PPP Tak Mau Ada Labelisasi Pengkhianatan soal Ridwan Kamil Dikabarkan Jadi Cawapres Ganjar
Sebagaimana diketahui, nama Ridwan Kamil yang juga kader partai Golkar itu mulai menguat untuk menjadi cawapres dari Ganjar Pranowo.
Penulis: Igman Ibrahim
Editor: Hasanudin Aco
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Igman Ibrahim
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Juru Bicara DPP Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Achmad Baidowi atau Awiek mengatakan partainya tidak mau adanya labelisasi pengkhianatan terkait nama Eks Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil yang dikabarkan bakal menjadi cawapres Ganjar Pranowo.
Sebagaimana diketahui, nama Ridwan Kamil yang juga kader partai Golkar itu mulai menguat untuk menjadi cawapres dari Ganjar Pranowo.
Sinyal itu pun semakin menguat setelah alumnus ITB itu purna tugas dari Gubernur Jawa Barat.
Awiek menuturkan adanya labelisasi pengkhianatan itu dapat dicegah jika nantinya parpol pengusung Ganjar Pranowo dikomunikasikan terlebih dahulu sebelum penunjukkan Ridwan Kamil.
"Mekanisme di internal koalisi bahwa semua keputusan akan dibicarakan bersama musyawarah mufakat supaya satu sama lain kalaupun nanti ditentukan cawapresnya itu menjadi keputusan bersama tidak ada yang merasa tidak dikomunikasikan," kata Awiek kepada wartawan, Jumat (8/9/2023).
"Sehingga tidak perlu ada melabelisasi telah terjadi pengkhianatan. Misalkan marah tapi kalau dibicarakan semua tentu bisa terjadi kesepahaman satu sama lain," sambungnya.
Baca juga: Isu Ridwan Kamil Cawapres Ganjar, Golkar Tetap Dorong Duet Prabowo-Airlangga
Namun begitu, kata Awiek, munculnya nama Ridwan Kamil dalam bursa cawapres Ganjar hanya bagian dalam dinamika politik menjelang pendaftaran capres dan cawapres.
Hingga saat ini, PPP masih tetap berkomitmen untuk mengusung Sandiaga Uno sebagai cawapres dari Ganjar Pranowo.
"Di internal PPP karena keputusan rapimnasnya adalah pak Sandi, kalaupun nanti ada perubahan sikap politik kalau itu menjadi kesepakatan bersama tentu kita harus melegalkan kembali dalam rapimnas," jelasnya.
Sebelumnya, Politikus PDIP Masinton Pasaribu menanggapi masuknya nama Eks Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil atau Emil yang menjadi cawapres pendamping Ganjar Pranowo.
Dia pun hanya meminta masyarakat menunggu 'Breaking News' terkait hal tersebut.
"Kita tunggu lah breaking news-nya," kata Masinton di kawasan Jakarta Pusat, Kamis (7/9/2023).
Namun begitu, Masinton mengaku pihaknya belum mendengar adanya rencana Ridwan Kamil bakal hengkang dari Partai Golkar menuju PDIP.
Di sisi lain, lanjut Masinton, pihaknya bersyukur jika nantinya alumnus ITB itu bergabung menjadi kader PDIP. Partai berlambang banteng itu pun mengaku terbuka menerima Ridwan Kamil.
"Ya Alhamdulillah kalau mau bergabung ke PDIP ya welcome lah, kalau mau bergabung ya," tandasnya.
Sebagai inforasi, nama Eks Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil masuk dalam bursa cawapres jelang Pilpres 2024.
Terbaru, Ridwan Kamil dikaitkan dengan Ganjar Pranowo.
Hal bertujuan menggaet suara pemilih dari Jawa Barat, mengingat provinsi tersebut jadi titik lemah PDIP. Di sisi lain, Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto juga menyebut Ridwan Kamil sosok yang oke.
Usai purnatugas, Ridwan Kamil memberi sinyal akan adanya “Breaking News” pada pekan depan. Namun sayangnya tak ada penjelasan secara lengkap mengenai kode “Breaking News” itu.
Tetapi publik banyak yang mengaitkan dengan langkah politik Ridwan Kamil jelang pemilu 2024.
Sebelumnya pada akhir Juni lalu, nama Ridwan Kamil sempat disinggung Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto sebagai sosok potensial bakal Cawapres Ganjar.
Momen tersebut disampaikan Hasto disela acara Peresmian Monumen Plaza Bung Karno, Hasto berpantun secara jelas memuji Ridwan Kamil sebagai salah satu Kepala Daerah yang kaya prestasi.