Pertemuan Tim 8 dan Anies Baswedan Batal, Pengumuman Cawapres Molor ?
Cawapres Anies disebut sudah mengerukut satu nama dan ada di tangan Anies tapi tak kunjung diumumkan hingga pertemuan tim 8 dengan Anies batal digelar
Penulis: Theresia Felisiani
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Hingga kini Anies Baswedan masih merahasiakan siapa cawapresnya.
Semetara itu sosok cawapres Anies Baswedan disebut sudah mengerucut ke satu nama dan ada di kantong Anies Baswedan.
Hingga kepulangan Anies Baswedan ke tanah air usai ibadah Haji, eks Gubernur DKI itu tak kunjung mengumumkan siapa cawapres pilihannya.
Sebelumnya disebut-sebut Anies Baswedan mungkin saja mengumumkan sosok cawapresnya usai pulang ibadah haji.
Baca juga: Presiden Jokowi Tanya Cawapres Anies, PKS Puji Jawaban Surya Paloh
Belakangan Ketua DPP Partai NasDem Willy Aditya menyatakan, rencana pertemuan antara bakal calon presiden (capres) dari Koalisi Perubahan yakni Anies Baswedan dengan tim 8 batal digelar.
Rencananya pertemuan itu berlangsung pada hari ini, Selasa (18/7/2023) siang di NasDem Tower.
Sementara itu, Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) ternyata ingin mengetahui siapa sosok calon wakil presiden (cawapres) untuk Anies Baswedan dalam Pilpres 2024.
Demikian fakta tersebut disampaikan oleh Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh usai dirinya bertemu dengan Presiden Jokowi di Istana Negara, Senin (17/7/2023) kemarin malam.
"Nah pak Jokowi juga tanya, siapa ini wakil presidennya (Anies Baswedan) ini," kata Surya Paloh saat ditemui di NasDem Tower, Gondangdia Jakarta, Selasa (18/7/2023).
Merespons pertanyaan dari Jokowi itu, Surya Paloh mengatakan kalau sejatinya urusan cawapres tersebut sudah bukan pada ranah partai politik pengusung.
Melainkan, sudah pada hak dari Anies Baswedan selaku capres.
Pertemuan Tim 8 dan Anies Baswedan Batal Digelar Hari Ini di NasDem Tower
Ketua DPP Partai NasDem Willy Aditya menyatakan, rencana pertemuan antara bakal calon presiden (capres) dari Koalisi Perubahan yakni Anies Baswedan dengan tim 8 batal digelar.
Rencananya pertemuan itu berlangsung pada hari ini, Selasa (18/7/2023) siang di NasDem Tower.
"Gak jadi yah," kata Willy saat ditemui awak media di NasDem Tower, Gondangdia, Jakarta, Selasa (18/7/2023).
Willy membeberkan alasan kenapa batalnya pertemuan itu.
Secara garis besar kata dia, itu didasari karena perbedaan waktu di antara anggota tim 8 dengan Anies Baswedan.
"Karena banyak yang waktunya gak pas. kemarin kan tim 8 sudah rapat internal di Brawijaya," kata Willy.
Terpenting kata Willy, sudah banyak agenda yang dijalankan antara tim 8 dengan Anies Baswedan.
Termasuk kata dia, akan dilakukannya peringatan satu syura bersama antara Sugeng Suparwoto serta Anies Baswedan di Jogjakarta.
"Banyak hal, kita sudah susun agenda bagaimana habis ini. Hari ini kita di Yogya 1 syuro, saya, mas Sugeng, pak Anies, kita 1 syuro di parang kusumo," tutur dia.
Baca juga: Anies Jawab Kabar Yenny Wahid Cawapres hingga Antar Jemput AHY saat Ibadah Haji
Kata Willy, saat ini pembahasan sudah pada bagaimana tim 8 dan Kolaisi Perubahan menenangkan Anies Baswedan sebagai Presiden.
Sementara soal pembahasan calon wakil presiden, kata Willy hal tersebut sudah mengerucut pada satu nama.
Hanya saja terkait namanya, Willy belum membeberkan.
"Ya memenangkan Anies lah. Jalan, kan (nama cawapres) sudah ada di kantong mas Anies. Sudah 1 nama di kantong pak Anies," tukas dia.
Surya Paloh Ungkap Jokowi Ingin Tahu Siapa Cawapres Anies Baswedan
Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) ternyata ingin mengetahui siapa sosok calon wakil presiden (cawapres) untuk Anies Baswedan dalam Pilpres 2024.
Demikian fakta tersebut disampaikan oleh Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh usai dirinya bertemu dengan Presiden Jokowi di Istana Negara, Senin (17/7/2023) kemarin malam.
"Nah pak Jokowi juga tanya, siapa ini wakil presidennya (Anies Baswedan) ini," kata Surya Paloh saat ditemui di NasDem Tower, Gondangdia Jakarta, Selasa (18/7/2023).
Merespons pertanyaan dari Jokowi itu, Surya Paloh mengatakan kalau sejatinya urusan cawapres tersebut sudah bukan pada ranah partai politik pengusung.
Melainkan, sudah pada hak dari Anies Baswedan selaku capres.
"Saya bilang saya belum mikirin itu, yang saya tahu (urusan) pak Anies itu, ha ha ha," kata Paloh diiringi gelak tawa.
Baca juga: Presiden Jokowi Tanya Cawapres Anies, PKS Puji Jawaban Surya Paloh
Dirinya juga menegaskan, bahwa sejatinya yang paling mengetahui soal siapa sosok cawapres dari Koalisi Perubahan adalah Anies Baswedan.
Sebab, berdasarkan piagam kerjasama partai politik tiga partai yakni NasDem, Demokrat dan PKS, seluruhnya sudah memberikan mandat terkait cawapres kepada Anies.
"Ya saya bilang saya belum memahami barangkali pak Anies yang paling tahu, ya itu aja kira-kira begitu," ucap dia.
Sebagaimana diketahui, sejauh ini Koalisi Perubahan untuk Persatuan belum juga mengumumkan siapa nama bakal cawapres untuk Anies Baswedan maju di Pilpres 2024.
Kekinian, Wakil Ketua Umum Partai NasDem Ahmad Ali mengatakan, saat ini kondisi politik masih dinamis.
Bahkan, dari tiga sosok capres potensial juga keseluruhannya belum mengumumkan nama pendamping.
"Di kawan kita di sebelah, Pak Prabowo juga sampai hari ini, lebih awal belum mengumumkan siapa calon wakil presidennya. Kemudian kawan kita di PDIP juga belum mengumumkan siapa calon wakil presidennya," kata Ali saat jumpa pers di NasDem Tower kemarin, dikutip Kamis (13/7/2023).
Baca juga: Respons PKS Soal Jokowi Tanya Cawapres ke Surya Paloh: Berarti Enggak Ada Masalah Anies Maju Pilpres
Tak hanya itu, Ali juga meyakini kalau pengumuman nama cawapres merupakan salah satu bagian dari strategi dalam memenangkan pilpres.
Oleh karenanya, dalam menyusun strategi itu menurut dia, harus mengenali lawan, mengenali medan kompetisi dan tidak perlu terburu-buru.
"Sekali lagi politik itu bukan pintar dan tidak tapi bagaimana menggunakan momentum memanfaatkan momentum insya allah itu akan jadi pemenang," kata dia.
"Kenali lawanmu, kenali dirimu kenali medan pertempuran kau akan berperang berkali-kali kalau harus menang," sambungnya.
Ali menyatakan, terpenting pada akhirnya nanti, Koalisi Perubahan bersama Anies Baswedan akan tetap mendeklarasikan nama cawapres.
Hanya saja terkait waktu, Ali menyatakan pengumuman itu akan dilakukan jika momentumnya sudah tepat.
Oleh karenanya dia meminta agar tidak ada pihak yang perlu mendesak agar Anies Baswedan mengumumkan nama cawapres.
"Kita menunggu momentum yang pas. Kalau hari ini apa yang mendesak untuk kita umumkan calon wapres. Koalisi aja belum tahu siapa lawan koalisi kita ini. Karena hari ini baru nama-nama belum ada koalisinya," tutur dia.
Baca juga: Puan Maharani soal Surya Paloh Temui Presiden: Tanya Pak Jokowi, Saya Tidak Ikut
Atas seluruh kondisi itu, anggota Komisi III DPR RI itu menilai, tidak adanya urgensi dalam pengumuman nama cawapres dalam waktu dekat ini dari Koalisi Perubahan.
"Terus apa kebutuhan yang urgent. Yang urgent bagi NasDem hari ini, bagi koalisi perubahan adalah konsolidasi (di internal partai) bukan cawapresnya. Karena cawapres dia harus menjadi hal yang strategis," tukas Ali.
Surya Paloh Dukung Bertemunya Anies Baswedan dengan Jokowi: Kemungkinan itu Bisa Saja
Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh membeberkan bahwasanya ada kemungkinan kalau Presiden Joko Widodo Jokowi (Jokowi) bertemu dengan bakal calon presiden (capres) dari Koalisi Perubahan untuk Persatuan Anies Baswedan.
Surya Paloh mengutarakan hal itu usai dirinya bertemu dengan Presiden Jokowi di Istana Negara, Senin (17/7/2023) sore.
Kata Surya Paloh, sejatinya dia tidak menawarkan adanya pertemuan itu kepada Jokowi, namun, kemungkinan untuk kedua tokoh itu bisa saja terjadi.
"Saya gak menawarkan tapi probability itu bisa saja, dan itu bagus, kemungkinan (bertemu) itu bisa saja, kemungkinan ke arah itu bisa saja," kata Paloh kepada awak media di NasDem Tower, Gondangdia Jakarta, Selasa (18/7/2023).
Paloh juga menyebut, sejatinya dalam berpolitik tidak perlu ada ketegangan di antara perbedaan pandangan atau pilihan politk.
Tak hanya itu, jangan sampai ada cerminan yang menguatkan kalau adanya posisi dekat kepada kawan dan jauh kepada lawan.
"Ya macam saya katakan dari awal tadi,kalau suasana itu dibawa dengan tidak tegang, tidak memposisikan ini lawan ini kawan siapa yang mendapatkan manfaat? Bangsa ini, kita semuanya,kita rindu pada pikiran-pikiran seperti itu," kata dia.
Lebih lanjut, dirinya juga menyebut kalau dalam berpolitik, setiap stakeholder yang berperan bisa memberikan edukasi dan pemahaman untuk bisa saling berdamai.
Sebab menurut dia, upaya yang harus diperjuangkan sejatinya setiap bangsa adalah hanya soal kesejahteraan bagi masyarakatnya.
"Musuh kita itu kebodohan, kemiskinan, ketidakadilan terus terang aja kita musuh kita kemunafikan itu (tawa paloh). Kan ini yang mau capai kedepan, nah ini peran kita bersama lah," tukas dia.
Hanya saja Paloh, tidak membeberkan secara detail, dalam posisi dan konsisi apa Anies Baswedan dengan Jokowi ini bisa bertemu nantinya.
Terpenting kata Paloh, kemungkinan untuk keduanya bertemu itu bisa saja terjadi, meski memiliki cara pandang yang berbeda.
Bakal Cawapres Anies Baswedan Tak Kunjung Diumumkan, Intip Kembali 5 Kriteria yang Mesti Dimiliki
Bakal calon presiden (Bacapres) Anies Baswedan tak kunjung mengumumkan siapa sosok bakal calon wakil presiden (Bacawapres) yang akan mendampinginya maju di Pilpres 2024.
Diketahui, Koalisi Perubahan untuk Persatuan yang beranggotakan NasDem, PKS, dan Demokrat sepakat bakal cawapres akan diputuskan langsung oleh Anies Baswedan.
Pun dengan kapan waktu cawapres Anies Baswedan bakal diumumkan.
Anies menegaskan sosok pendampingnya akan diumumkan saat waktunya tiba.
"Pokoknya pada waktunya akan diumumkan, begitu saja sudah," ungkap Anies, Jumat (14/7/2023), dikutip dari Kompas TV.
Diketahui, ada lima kriteria cawapres yang dicari Anies Baswedan.
Kriteria Cawapres Anies
Berikut kriteria cawapres yang dicari Anies:
1. Berkontribusi dalam pemenangan, diwujudkan dengan tingkat elektabilitas yang tinggi dan tingkat kerentanan politik yang rendah
2. Berkontribusi dalam memperkuat dan menjaga stabilitas koalisi
3. Berkontribusi dalam pengelolaan pemerintahan yang efektif
4. Memiliki visi yang sama dengan calon presiden
5. Berkomitmen membangun kebersamaan sebagai dwi-tunggal
Bursa Cawapres Anies
Sementara itu sejumlah tokoh disebut-sebut masuk bursa Cawapres Anies Baswedan.
Setidaknya tiga nama yang santer diperbincangkan ialah Ketua Umum Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono; Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa; dan putri Gus Dur, Yenny Wahid.
Sementara survei terbaru cawapres Anies Baswedan yang dirilis Lembaga Survei Indonesia (LSI), Selasa (11/7/2023) menunjukkan tiga nama tersebut berpotensi menjadi pendamping sang mantan Gubernur DKI Jakarta.
Dari hasil itu, Anies Baswedan lebih mujur jika berpasangan dengan Khofifah Indar Parawansa yakni berhasil meraup suara 21,0 persen dari responden LSI.
"Lebih mujur jika Anies berpasangan dengan Khofifah," kata Direktur Eksekutif LSI Djayadi Hanan saat menyampaikan hasil surveinya, Selasa (11/7/2023).
Baca juga: AHY Ingatkan Anies Waktu Sangat Berharga, Minta Segera Umumkan Nama Cawapres 2024
Survei LSI mendapatkan bila Anies Baswedan berpasangan dengan Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) hanya meraup 19,7 persen.
Sementara jika dipasangkan dengan Yenny Wahid, perolehan suara Anies Baswedan lebih merosot lagi yakni hanya 18,2 persen.
"Anies-Khofifah 21,0 persen, Anies-AHY 19,7 persen, Anies-Yenny Wahid 18,2 persen. Anies berpasangan dengan Khofifah lebih unggul," kata Djayadi. (tribun network/thf/Tribunnews.com)