PDIP Bantah Curi Start Kampanye soal Tempel Stiker dan Video Pilih Ganjar: Cuma Sosialisasi
Ketua DPP PDIP, Djarot Saiful Hidayat, mengatakan aksi tempel stiker dan video pilih Ganjar Pranowo hanya sosialisasi.
Penulis: Pravitri Retno Widyastuti
Editor: Nuryanti
TRIBUNNEWS.com - Ketua DPP PDIP, Djarot Saiful Hidayat, membantah soal tudingan yang mengatakan partainya mencuri start kampanye Pemilu 2024.
Ia mengatakan aksi tempel stiker dan video ajakan memilih bakal calon presiden (bacapres), Ganjar Pranowo, hanya sosialisasi.
"Bukan kampanye. Bukan, itu kan cuma sosialisasi, kan boleh," kata Djarot saat ditemui Kompas.com, Selasa (29/8/2023).
Soal aksi menempel stiker, Djarot menegaskan sudah dilakukan dengan meminta izin ke pemilik rumah.
"Nempel stiker, itupun dengan izin. Misalkan rumah kamu, hei boleh nggak saya tempel stikernya Pak Ganjar," imbuh dia.
Baca juga: Gibran Siap Diperiksa Bawaslu Buntut Tempel Stiker dan Video Ajak Pilih Ganjar: Kalau Salah Ya Salah
Djarot pun kembali menegaskan, aksi PDIP tersebut sama dengan pihak lain yang memasang baliho gambar caleg ataupun bacapres.
Ia menilai hal sedemikian rupa sah-sah saja asalkan tidak ada unsur pemaksaan.
"Sosialisasi kan boleh. Sama dengan yang lain, gambar dipasang di mana-mana."
"Asalkan apa, asalkan itu tidak ada unsur paksaan," tegasnya.
Tetapi, saat disinggung mengenai video ajakan memilih Ganjar yang sudah dihapus, Djarot mengaku tak tahu.
"Nggak tahu saya kalau itu (video dihapus)," ujar dia sambil berlalu.
Sebagai informasi, aksi PDIP menempel stiker dan membuat video ajakan memilih Ganjar yang melibatkan Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming Raka, hingga Wali Kota Medan, Bobby Nasution, menjadi sorotan.
PDIP dianggap mencuri start lantaran kampanye akan dilakukan secara serentak pada 28 November 2023 mendatang.
Hal ini termuat dalam Peraturan KPU Nomor 15 Tahun 2023 tentang Kampanye Pemilu 2024, dikutip dari Indonesia Baik.