitas Al-Azhar, Ujang Komarudin, berpendapat ada kemungkinan Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar belum cukup kuat untuk dipinang sebagai calon wakil presiden.
Hal tersebut lantaran Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya (KKIR) hingga kini belum deklarasi capres dan cawapres di Pemilu 2024 meskipun koalisi Gerindra dan PKB ini sudah sepakat mengusung Prabowo Subianto sebagai calon presiden (capres).
“Bisa jadi, dianggap masih belum kuat untuk dijadikan cawapres,” kata Ujang saat dihubungi, Kamis (25/5/2023).
Ujang menilai Prabowo harus hati-hati dalam menentukan cawapres pada Pemilu 2024.
Sebab, tahun depan merupakan saatnya Prabowo memenangkan Pemilu.
“Harus dengan pertimbangan matang dalam konteks menentukan cawapres. Karena Prabowo harus hati-hati. Karena saat ini elektabilitasnya tinggi, punya potensi untuk menang,” kata dia.
Meskipun, kata Ujang, hubungan Prabowo dengan Cak Imin semakin dekat ditandai melakukan pertemuan beberapa kali.
“Ini yang sebenarnya didalami dan dicermati oleh Pak Prabowo siapa yang cocok jadi Cawapresnya yang bisa memberikan kemenangan bagi Prabowo. Itu harus dicermati oleh Prabowo itu yang sedang dihitung,” ujar Ujang.
Ujang melihat sebenarnya peluang Cak Imin sebagai Cawapres Prabowo masih terbuka lebar. Apalagi, jika Gerindra hanya memiliki rekan koalisi PKB.
“Kalau Prabowo tidak dengan Cak Imin, Prabowo tidak punya teman koalisi. Kecuali Gerindra gabung dengan koalisi lain,” kata Ujang.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.