Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Cara Pendukung Anies Gelar Musyawarah Reboan Bahas Masalah Sosial

Pendukung bakal calon presiden (capres) Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP) Anies Baswedan menggelar Musyawarah Reboan.

Penulis: Fersianus Waku
Editor: Endra Kurniawan
zoom-in Cara Pendukung Anies Gelar Musyawarah Reboan Bahas Masalah Sosial
Tribunnews.com/Istimewa
Sekjen Sekretariat Kolaborasi Indonesia (SKI) Raharja Waluya Jati menjelaskan terkait Musyawarah Reboan yang digelar secara rutin untuk membahas berbagai permasalahan sosial. 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Fersianus Waku

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pendukung bakal calon presiden (capres) Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP) Anies Baswedan menggelar Musyawarah Reboan setiap Minggu.

Sekretaris Jenderal (Sekjen) Sekretariat Kolaborasi Indonesia (SKI), Raharja Waluya Jati mengatakan, Musyawarah Reboan merupakan forum bersama masyarakat untuk membahas berbagai permasalahan sosial setempat.

“Reboan digelar setiap Minggu pada hari Rabu dan diadakan di tempat atau rumah warga. Dan dihadiri warga yang merupakan pendukung Anies Baswedan," kata Jati kepada wartawan, Senin (24/7/2023).

Jati menuturkan peserta musyawarah dapat mengirim pesan ke WhatsApp Musyawarah Reboan, dengan format nama pelapor dan nomor WA serta alamat lengkap pelaksanaan. Selain itu juga dituliskan hasil Musyawarah Reboan dan foto kegiatan.

Jati mengajak setiap pendukung Anies yang berada di sekitar lokasi Musyawarah Reboan dapat ikut berpartisipasi dan menghidupkan diskusi antar warga tersebut.

Baca juga: Politikus Nasdem Yakin Anies Baswedan Mampu Teruskan Pembangunan Era Jokowi

Dia menjelaskan Musyawarah Reboan merupakan ruang guyub di tingkat masyarakat, di mana budaya guyub tersebut terkikis modernisasi.

Berita Rekomendasi

Menurut Jati, kegiatan ini dalam prosesnya memurnikan nilai demokrasi yang selama ini terdistorsi, sehingga masyarakat pada umumnya memandang demokrasi hanya sebatas berbicara politik saja.

“Proses ini sebenarnya memaknai kembali demokrasi sebagai proses substansial, alih-alih sebagai proses elektoral apalagi transaksional. Tetapi di saat bersamaan metode ini bisa direplikasi dan dikerjakan oleh siapapun,” ungkapnya.

Jati menambahkan selain menangkap keresahan masyarakat pada persoalan sosial, kegiatan ini juga menggalang dukungan masyarakat setempat.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas