Untuk Capres 2024, Solmet dan KNPI Sepakat Tunggu Diskusi dan Arahan dari Jokowi
Dalam kesempatan yang sama Ketua Umum KNPI Ilyas Indra juga mengatakan KNPI sepemahaman dengan Solmet.
Editor: Hasanudin Aco
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Organisasi Relawan Solidaritas Merah Putih (Solmet) dan Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) sepakat tidak akan gegabah dan grusa grusu untuk mendukung Capres 2024.
Hal ini dikatakan oleh Ketua Umum Solmet Silfester Matutina bersama Ketua Umum KNPI Dr Ilyas Indra sehabis menghadiri acara Diskusi Publik "Refleksi Kemerdekaan RI- Mengapresiasi dan Mendukung Penuh Kinerja Presiden Jokowi Untuk Indonesia Maju" Kamis (16/8/2023) di Kampus Akademi Tunas Bangsa, Cipayung, Jakarta Timur.
"Solmet dan KNPI sepakat tidak akan gegabah dan buru- buru untuk deklarasi mendukung capres tertentu selain karena saat ini semuanya baru dalam tahap bakal calon presiden juga belum ada cawapres yang definitif serta koalisi partai yang ada masih belum solid," ujar Silfester Matutina.
Artinya, menurut dia, semua bisa berubah hingga batas akhir pengumuman resmi capres-cawapres definitif oleh KPU di 25 November 2023.
"Waktu yang tersisa akan kami pergunakan untuk mengamati rekam jejak, visi, misi dan komitmen capres-cawapres termasuk berdiskusi dan meminta arahan dari Presiden Jokowi karena Presiden Jokowi tentunya sangat paham siapa capres-cawapres yang diperlukan Indonesia dan mampu mengatasi situasi dunia yang tidak baik baik saja," ujar Silfester Matutina.
Pihaknya juga idak mau jangan sampai salah mendukung capres yang nantinya hanya bisa membawa Indonesia menjadi negara gagal dan capres yang tidak punya hati untuk rakyat serta hanya menjadi jongos oligarki parpol, pengusaha hitam dan kekuatan asing.
"Yang rakyat butuhkan adalah capres-cawapres yang punya hati untuk rakyat, sosok pemberani yang tidak didikte oleh oligarki parpol, pengusaha hitam, kekuatan asing serta sosok yang mampu membawa Indonesia menjadi negara maju dan berhasil serta mampu melewati situasi dunia yang tidak menentu," ujarnya.
Oleh karena itu pihaknya tidak akan sembarang saja mau diajak dukung mendukung capres tanpa dipikir matang matang dan tentunya sebagai organisasi resmi yang mempunyai AD/ART dan Terdaftar di Lembaran Negara.
"Maka kami mempunyai mekanisme tersendiri yang tidak bisa dipengaruhi siapapun kecuali Presiden Jokowi atau hanya mengikuti Euforia semata hasil pencitraan capres yang palsu," ujar Silfester.
Menurut dia apabila pilihan capres-cawapres sudah ditetapkan akan didukung seluruh Anggota dan Pengurus Solmet yang berada di seluruh Indonesia dan luar negeri akan turun langsung ke masyarakat dan menjaga kotak suara serta TPS untuk kemenangan capres yang kami dukung.
"Intinya kami saat ini masih menjadi Relawan Jokowi dan masih setia tegak lurus ikut komando Pak Jokowi," ujar Silfester Matutina yang juga adalah Insiator dan Penanggungjawab Gerakan Setia Tegak Lurus Jokowi.
Dalam kesempatan yang sama Ketua Umum KNPI Ilyas Indra juga mengatakan KNPI sepemahaman dengan Solmet.
"Kami akan mendukung capres-cawapres yang bisa melanjutkan pembangunan dan program Presiden Jokowi di berbagai bidang kehidupan untuk rakyat dan menjadikan Indonesia yang maju dan berhasil menuju Indonesia Emas di 2045," ujarnya.
Dibagian Akhir Acara Diskusi diadakan Doa dan Pemotongan Kue Ulang Tahun Solmet yang ke-15 yang dideklarasikan tgl 16 Agustus 2008 serta juga Penganugerahan dan Penobatan Untuk Presiden Jokowi sebagai "Bapak Pembangunan Berkelanjutan Indonesia"oleh Keluarga Besar KNPI.