Laporan wartawan Tribunnews, Ibriza Fasti Ifhami

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sekjen Partai Gerindra Ahmad Muzani ungkap kisah dibalik deklarasi nama Koalisi Indonesia Maju.

Hal ini terkait Prabowo Subianto yang mendeklarasikan nama koalisi partai pendukungnya di Pilpres 2024 mendatang, pada perayaan HUT Partai Amanat Nasional (PAN) Ke-25.

Muzani mengungkapkan, nama tersebut baru diusulkan Prabowo kepada para pimpinan partai pendukungnya, sebelum acara dimulai.

"Tadi nama itu dibicarakan secara bersama oleh Pak Prabowo dan diusulkan beliau bagaimana kalau koalisi kita menjadi Koalisi Indonesia Maju," kata Muzani, saat ditemui usai menghadiri acara perayaan HUT Partai Amanat Nasional (PAN) Ke-25, di Hotel Sultan, Jakarta, Senin (28/8/2023) malam.

Ia menjelaskan, nama tersebut diusulkan Prabowo dari nama kabinet Jokowi-Ma'ruf Amin.

Tujuannya, yakni untuk menggambarkan semangat untuk melanjutkan program-program kabinet Jokowi-Ma'ruf Amin.

"Nama yang sekarang menjadi nama dari kabinet Joko Widodo dalam pemerintahan Jokowi-Ma’ruf Amin. Karena semangatnya adalah untuk meneruskan bagaimana program-program dari pemerintahan Jokowi-Ma’ruf Amin yang saat ini dilakukan, terutama dalam memberantas kemiskinan dan peningkatan SDM, seperti yang disampaikan beliau dalam acara. Karena itu beliau ingin menggunakan nama Kabinet Indonesia Maju menjadi nama koalisi," jelas Muzani.

Nama itu disampaikan Prabowo, sebut Muzani, kepada Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto, Ketua Umum Partai Bulan Bintang (PBB) Yusril Ihza Mahendra, dan Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan.

Meski demikian, dalam pendiskusian penentuan nama koalisi mereka, Muzani menjelaskan, Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar, tak sempat ikut di dalamnya.

Hal itu dikarenakan pria yang kerap disapa Cak Imin itu masih di dalam perjalanan menuju lokasi perayaan HUT PAN Ke-25.

Namun, kata Muzani, setibanya Cak Imin di lokasi, Prabowo langsung menyampaikan nama yang sudah disepakati dalam diskusi itu.

"Diusulkan oleh Pak Prabowo dan di depan Pak Zulkifli Hasan kemudian disampaikan juga kepada Pak Yusril dan Pak Airlangga. Kemudian, ketiga ketua umum ini nampak sangat semangat untuk menyetujui itu," ucapnya.

"Namun kemudian Pak Prabowo tetap menunggu Pak Muhaimin yang dalam perjalanan menuju gedung ini. Maka ketika Pak Muhaimin sampai dibisikin apa yang sudah menjadi pembicaraan dari tokoh-tokoh tersebut," sambungnya.