Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Nasib Budiman Sudjatmiko di Ujung Tanduk, Pakar: Sangat Mungkin Dipecat PDIP Jika Tak Minta Maaf

Nasib Budiman Sudjatmiko sebagai kader PDI Perjuangan (PDIP) akan diummkan oleh DPP PDIP pada Senin (21/8/2023) hari ini.

Penulis: Milani Resti Dilanggi
Editor: Pravitri Retno W
zoom-in Nasib Budiman Sudjatmiko di Ujung Tanduk, Pakar: Sangat Mungkin Dipecat PDIP Jika Tak Minta Maaf
Istimewa
Ketua Umum Partai Gerindra sekaligus calon presiden 2024, Prabowo Subianto mengaku sempat tak percaya politisi PDIP Budiman Sudjatmiko kini mendukungnya. Nasib Budiman Sudjatmiko sebagai kader PDI Perjuangan (PDIP) akan diummkan oleh DPP PDIP pada Senin (21/8/2023) hari ini. 

Alasan Dukung Prabowo

Budiman menegaskan, dukungan yang diberikan itu bukan karena elektoral Prabowo yang saat ini terus meningkat. 

Aktivis 1998 itu mengaku memiliki alasan tersendiri mengapa memilih mendukung Prabowo. 

"Saya sedikit harus membantah, saya dikatakan pindah seolah hanya karena melihat elektoral. Itu tidak," ujar Budiman, Sabtu (19/8/2023). 

"Kalau soal kita kalah elektoral kita bisa menebusnya lima tahun ke depan," lanjutnya.

Menurut Budiman, Indonesia saat ini membutuhkan sosok pemimpin yang strategik, di mana hal itu ia lihat pada sosok Prabowo. 

"Bahkan sebelum Pak Ganjar dideklarasikan, saya pernah beberapa kali diundang di forum partai, saya sering mengutip pidato Ibu Megawati soal pentingnya dan perlunya pemimpin yang strategik," ujarnya. 

Prabowo Subianto dan Budiman Sudjatmiko saat Deklarasi Prabowo-Budiman Bersatu (Prabu) di Marnia Convention Center, Semarang, Jawa Tengah, Jumat (18/8/2023) (kiri). Prabowo dan Ganjar Pranowo saat menemani Presiden Jokowi kunjungan kerja ke Kebumen, Jawa Tengah, Kamis (9/3/2023) (kanan).
Prabowo Subianto dan Budiman Sudjatmiko saat Deklarasi Prabowo-Budiman Bersatu (Prabu) di Marnia Convention Center, Semarang, Jawa Tengah, Jumat (18/8/2023) (kiri). Prabowo dan Ganjar Pranowo saat menemani Presiden Jokowi kunjungan kerja ke Kebumen, Jawa Tengah, Kamis (9/3/2023) (kanan). (ISTIMEWA/Biro Setpres Laily Rachev)
Berita Rekomendasi

Budiman menuturkan, ke depan Indonesia butuh pemimpin yang bisa melihat keadaan global seperti kondisi ekonomi, teknologi, perang, dan masalah-masalah lainnya.

"Kita butuh kepemimpinan yang strategik bukan populis," ujarnya.

Meski demikian, Budiman tetap memandang positif Ganjar Pranowo sebagai bacapres partainya.

Ia juga menilai, bahwa Ganjar memiliki gaya kepemimpinan yang strategik walaupun menurutnya tak begitu ditonjolkan. 

"Pak Ganjar tentu memiliki pemikiran strategik tapi memang kekuatan dan daya magnetik beliau itu pada komunikasi populisnya, sedangkan pemikiran di strategiknya tak nampak jadi daya magnetik. Sementara hari ini yang dibutuhkan adalah pemimpin yang strategik," jelasnya. 

(Tribunnews.com/Milani Resti/Theresia Fellisiani) (Kompas.com/Singgih Wiryono)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas