Siapa Margono? Kakek Prabowo Subianto yang Namanya Diungkit saat Pertemuan dengan Yenny Wahid
Dengan kata lain, ayah Prabowo, Prof Dr Soemitro Djojohadikusumo adalah anak dari Margono Djojohadikusumo.
Penulis: Daryono
Editor: Nanda Lusiana Saputri
Margono juga memerankan peran penting di masa-masa awal Kemerdekaan.
Ia tercatat merupakan anggota Badan Penyelidik Usaha-Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI).
Setelah Soekarno-Hatta dilantik menjadi Presiden dan Wakil Presiden, Margono menjabat sebagai Ketua Dewan Pertimbangan Agung Sementara (DPAS).
Margono kemudian mengusulkan supaya dibentuk sebuah bank sentral atau bank sirkulasi sebagaimana yang dimaksud dalam UUD 1945.
Presiden Soekarno kemudian menunjuk Margono untuk mendirikan bank sentral tersebut.
Menindaklanjuti hal itu, pada 19 September 1945, Sidang Dewan Menteri Republik Indonesia memutuskan untuk membentuk sebuah bank milik negara yang berfungsi sebagai "Bank Sirkulasi".
Bank ini kemudian diberi nama Bank Nasional Indonesia (BNI).
Akhirnya pada 15 Juli 1946, terbitlan Perpu Nomor 2/1946 tentang Pendirian Bank Negara Indonesia.
Perppu ini sekaligus menunjuk Margono sebagai Direktur Utama Bank Negara Indonesia (BNI).
Dengan demikian, Margono merupakan pendiri sekaligus Direktur Pertama BNI yang eksis hingga saat ini.
Dalam perjalannya, BNI berubah dari bank sentral menjadi bank komersil milik pemerintah.
Margono kemudian meninggal dunia di masa Orde Baru yakni wafat pada 25 Juli 1978 di Jakarta.
Ia dimakamkan di pemakaman keluarga di Dawuhan, Banyumas, Jawa Tengah.
(Tribunnews.com/Daryono) (TribunJambi)