Politisi PBB: Partai yang Anti Kata Cawe-cawe Itu karena Bacapresnya Tidak Ikut Di-endorse Jokowi
Sukmo Harsono turut menanggapi polemik cawe-cawe Presiden Joko Widodo (Jokowi) belakangan ini. Ada pesan untuk partai pengkritik.
Penulis: Wahyu Gilang Putranto
Editor: Nanda Lusiana Saputri
“Ya dia (Jokowi) bilang cawe-cawe enggak melanggar undang-undang,” kata Pemred TV One Karni Ilyas seusai pertemuan.
Jokowi kata Karni mengatakan bahwa cawe-cawe di Pilpres 2024 bukan untuk kepentingan pribadi.
Jokowi mengklaim ikut cawe-cawe untuk kepentingan nasional.
“Jadi cawe-cawe itu demi negara, bukan demi pribadi,” katanya.
Baca juga: Respons Demokrat soal Jokowi Cawe-cawe: Harusnya Fokus pada Tugas Utama
Hal senada disampaikan pegiat media sosial Helmy Yahya yang ikut dalam pertemuan tersebut.
Jokowi, kata dia, mengakui ikut cawe-cawe dalam Pilpres 2024.
“Tentang cawe-cawe pokoknya. Boleh cawe-cawe,” pungkasnya.
Tanggapan Koalisi Perubahan
Sementara itu pihak yang mengkritik cawe-cawe Presiden Jokowi dalam Pilpres 2024 datang dari Partai Koalisi Perubahan.
Ketua DPP Partai NasDem Effendy Choirie atau Gus Choi mengatakan lakukan saja apa yang ingin dilakukan terserah.
"Kalau sudah tidak punya malu, lakukan apa saja sak karepmu (Terserah kamu)," kata Gus Choi dihubungi Selasa (30/5/2023).
Kemudian ketika ditanyakan apakah ada hal lain yang ingin disampaikan. Gus Choi menyebutkan dirinya enggan mengomentari lebih lanjut.
Sementara itu Juru Bicara (Jubir) PKS Muhammad Iqbal juga ikut merespons pernyataan Presiden Jokowi yang mengakui ikut cawe-cawe di Pilpres 2024.
Menurut Iqbal sikap Jokowi tersebut bukan sikap presiden negarawan.