3 Pengusaha Sukses di Belakang Ganjar, Ada yang Pernah Masuk Daftar 150 Orang Terkaya di Indonesia
Hary Tanoesoedibjo, Oesman Sapta Odang dan Arsjad Rasjid, pengusaha di balik Ganjar Pranowo.
Editor: Wahyu Aji
Harta kekayaan itu tentu tak mengherankan mengingat majalah Globe Asia pada tahun 2016 menyebut OSO adalah salah satu dari 150 orang terkaya di Indonesia.
OSO memiliki nama dan gelar Dr. (H.C.) H. Oesman Sapta Odang gelar adat Datuk Bandaro Sutan Nan Kayo (Gelar Adat Minangkabau) Karaeng I Mannuntungngi Daeng Marewa (Gelar Adat Bugis).
Mengulik latar belakangnya di masa lalu, OSO lahir dari pasangan Odang (ayah) asal Palopo, Sulawesi Selatan dan Asnah Hamid (ibu) asal Sulit Air, Solok, Sumatra Barat.
Untuk menunjang pariwisata di kampung halamannya Sulit Air, ia membangun rumah gadang sebagai objek wisata dan tempat informasi.
Meski menyelesaikan jenjang pendidikan SMA dengan mengambil ijazah Paket C, ia sukses memperoleh gelar Doktor Honoris Causa dari Senior University International di Amerika Serikat pada tahun 1999.
Gelar ini ia peroleh, sebelum menamatkan jenjang SLTA-nya pada tahun 2006.
OSO aktif di dunia politik dan merupakan pendiri Partai Persatuan Daerah.
Karena dalam beberapa kali pemilihan umum partai tersebut tidak lolos electoral threshold, ia kemudian bergabung dengan Partai Hanura dan menjabat sebagai Ketua Umum sejak tahun 2016.
Selain aktif di partai politik, ia juga terlibat dalam berbagai organisasi.
OSO memiliki jiwa bisnis yang begitu kuat, terbukti kini dia adalah seorang konglomerat di OSO Group yang bergerak di bidang percetakan, pertambangan, air mineral, properti, perkebunan, perikanan, transportasi, komunikasi, keuangan, dan perhotelan.
Menurut majalah Globe Asia, pada tahun 2016 kekayaannya diperkirakan mencapai USD 350 juta dan telah menempatkannya ke dalam salah satu dari 150 orang terkaya di Indonesia.
Selain menjabat sebagai CEO OSO Group, Oesman juga duduk sebagai Komisaris maskapai Lion Air.
Pada awal tahun 2012, OSO menunjuk Tanri Abeng sebagai CEO OSO Group menggantikan dirinya.
Ia juga mengumumkan George Toisutta sebagai komisaris utama dan anaknya Raja Sapta Oktohari sebagai direktur utama.
Diketahui pada 2020 lalu OSO masuk daftar 53 penerima anugerah Tanda Kehormatan Republik Indonesia.
Baca juga: OSO Tegaskan Tak Ada Arahan Khusus dari Jokowi terkait Dukungan Hanura terhadap Ganjar Pranowo
Ia pun menerima anugerah Tanda Kehormatan Republik Indonesia dari Presiden Joko Widodo.
Berikut jabatan penting yang diemban Oesman Sapta Odang alias OSO:
- Ketua DPD RI (2017–2019)
- Wakil Ketua MPR RI (2014–2019)
- Ketua Umum DPP Partai Hanura (2016–)
- Ketua Umum Gebu Minang (2016–2021)
- Ketua Umum Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI) (2010–2015)
- Ketua Umum Asosiasi Koperasi Kelapa Indonesia (2002–2012)
- Ketua Umum Pengurus Pusat KKI (2002–2011)
- Ketua Umum DPP Partai Persatuan Daerah (2002–2004)
- Wakil Ketua MPR RI (1999–2004)
- Ketua Kadin Daerah Provinsi Kalimantan Barat (1998–2004)
- Komisaris Lion Air.
3. Arsjad Rasjid
Arsjad saat ini menjabat sebagai Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri Indonesia (Kadin).
Dikutip dari laman resmi Kadin, Arsjad terpilih sebagai Ketua Umum Kadin pada 20 Oktober 2021 dalam Musyawarah Nasional (Munas) VIII KADIN di Kendari, Sulawesi Tenggara.
Ia akan menjabat sebagai Ketua Kadin hingga 2026 mendatang.
Arsjad lahir di Jakarta pada 16 Maret 1970 atau saat ini berusia 53 tahun.
Dikutip dari laman pribadinya, Arsjad Rasjid merupakan Presiden Direktur di PT Indika Energy Tbk., perusahaan energi terintegrasi terkemuka di Indonesia.
Di perusahaan tersebut sebelumnya ia menjabat sebagai Group CEO dari tahun 2005 hingga 2013, dan Wakil Presiden Direktur/Group CFO dari tahun 2013 hingga 2016.
Baca juga: PDIP Ungkap Alasan Pilih Arsjad Rasjid Jadi Ketua Pemenangan Ganjar
Pada tahun 2022, Arsjad diangkat oleh Presiden Jokowi menjadi anggota panitia pengarah Revitalisasi Pendidikan dan Pelatihan Vokasi.
Arsjad lahir dari pasangan pasangan H.M.N. Rasjid (Purnawirawan TNI AD) dan Hj. Suniawati.
Ayahnya berdarah Palembang, sedangkan Ibunya berdarah Sunda-Tionghoa.
Dari sisi pendidikan, Arsjad merupakan lulusan sejumlah sekolah luar negeri.
Pada tahun 1990, Arsjad menuntut ilmu di University of Southern California di bidang Computer Engineering.
Setelah itu, pada 1993, ia juga menyelesaikan pendidikannya di bidang Administrasi Bisnis di Pepperdine University, California, Amerika Serikat dan memperoleh gelar Bachelor of Science.
Selain itu, Arsjad juga menyelesaikan program Executive Education on Leadership and Decision Making in the 21st Century di Jackson Institute for Global Affairs, Yale University, Amerika Serikat.
Pada 2013 Arsjad menyelesaikan Executive Education on Impacting Investing di Said Business School, University of Oxford, Inggris.
Pada 2012, ia menyelesaikan program Executive Education Global Leadership and Public Policy for the 21st Century di Harvard Kennedy School, Amerika Serikat.
Lalu, ia juga menyelesaikan program Insights Into Politics and Public Policy in Asia untuk Para Pemimpin Global di Lee Kuan Yew School of Public Policy, Singapura.
Selain sebagai pengusaha, Arsjad juga menjabat sebagai Ketua Umum Pengurus Besar Persatuan Panahan Indonesia (PB Perpani), periode 2023-2027. (*)