Ganjar Pranowo Dapat Masukan Strategi Hankam dari Seribu Purnawirawan TNI-Polri
Jenderal bintang 4 ada 6 orang, sisanya bintang 3, bintang 2 dan bintang 1 serta perwakilan perwira menengah dari tiga matra, yakni TNI AD, TNI AL, AU
Penulis: Hasanudin Aco
Editor: Erik S
Laporan Wartawan Tribunnews, Hasanudin Aco
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Bakal calon presiden 2024 Ganjar Pranowo mendapat masukan soal strategi pertahanan dan keamanan (hankam) dalam “ngopi” (ngobrol pagi) bersama ribuan purnawirawan TNI-Polri yang tergabung dalam Relawan Gapura Nusantara (RGN).
Acara tersebut digelar di Hotel Mercure, Ancol, Jakarta Utara, Minggu (30/7/2023).
Baca juga: Golkar Dikabarkan Segera Putuskan Dukungan untuk Pilpres 2024: Pilih Bersama Ganjar atau Prabowo?
Karena terbatasnya ruangan, maka acara tersebut “hanya” dihadiri sekitar seribu purnawirawan TNI-Polri, sebagian besar perwira tinggi, di antaranya mantan Panglima TNI Jenderal TNI (Purn) Andika Perkasa, mantan Kepala Staf TNI Angkatan Laut (KSAL) Laksamana TNI (Purn) Bernard Kent Sondakh yang juga pendiri sekaligus Ketua Dewan Pembina RGN, dan mantan Kepala Staf TNI Angkatan Udara (KSAU) Marsekal TNI (Purn) Agus Supriatna, serta tiga mantan Kapolri, yakni Jenderal Pol (Purn) Suroyo Bimantoro, Jenderal Pol (Purn) Roesmanhadi, dan Jenderal Pol (Purn) Da’i Bachtiar.
Jenderal bintang 4 ada 6 orang, sisanya bintang 3, bintang 2 dan bintang 1 serta perwakilan perwira menengah dari tiga matra, yakni TNI AD, TNI AL dan TNI AU, serta Polri.
Adapun tujuan dari ngopi bareng tersebut, kata Ketua Dewan Pembina RGN Laksamana TNI (Purn) Bernard Kent Sondakh ialah capres Ganjar Pranowo ingin menggali serta minta masukan dan arahan dari para tokoh bangsa, khususnya senior-senior TNI-Polri terkait strategi pertahanan dan keamanan negara yang sesuai dengan tantangan situasi geopolitik dan geostrategi dunia saat ini dan di masa yang akan datang. Selain itu, Ganjar Pranowo juga berharap masukan terkait masalah kebangsaan dan kenegaraan.
Masukan purnawirawan TNI
Menurut Ketua Umum RGN Laksdya TNI (Purn) Agus Setiadji, sebagian besar dari mereka yang hadir pernah menjabat di komando utama dan pejabat utama institusi TNI-Polri maupun kementerian terkait. Beberapa materi yang dibahas, kata dia, antara lain peran TNI dan Kementerian Pertahanan dalam bidang pertahanan negara, di mana Kemhan berfungsi sebagai pembangun kekuatan (bangkuat) dan aspek kebijakan, sedangkan Mabes TNI sebagai pengguna kekuatan (gunkuat) atau aspek operasi, serta Mabes Angkatan sebagai pembina kekuatan (binkuat), termasuk pada aspek Industri pertahanan dalam mencapai kemandirian.
“Tidak bisa semua kebutuhan pengadaan alutsista hanya dilakukan oleh Kemhan, karena kebutuhan spesifikasi teknis maupun kebutuhan operasi, disiapkan oleh masing-masing Angkatan (AD, AL dan AU) berdasarkan perkiraan ancaman. Pengadaan alutsista harus terencana dengan baik, memiliki dampak strategis tinggi (bargaining power), serta bukan sekadar alutsista bekas yang akan membebani APBN dalam aspek operasi dan pemeliharaan, serta mengutamakan produk dalam negeri sesuai standar tingkat kandungan dalam negeri, offset dan supply chain,” jelas Agus Setiadji.
Aspek yang menjadi masukan dari para purnawirawan TNI-Polri, kata Agus, juga mencakup bidang kesejahteraan prajurit dan purnawirawan TNI-Polri seperti besaran gaji dan pensiun yang masih sangat kecil. “Pada aspek komponen cadangan, para purnawirawan menyarankan perlunya perancangan secara cermat rencana pembentukan komponen cadangan terkait dengan penggelaran, penyiapan kekuatan, dan pengembangan kemampuan dari aspek sumber daya manusia sesuai dengan kebutuhan dan kekhasan operasional masing-masing matra,” paparnya.
Baca juga: Usai Puan Bertemu Airlangga, Ganjar Berharap Golkar Segera Dukung Dirinya di Pilpres 2024
Sebagai negara kepulauan, kata Agus, Indonesia masih memiliki berbagai permasalahan di laut. Salah satunya di Laut China Selatan (LCS), Kepulauan Riau, di mana klaim “nine dashed lines” China merupakan wujud dari penguasaan China terhadap 90 persen wilayah LCS. “Untuk mengatasi hal tersebut, perlu sikap tegas Pemerintah RI dalam memperjuangkan kedaulatan dan hak berdaulat NKRI di LCS/LNU (Laut Natuna Utara),” terangnya.
Masukan purnawirawan Polri
Adapun masukan dari purnawirawan Polri, menurut Komjen Pol (Purn) M Nurdin yang didampingi Wakil Ketua Umum RGN Irjen Pol (Purn) Erwin TPL Tobing, membahas misi Polri menuju Indonesia Emas 2045.
Antara lain merealisasikan proses transformasi kelembagaan Polri yang berbasiskan keamanan, keselamatan, dan penegakan hukum di wilayah yurisdiksi Indonesia, melakukan perubahan nyata terhadap tata kelola kelembagaan (termasuk kapasitas dan kapabilitas) dalam kegiatan deteksi, pencegahan, penanggulangan, dan pemulihan dalam menghadapi permasalahan keamanan dalam negeri.
Kemudian intensifikasi dinamika tugas pokok dan fungsi (tupoksi), peran dan wewenang Polri yang berbasis modal sosial serta kearifan lokal, dalam menghadapi kompleksitas ancaman bidang keamanan (termasuk di dalamnya masalah perubahan iklim, bencana, dan sebagainya).
Respons Ganjar
Sementara itu, Ganjar Pranowo mengapresiasi dukungan yang diberikan kepadanya. Bakal calon presiden di Pilpres 2024 itu juga menyebut mereka telah berdiskusi banyak hal perihal hankam, teknologi bio science, hingga existing pertahanan, terutama soal alutsista (alat utama sistem persenjataan) Indonesia.
Baca juga: Adian Napitupulu Ajak Pendukung Ganjar Pranowo Tak Pilih Pemimpin yang Bermasalah
"Ya hari ini ada purnawirawan TNI-Polri memberikan dukungan kepada saya, saya menyampaikan terima kasih," kata Ganjar dalam rilis yang diterima redaksi, Senin (31/7/2023).
Ganjar pun mengklaim akan menampung hasil diskusi antara mereka dan apabila memungkinkan dirumuskan menjadi sebuah kebijakan. Selain itu, Ganjar juga mengklaim bakal mengupayakan peningkatan kesejahteraan para purnawirawan TNI-Polri.