Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Prabowo: Insya Allah Menang Pilpres 2024, Guru Saya Jokowi Belajar Politik

Prabowo yakin akan menang dalam Pilpres 2024 lantaran telah belajar politik dari Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Penulis: Yohanes Liestyo Poerwoto
Editor: Sri Juliati
zoom-in Prabowo: Insya Allah Menang Pilpres 2024, Guru Saya Jokowi Belajar Politik
YouTube Mata Najwa
Menhan, Prabowo Subianto saat wawancara dalam program Mata Najwa, Jumat (30/6/2023). Prabowo yakin akan menang dalam Pilpres 2024 lantaran telah belajar politik dari Presiden Joko Widodo (Jokowi). 

TRIBUNNEWS.COM - Menteri Pertahanan (Menhan) sekaligus bacapres dari Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya (KKIR), Prabowo Subianto mengungkapkan optimismenya dalam kontestasi Pilpres 2024.

Prabowo mengungkapkan dirinya bukanlah sosok politisi sejati sehingga mengakibatkan kalah di tiap kontestasi pilpres digelar.

Adapun sosok politisi yang dimaksud adalah berbicara tidak sesuai fakta yang ada.

Hal ini disampaikannya saat ditanya jurnalis, Najwa Shihab dalam program Mata Najwa, Jumat (30/6/2023).

Awalnya, Prabowo membantah stigma publik bahwa dirinya adalah sosok yang keras dan seram lantaran memiliki latar belakang sebagai anggota TNI.

Baca juga: Prabowo-Erick Thohir Bisa Jadi Pasangan Ideal untuk Pilpres 2024

Namun kini, sambungnya, ia menegaskan menjadi sosok yang lemah lembut.

"Jadi, mungkin persepsinya Prabowo itu keras, Prabowo itu serem. Kan saya nggak serem sekarang. Jadi itu masalahnya," katanya.

Berita Rekomendasi

"Jadi sebenarnya Prabowo yang asli itu lembut hati, nggak serem?" tanya Najwa.

"Lembut, sangat lembut," jawab Prabowo sambil tertawa.

Lalu, Najwa pun menilai bahwa seorang politisi biasanya berbicara tidak sesuai fakta yang dikatakan.

Menjawab hal tersebut, Prabowo mengakui tidak seperti politisi selama berkecimpung di dunia politik.

Sehingga, sambungnya, hal ini membuat dirinya selalu kalah dalam tiap gelaran pilpres.

"Banyak yang mengatakan, saya kurang politisi. Makannya saya kalah terus (dalam pilpres)," ujarnya.

Baca juga: Survei SMRC Tidak Tunjukkan Perbedaan Dukungan Siginifikan Terhadap 9 Nama Bacawapres Untuk Prabowo

Namun, Prabowo kini meyakini bahwa akan menang dalam Pilpres 2024 lantaran telah belajar dari Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang notabene adalah penantang dirinya saaat Pilpres 2014 dan 2019.

"Kali ini insyaAllah (menang di Pilpres 2024) karena saya sudah belajar politik. Saya belajar dari Pak Jokowi yang mengalahkan saya."

"Berarti itu guru yang hebat, jadi ya santai saja," sambungnya.

Rekam Jejak Prabowo dalam Pemilu: dari Pilpres 2004-2019

Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto (kiri) didampingi Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno ( kanan) berpegangan tangan bersama seusai memberikan keterangan pers di kediaman Prabowo, Jalan Kertanegara, Jakarta, Kamis (9/8/2018) malam. Prabowo dan Sandiaga Uno resmi maju mencalonkan diri sebagai pasangan capres dan cawapres pada Pilpres 2019.
Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto (kiri) didampingi Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno ( kanan) berpegangan tangan bersama seusai memberikan keterangan pers di kediaman Prabowo, Jalan Kertanegara, Jakarta, Kamis (9/8/2018) malam. Prabowo dan Sandiaga Uno resmi maju mencalonkan diri sebagai pasangan capres dan cawapres pada Pilpres 2019. (KOMPAS/SIGID KURNIAWAN)

Seperti diketahui, Prabowo pernah empat kali bertarung dalam pilpres.

Pada Pemilu 2004, dirinya ikut dalam konvensi capres yang dilakukan oleh Golkar untuk mencari sosok yang maju dalam pilpres.

Namun, Prabowo kalah lantaran hanya mendapat 39 suara.

Alhasil, konvensi tersebut pun dimenangkan oleh Wiranto yang kemudian didampingi oleh Salahuddin Wahid sebagai cawapres.

Lalu, pada Pemilu 2009, Prabowo pun kembali mencoba peruntungannya dengan berpasangan dengan Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarnoputri.

Namun, saat itu, ia dipasangkan sebagai cawapres dari Megawati.

Kendati demikian, pasangan Mega-Prabowo harus kalah dengan pasangan lain yaitu Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) yang kala itu berpasangan bersama Boediono.

Baca juga: Prabowo dan Jokowi Kian Lengket, Berikut 5 Momen Menarik Pertemuan Keduanya, Termasuk Tanam Mangrove

Dikutip dari Kompas.com, Mega-Prabowo kalah telak dengan pasangan SBY-Boediono.

Berdasarkan hasil hitung Komisi Pemilihan Umum (KPU), SBY-Boediono memperoleh suara sah sebanyak 73.874.562 atau 60,8 persen.

Sedangkan Megawati-Prabowo hanya 32.548.105 suara atau tertinggal separuh suara dari SBY-Boediono.

Seakan tak patah arang, Prabowo kembali bertarung dalam Pilpres 2014 sebagai capres dan berpasangan dengan Hatta Rajasa.

Setali tiga uang, Prabowo-Hata Rajasa kembali kalah dengan pasangan Jokowi-Jusuf Kalla (JK).

Dikutip dari laman KPU, Jokowi-JK menang dengan meraih 80 juta suara atau (53,15 persen).

Sedangkan Prabowo-Hata Rajasa hanya memperoleh 62,58 juta (46,85 persen).

Prabowo dan Jokowi pun kembali bertarung dalam Pilpres 2019.

Adapun Prabowo berpasangan dengan Sandiaga Uno, sedangkan Jokowi menggaet Ma'ruf Amin sebagai cawapresnya.

Lagi-lagi, Prabowo kalah dari Jokowi dengan selisih hampir 17 juta suara.

Baca juga: Politikus Gerindra Soal Nama Cawapres Prabowo Subianto: Paling Kuat Gus Imin

Berdasarkan rekapitulasi KPU, Jokowi-Ma'ruf Amin memperoleh 85.607.362 atau 55,5 persen suara.

Sedangkan pasangan Prabowo-Sandiaga Uno meraih 68.650.239 atau 44,5 persen suara.

Sehingga, selisih kedua pasangan mencapai 16.957.123 atau 11 persen suara.

Kendati demikian, kini Prabowo pun bersinergi dengan Jokowi setelah ditunjuk menjadi Menhan di Kabinet Indonesia Maju.

(Tribunnews.com/Yohanes Liestyo Poerwoto)(Kompas.com)

Artikel lain terkait Pilpres 2024

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas