Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

PPUAD Dorong Iklan Pemilu Dapat Dipahami Kelompok Disabilitas

Agar dapat menjangkau seluruh kelompok disabilitas, Mahretta meminta iklan pemilu nanti dapat dibuat dalam berbagai format

Penulis: Mario Christian Sumampow
Editor: Muhammad Zulfikar
zoom-in PPUAD Dorong Iklan Pemilu Dapat Dipahami Kelompok Disabilitas
Tribunnews.com/Mario Christian Sumampow
Sekretaris Advokasi Pusat Pemilihan Umum Akses Disabilitas (PPUAD) Mahretta Maha saat menjadi pembicara di acara The Indonesia Instittute (TII) yang bertajuk Evaluasi Sosialisasi Peserta Pemilu dan Upaya Mendorong Kampanye Pemilu 2024 yang Informatif dan Edukatif, di Jakarta, Kamis (27/7/2023). 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Mario Christian Sumampow

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pusat Pemilihan Umum Akses Disabilitas (PPUAD) mendorong supaya iklan ihwal pemilu dibuat agar dapat dipahami oleh semua pihak termasuk kelompok disabilitas.

Hal ini penting kata Sekretaris Advokasi (PPUAD) Mahretta Maha, supaya kaum disabilitas juga tidak tertinggal informasi kepemiluan dan haknya terpenuhi sebagai warga negara yang turut berpartisipasi dalam gelaran kontestasi politik lima tahunan ini.

Baca juga: KPU Keluarkan Surat Edaran Imbau Parpol Peserta Pemilu Tak Pasang Baliho di Tempat-tempat Ini

Agar dapat menjangkau seluruh kelompok disabilitas, Mahretta meminta iklan pemilu nanti dapat dibuat dalam berbagai format.

"Setiap iklan pemilu harus dibuat dalam berbagai format," kata Mahretta, Jumat (28/7/2023).

Seperti misalnya video dengan suara audio yang jelas, harus dilengkapi dengan teks. Pun juga iklan dalam format gambar.

Selain itu sosialisasi di televisi misalnya, harus juga dilengkapi dengan teks dan juru bahasa isyarat.

Berita Rekomendasi

"Iklan berupa jingle atau lagu atau dialog yang disiarkan di radio akan dapat diakses oleh disabilitas netra," jelasnya.

Baca juga: Pentingnya Isu Mengenai Polusi Udara Jadi Pembahasan Utama di Pemilu 2024

"Iklan dalam bentuk poster dan gambar dengan kata-kata yang sederhana yang disebarluaskan melalui media cetak atau dalam bentuk leaflet akan membantu penyandang disabilitas fisik, mental, dan intelektual," ia menambahkan.

Sebagai informasi, sebelumnya, Mahretta sempat mengatakan Pemilu 2024 kali ini mengalami kemunduran bagi kelompok disabilitas.

Sebab, dalam segala langkahnya, lembaga penyelenggara pemilu kurang mengapresiasi kelompok marjinal ini. Berbeda dengan apa yang dilakukan oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI dan Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) RI pada Pemilu 2019.

Hal itu ia tekankan dalam diskusi bertajuk Evaluasi Sosialisasi Peserta Pemilu dan Upaya Mendorong Kampanye Pemilu 2024 yang Informatif dan Edukatif, di Jakarta, Kamis (27/7/2023).


"Pemilu tahun ini agak mundur dari pemilu tahun lalu, lebih baik dari disabilitas. Betul hawa panas, tapi pendekatan teman-teman KPU ke disabilitas lebih diapresiasi. Sekarang merasa left behind," ujar Mahretta. 

Lebih lanjut, Mahretta tahu penyelenggara pemilu sudah melakukan beberapa kegiatan dan sosial yang melibatkan kaim disabilitas. Namun hal itu, katanya, tidak berjalan maksimal. 

Sebab hasil dari kegiatan dan sosialisasi itu tak menghasilkan apa-apa dan berakhir dengan kelompok disabilitas yang tak mengerti ihwal kepemiluan. 

"Mereka sudah bilang, 'sudah kok melaksanakan'. Karena pelibatan itu bukan pelibatan organisasi hasil yang kami dapat pun tidak maksimal," tuturnya.

"Ketika kami tanya teman disabilitas mereka enggak paham. Enggak tahu mau pemilu. Untuk jadwal Pilkada saja mereka enggak tau," Mahretta menambahkan.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas