Koalisi Anies Pecah, Jubir Sandiaga Berharap Semua Pihak Hadirkan Pemilu Damai
Denny menilai merupakan hal yang wajar dinamika politik semakin memanas jelang batas akhir pendaftaran pasangan capres-cawapres.
Penulis: Wahyu Aji
Editor: Hasiolan Eko P Gultom
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Juru Bicara Sandiaga Uno menganggapi pecahnya koalisi pendukung Anies Baswedan di Pilpres 2024, sebagai bagian dari dinamika politik.
Di tengah panasnya perkembangan politik terkini, pihak Sandiaga Uno berharap agar semua partai politik beserta pendukungnya menghadirkan Pemilu yang damai.
“Bang Sandiaga Uno telah menyampaikan bahwa perkembangan yang terjadi saat ini merupakan dinamika politik dari kontestasi demokrasi,” kata Juru Bicara (Jubir) Sandiaga Uno Bidang Politik, Denny H. Suryo Prabowo, Sabtu (2/9/2023).
Baca juga: Sandiaga Tanggapi Pernyataan SBY yang Sebut Ada Menteri Aktif Ajak Buat Poros Baru
Seperti diketahui, Partai Demokrat (PD) memutuskan hengkang dari Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP) yang mengusung Anies setelah Partai NasDem dan Anies sendiri memutuskan memilih Ketum PKB Muhaimin Iskandar (Cak Imin) sebagai bakal cawapres.
Demokrat merasa dikhianati karena sebelumnya Anies sempat menyatakan akan menjadikan sang ketum, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) sebagai cawapresnya di Pilpres 2024.
Manuver NasDem dan Anies pun bahkan sampai membuat Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) turun gunung.
Buntut kerja sama dengan NasDem dan Anies, PKB pun akhirnya keluar dari koalisi pendukung bakal capres Prabowo Subianto.
Denny menilai merupakan hal yang wajar dinamika politik semakin memanas jelang batas akhir pendaftaran pasangan capres-cawapres.
“Tapi apapun yang terjadi, kami berharap semua pihak bisa menjalani dinamika menuju Pemilu dengan cara-cara yang damai sehingga tidak menimbulkan gesekan yang bisa berdampak hingga ke grass root,” ujarnya.
Denny mengimbau elite politik menghindari manuver-manuver yang dapat berpotensi menyebabkan masyarakat ikut terdampak dari panasnya dinamika politik.
“Kita belajar dari Pemilu-pemilu sebelumnya, bahwa sangat melelahkan dan banyak kerugian apabila gesekan di parpol dan pasangan capres-cawapres sampai terjadi juga di tengah-tengah masyarakat,” kata Denny.
“Dan alangkah bijaksananya jika semua elite berkontribusi menghadirkan Pemilu yang damai. Karena seperti yang disampaikan Bang Sandiaga, pesta demokrasi haruslah riang gembira. Kalaupun ada perbedaan, mari tetap menjunjung asas kekeluargaan dan persatuan,” tambahnya.
Denny juga kembali menekankan pernyataan Sandiaga Uno sebagai Ketua Badan Pemenangan Pemilu (Bappilu) PPP yang menyebut PPP terbuka kerja sama politik dengan partai politik lainnya. Sandiaga menyampaikan hal tersebut menanggapi hengkangnya Demokrat dari Koalisi pendukung Anies Baswedan.
“Sebagai tokoh bangsa, Bang Sandiaga ingin menggandeng sebanyak mungkin ‘teman’ dengan visi dan misi yang sama untuk membawa Indonesia semakin lebih baik, terutama dalam meningkatkan perekonomian rakyat,” kata Denny.
“Apalagi dengan Demokrat, Bang Sandiaga punya hubungan yang sangat dekat dengan Mas AHY. Bersama PKS pun Bang Sandi Uno punya sejarah yang baik dan sama-sama punya sisi keumatan seperti halnya PPP,” sambung Sekjen Rumah SandiUno Indonesia (RSI) tersebut.
Menurut Denny, Sandiaga siap bekerja sama dengan pihak manapun yang punya kesamaan tujuan dalam membangun bangsa.
“Bang Sandi Uno ingin perekonomian Indonesia semakin maju, apalagi di tengah tantangan dunia yang penuh ketidakpastian ini. Dan Bang Sandiaga dipercaya punya kapabilitas di bidang itu oleh banyak kalangan,” ujar Denny.
Sebelumnya, Sandiaga Uno menanggapi soal isu lahirnya poros baru pascapenetapan duet Anies-Cak Imin. Ia mengatakan, tarik-menarik dukungan adalah hal yang umum terjadi dalam kontestasi demokrasi.
"Kita akan terus berhadapan dengan dinamika, tapi kami yakin kontestasi demokrasi ini kan harus disambut dengan riang gembira. Sebetulnya ini sebuah perhelatan pesta demokrasi, jadi harus juga kita bersukacita menanggapi setiap perkembangan," ucap Sandiaga.
Sandiaga menilai dinamika politik yang terjadi akan melahirkan gagasan dan pemikiran baru.
Karena itu, PPP tetap terbuka dengan kerja sama politik dengan partai politik lainnya dalam konsep percepatan pembangunan bersama PDIP yang mengusung bakal capres Ganjar Pranowo.
"Dalam membangun bangsa yang sangat besar, dengan 17 ribu pulau, kita harus lebih banyak merangkul semua elemen bangsa untuk bekerja sama,” kata Sandiaga.
“Dan saya membuka komunikasi politik, tapi tentunya dalam komitmen kita, karena PPP itu partai yang taat asas, kita sekarang sudah terikat dengan kerja sama politik dengan PDIP," kata Menparekraf.
Sandiaga kemudian berseloroh dengan sebait lirik lagu 'Ikan dalam Kolam'. Ia meminta semua pihak untuk tetap tenang dan tidak terburu-buru dalam mengambil langkah politik.
"Tapi tentunya sekarang dalam situasi seperti ini saya teringat pesan dari El Corona menyampaikan 'Jika ingin melihat ikan di dalam kolam, tenangkanlah dulu airnya sebening kaca'. Jadi kita tenang, kita tidak terburu-buru, semuanya kita tanggapi dengan penuh kearifan," kata Sandiaga.