TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Direktur Eksekutif Indonesia Political Review, Ujang Komarudin mengatakan tingkat elektabilitas yang dimiliki Menteri Pertahanan Prabowo Subianto di Jawa Timur (Jatim) kian menguat.

Ujang melanjutkan, hal itu merupakan berkah bagi Ketua Umum (Ketum) Partai Gerindra tersebut. 

“Kita lihat perkembangan suara elektabilitas Prabowo di Jatim, itu menjadi sebuah blessing in disguise, kalau kita garis bawahi itu jadi berkah tersendiri buat Prabowo,” kata Ujang, ketika dihubungi wartawan, Senin (7/8/2023).

Ujang menambahkan, menjelang Pilpres 2024 mendatang, tugas berat memang dimiliki oleh Prabowo. Menurutnya, wilayah Jatim akan menjadi basis pertarungan yang ketat bagi seluruh Calon Presiden (Capres).

“Salah satu tugas besar Prabowo ya untuk mendapatkan dukungan dan simpati dari warga Jatim, karena Jatim itu salah satu basis pertarungan para Capres,” ujar Ujang. 

Merujuk pada data lembaga survei Accurate Research and Consulting Indonesia (ARCI), Prabowo berhasil memperoleh elektabilitas tertinggi di wilayah Jawa Timur. 

Pada survei yang dilaksanakan periode 4-15 Juli 2023, Prabowo berhasil unggul dari Capres PDIP, Ganjar Pranowo dan Capres Koalisi Perubahan, Anies Baswedan.

Dari data survei yang dikeluarkan oleh ARCI, menteri terbaik dan andalan Presiden Jokowi itu berhasil mendapatkan elektabilitas sebesar 33,7 persen.

Angka itu jauh lebih tinggi dibandingkan yang diperoleh Ganjar dengan 30,5 persen dan Anies yang hanya mampu meraup suara sebanyak 22,3 persen.

Baca juga: Prabowo Dinilai Mampu Melanjutkan Program-program Jokowi

Melihat hal itu, Ujang menegaskan, Prabowo harus berupaya keras untuk terus menjaga perolehan dukungannya tetap tinggi di Jatim. Ujang mengatakan, jika elektabilitas Prabowo kian menguat di Jatim, itu akan menjadi peringatan keras bagi kandidat Capres yang lain. 

“Suka tidak suka, senang tidak senang ya Prabowo harus mampu, memperkuat atau menaikkan elektabilitas di Jatim,” ujar Ujang. 

“Maka dari itu saya melihatnya elektabilitas Prabowo semakin kuat di Jatim, ini tentu menjadi sebuah warning juga bagi Capres lain,” katanya.