Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Survei Rumah Demokrasi Soal Cawapres Perempuan Pilpres 2024: Yenny Wahid Unggul

Tujuan survei untuk mengukur elektabilitas calon wakil presiden perempuan dan preferensi publik terhadap hadirnya tokoh perempuan dalam kontestasi

Penulis: Johnson Simanjuntak
Editor: Wahyu Aji
zoom-in Survei Rumah Demokrasi Soal Cawapres Perempuan Pilpres 2024: Yenny Wahid Unggul
ist
Temuan survei Rumah Demokrasi ini dipaparkan melalui diskusi secara online zoom dengan narasumber Ramdansyah, pimpinan Rumah Demokrasi, Dr. Gustiana A Kambo Ketua Prodi Doktor Ilmu Politik FISIP UNHAS pada Rabu (06/09/2023). Diskusi dipandu moderator Franciscus Simongkir. 

Ramdansyah, dalam paparannya mengungkapkan saat responden diajukan pertanyaan dengan metode tertutup simulasi 5 (lima) nama Cawapres perempuan dengan pertanyaan: Jika Pilpres dilaksanakan hari ini anda memilih Cawapres siapa?, ditemukan hasil mayoritas reponden menjawab memilih Yenny Wahid

Nama Yenny Wahid saat ini memiliki elektabilitas tertinggi. Hasil survei Rumah Demokrasi menunjukkan elektabilitas Yenny Wahid sebesar 30,2%, kemudian disusul Khofifah Indar Parawansa 22,8%. Nama lain yang muncul adalah Susi Pudjiastuti 17,7%, Sri Mulyani 12,6% dan Puan Maharani 8,7%. Sebanyak 8,1% responden belum menentukan pilihan. 

Survei Rumah Demokrasi juga melakukan pengukuran elektabilitas dengan simulasi 3 (tiga) nama Cawapres perempuan dan hasilnya Yenny Wahid tetap mengungguli cawapres-cawapres perempuan lainnya. Temuan survei menunjukkan elektabilitas Yenny Wahid sebesar 43,8%, kemudian disusul Khofifah Indar Parawansa dengan elektabilitas 37,3% dan terakhir Puan Maharani sebesar 14,3%. Sebanyak 4,7% responden belum menentukan pilihan.

Merujuk pada elektabilitas cawapres perempuan tersebut, Ramdansyah mengatakan bahwa cawapres perempuan berpotensi bisa memenangkan kontestasi Pilpres 2024. Ini bisa dilihat dari penerimaan publik terhadap kehadiran perempuan, dimana berdasarkan survei Rumah Demokrasi menunjukkan bahwa Cawapres perempuan memiliki peluang dipilih sebesar 55,6%.

Selain itu, juga terdapat elektabilitas yang tinggi pada sosok Yenny Wahid dan Khofifah Indar Parawansa, dimana jika suara kedua perempuan tersebut digabungkan, bisa sangat menjanjikan untuk merebut lumbung suara nahdliyin di Jateng dan Jatim. 

“Isu pemimpin perempuan di nahdliyin nampaknya sudah bergeser. Bisa saja Cawapres perempuan di Pilpres 2024 dapat menggeser cawapres laki-laki dan tidak menutup kemungkinan akan hadir sosok Cawapres Perempuan dari nahdliyin di Pilpres 2024 yang kurang satu bulan lagi pendaftaran,” terang Ramdansyah. 

Sementara Gustiana A Kambo menanggapi hasil survei elektabilitas Cawapres Perempuan dengan menyoroti dua nama yaitu Yenny Whaid dan Khofifah Indar Parawansa. Menurutnya kedua tokoh tersebut memilki kekhasan, keunikan dan karakter sendiri. Saat ini tinggal bagaiman kemampuan dua tokoh Perempuan tersebut mampu mengkonstruksikan dirinya agar supaya berhak dilamar oleh Capres. 

Berita Rekomendasi

“Tinggal seberapa besar ruang itu dikonstruksikan ruang dalam diri supaya berhak untuk dilamar atau mengajukan diri menjadi Cawapres, dibutuhkan kepercayaan diri, dan memperjuangkan agar ada wakil Perempuan di kepemimpinan nasioanl”. Jelas Gustiana A Kambo. 

Gustiana A Kambo menambahkan sosok Yenny Wahid yang memiliki elektabilitas tinggi sebagai Cawpares Perempuan dengan karakter kelembutanya, memiliki basis perjuangan pluarismenya, dengan basis dukungan kultural nahdliyin punya peluang besar jika disandingkan dengan Capres, bisa menjadi pasangan kepemimpinan ideal untuk 2024-2029.  

“Yenny Wahid dengan basis pluralisme, perjuangan keadilan, kelembutannya punya peluang besar jadi pasangan ideal dengan Prabowo dengan sosok karakter yang tegas. Yenny Wahid punya peluang juga disandingkan dengan Ganjar Pranowo yang membutuhkan basis suara nahdliyin," jelas Gustiana A Kambo. 

Survei Rumah Demokrasi dilaksanakan pada tanggal 28 Agustus – 4 September 2023. Survei dilaksanakan dengan metode wawancara melalui telepon dengan melibatkan sampel responden sebanyak 400, tersebarsecara proporsional di Provinsi jawa Tengah dan Jawa Timur. Responden adalah penduduk WNI yang memiliki hak pilih.

Baca juga: Prabowo - Yenny Wahid Bertemu Sore Ini, Gerindra: Bicarakan Kebangsaan dan Pemilu

Penentuan sampel dilakukan dengan metode Pemilihan responden dilakukan secara acak  sistematis program komputerisasi yaitu dengan memasukkan data base nomor telepon yang dahulu pernah menjadi responden survei periode 2013-2023 dengan margin of error 5,0% pada tingkat kepercayaan 95%. Populasi responden berdasarkan jumlah penduduk Jateng dan Jatim 57.885.670. 

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas