Benarkah Pertemuan Puan dan AHY Akibat Kebuntuan Cawapres hingga Anies Enggan Komentar?
Anies Baswedan enggan tanggapi rencana pertemuan AHY dengan Puan Maharani, soal pengumuman sosok cawapresnya tunggu hari baik.
Penulis: Theresia Felisiani
"Sudah, sudah (disetujui tiga ketum parpol), sudah semuanya sudah selesai," pungkas Sugeng.
3 Ketua Umum Partai Politik Koalisi Perubahan Akhirnya Sepakat Nama Cawapres Pilihan Anies Baswedan
Tiga ketua umum partai politik (parpol) Koalisi Perubahan akhirnya telah sepakat dengan nama calon wakil presiden (cawapres) yang ditunjuk Anies Baswedan.
Nama tersebut kini telah dikantongi eks Gubernur DKI Jakarta tersebut.
Demikian disampaikan Ketua DPP Partai NasDem Sugeng Suparwoto.
Namun begitu, Sugeng masih enggan merinci identitas cawapres yang telah ditunjuk Anies Baswedan.
"Sudah di kantongnya Pak Anies kok. Orangnya sudah di kantongnya Pak Anies," kata Sugeng saat ditemui di Kompleks Parlemen, Jakarta, Senin (12/6/2023).
Sugeng memastikan bahwa ketiga pimpinan partai politik NasDem, PKS, dan Demokrat juga telah sepakat menyetujui nama cawapres tersebut.
Tidak ada satu pun parpol yang tak sepakat dengan nama tersebut.
"Sudah, sudah (disetujui tiga ketum parpol), sudah semuanya sudah selesai," ungkap Sugeng.
Lebih lanjut, Sugeng menuturkan internal koalisi perubahan masih sedang menimbang waktu yang tepat mengumumkan sosok cawapres tersebut.
"Sedang dihitung-hitung. Ini tone-nya bagaimana dan sebagainya. Itulah sekali lagi, kita mencari hari baik," katanya.
Rencana Pertemuan Puan dan AHY Dinilai Akibat Kebuntuan Pembicaraan Terkait Cawapres Anies Baswedan
Direktur Eksekutif Trias Politika Agung Baskoro menilai rencana pertemuan Ketua DPP PDIP Puan Maharani dan Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) menegaskan bahwa ada kebuntuan politik soal cawapres Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP).
Diketahui, bacapres KPP Anies Baswedan hingga saat ini belum mendeklarasikan cawapresnya, dan direncanakan akan mengumumkan satu nama pendampingnya.
Menurut Agung, banyak nama yang santer bakal mendampingi Anies, termasuk AHY sendiri.
"Untuk menjadi cawapres, AHY mesti berhadapan nama-nama mainstream yang menguasai survei elektabilitas cawapres dalam sosok Sandiaga, Ridwan Kamil, Erick Thohir, dan Mahfud MD," kata Agung kepada Tribunnews, Senin (12/6/2023).
Apalagi, dikatakan Agung, cawapres di Pilpres kali ini musti mampu berasosiasi dengan Nahdlatul Ulama.
"Secara personal, sosok AHY memiliki elektabilitas sebagai cawapres. Namun untuk dipasangkan dengan Ganjar, rasanya perjalanannya masih jauh," kata dia.
"Walaupun untuk sebatas membangun koalisi masih terbuka, menimbang ada kesamaan nasib sebagai latar mengapa keduanya bertemu," tambah Agung.
Baca juga: Puan Maharani dan AHY akan Segera Bertemu Lakukan Dialog, SBY: Niat Baik Tentu Ada Gunanya
Lebih lanjut, Agung menilai rencana pertemuan Puan dan AHY bisa menjadi sumber bagaimana komunikasi politik bisa mencairkan kebekuan politik di antara keduanya secara historis.
"Ini pasca pernyataan Sekjen PDIP yang sempat mengungkap bahwa PDIP agak sulit berkoalisi dengan Demokrat dan PKS karena berbeda haluan politik," kata Agung.
Agung juga melihat adanya kemungkinan lain soal rencana pertemuan keduanya, yakni bagaimana Demokrat bisa menjelaskan soal upaya kudeta lagi dari kubu Moeldoko.
"Minimal Demokrat tak diganggu oleh Kubu Moeldoko yang untuk kesekian kalinya masih mengajukan perkara di meja hijau, sekaligus membuka kans AHY sebagai menteri ketika reshuffle mengemuka," pungkasnya.
Diberitakan, Sekretaris Jenderal (Sekjen) PDIP Hasto Kristiyanto mengatakan, Puan Maharani akan bertemu Ketua Umum (Ketum) Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY).
Hal tersebut disampaikan Hasto Kristiyanto, saat ditemui usai menghadiri acara Peresmian Kapal Kesehatan Laksamana Malahayati, di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta Utara, Sabtu (10/6/2023).
"Nanti Mbak Puan Maharani akan bertemu dengan Mas AHY untuk melakukan dialog," kata Hasto, kepada awak media, Sabtu ini.
Meski demikian, Hasto belum menjelaskan lebih lanjut soal kapan pertemuan itu akan dilangsungkan.
Ia menjelaskan, masih ada beberapa agenda terdekat yang akan dilakukan PDIP.
"Ya nanti. Kan abis peresmian Laksamana Malahayati, jadwal-jadwal di DPR. Nanti kita lihat," jelas Hasto.
Sebagai informasi, PDIP telah berkoalisi dengan Partai Persatuan Pembangunan (PPP) untuk mengusung Ganjar Pranowo untuk maju di Pilpres 2024.
Sedangkan, Partai Demokrat tergabung dalam Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP), bersama Partai Keadilan Sejahtera (PKS) dan Partai NasDem untuk mengusung Anies Baswedan maju di Pilpres mendatang. (tribun network/thf/Tribunnews.com)