Relawan Dorong Pendukung Anies Baswedan Ikut Musyawarah Reboan
Musyawarah Reboan sendiri saat ini tengah digencarkan pelaksanaannya di tiga provinsi, yakni Jawa Tengah, Jawa Timur dan Daerah Istimewa Yogyakarta.
Penulis: Fersianus Waku
Editor: Seno Tri Sulistiyono
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Fersianus Waku
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sekretariat Kolaborasi Indonesia (SKI) mendorong pendukung Anies Baswedan agar ikut Musyawarah Reboan alias musyawarah setiap hari Rabu.
Sekretaris Jenderal (Sekjen) SKI, Raharja Waluya Jati mengatakan Musyawarah Reboan merupakan salah satu instrumen utama untuk menggerakkan dukungan pada Anies dan Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP).
Musyawarah Reboan sendiri saat ini tengah digencarkan pelaksanaannya di tiga provinsi, yakni Jawa Tengah, Jawa Timur dan Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).
Baca juga: Jelang Kampanye, Mardiono Hadiri Pengukuhan dan Bimtek Relawan Pemenangan Caleg PPP di Jakarta
Jati mengatakan Musyawarah Reboan menghasilkan arus gerakan di akar rumput atas berbagai persoalan masyarakat.
“Dalam Musyawarah Reboan, terjadi diskusi berbagai temuan dan problem di lapangan. Ini jadi mekanisme koordinasi efektif antara pendukung dengan masyarakat,” kata Jati kepada wartawan, Senin (10/7/2023).
SKI telah menyelenggarakan silaturahmi dan musyawarah kerja di tiga wilayah yakni Jawa Tengah, Jawa Timur dan DIY, di Pesantren Ribath Nurul Anwar, Sragen, Jawa Tengah.
Agenda yang dibahas adalah percepatan pembasisan pemenangan dalam pemilihan presiden dan legislatif 2024.
Jati menuturkan dalam kegiatan tersebut antusiasme masyarakat terlihat nyata.
“Kita juga tidak menyangka, menurut saya ini merupakan segmen-segmen yang barangkali tidak tertangkap oleh radar survei yang umumnya menggunakan multistage random sampling dan paling banter 2000 responden yang dianggap mewakili ratusan juta masyarakat indonesia," ucapnya.
Dia menerangkan pada acara tersebut SKI mengumpulkan aspirasi perubahan dari akar rumput.
“Kita juga kebut pembangunan titik-titik Musyawarah Reboan hingga tingkat TPS," tegas Jati.
Melalui kegiatan ini, dia berharap agar masyarakat bisa semakin aktif dalam berpartisipasi dalam menentukan arah pembangunan Indonesia.
“Kita menginginkan agar partisipasi rakyat lebih luas, dilindungi hukum dan bebas. Hal ini agar aspirasi rakyat dapat ikut menentukan pembangunan ke depan,” imbuh Jati.