Mantan Politikus PSI Ungkap Alasan Gabung PAN, Singgung Peran Erick Thohir dan Zulkifli Hasan
Idris Ahmad yang juga Anggota DPRD DKI Jakarta mengungkapkan PAN dinilai tempat yang tepat untuk melakukan aktualisasi diri.
Penulis: Igman Ibrahim
Editor: Muhammad Zulfikar
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Igman Ibrahim
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Tiga mantan politikus Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Idris Ahmad, Anggara Wicitra Sastroamidjojo, dan Jovin Kurniawan memutuskan bergabung menjadi kader Partai Amanat Nasional (PAN). Mereka pun mengungkap alasan berlabuh menjadi kader PAN.
Idris Ahmad yang juga Anggota DPRD DKI Jakarta mengungkapkan PAN dinilai tempat yang tepat untuk melakukan aktualisasi diri. Tak hanya itu, PAN dinilai juga sebagai partai yang memperjuangkan gagasan anak muda.
Baca juga: Dampingi Tiga Rekannya Gabung PAN, Tsamara Amany Sebut Belum Rencana Masuk Partai Politik
Di sisi lain, Idris juga mengaku sempat berbicara dengan Menteri BUMN Erick Thohir dan Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan. Hal tersebut semakin meyakinkannya masuk menjadi kader PAN.
"Saya sempat juga berbicara dengan Pak Ketum dan juga Pak Erick Thohir selaku salah satu cawapres yang diusulkan oleh PAN. Saya melihat bahwa rekam jejak kedua orang ini memberikan keyakinan saya bahwa anak muda bukan hanya sebagai etalase, anak muda bukan hanya sebagai front office front di depan aja tapi benar-benar dari rekam jejak," kata Idris di Kantor DPP PAN, Buncit, Jakarta pada Selasa (12/9/2023) siang.
Ia menyatakan Erick dan Zulhas memberikan kesempatan kepada anak muda agar bisa terus berkarya.
Baca juga: Elite PAN Ungkap Nilai Plus Erick Thohir Jika Jadi Cawapres Prabowo: Representasi dari Anak Muda
"Jadi saya berharap dengan bergabungnya saya di PAN saya bisa merubah harapan anak-anak muda bisa menjadi kebijakan bisa menjadi anggaran agar benar-benar bisa menebar kebermanfaatan Khususnya buat generasi hari ini dan generasi yang akan datang," jelasnya.
Sementara itu, Anggara Wicitra Sastroamidjojo juga mengakui pertimbangannya masuk PAN setelah berdiskusi dengan Zulhas dan Erick. Dia bilang, keduanya memiliki komitmen untuk memberikan ruang berekspresi anak muda.
"Jadi mungkin kalau dari saya kenapa akhirnya memilih PAN itu melalui proses renungan diskusi dengan beberapa orang khususnya Pak Zulhas dan juga Pak Erick diskusi dan menimbang cukup panjang akhirnya saya memutuskan memilih PAN karena saya melihat PAN itu punya komitmen terhadap ruang berekspresi teman-teman muda anak-anak muda," jelasnya.
Di sisi lain, Jovin Kurniawan menyatakan pihaknya memutuskan bergabung menjadi kader PAN karena melihat adanya budaya egaliter dan meritokratis.
"Jadi bukan cuma menjual anak muda saja tetapi di dalam partai setelah kita melewati diskusi beberapa kali dengan Pak Ketum Pak Erick Thohir itu luar biasa bahwa ada komitmen menjaga marwah partai itu dengan melibatkan anak-anak muda berdasarkan kompetensinya berdasarkan kemampuannya," ungkapnya.
Lebih lanjut, Jovin menambahkan dirinya juga meyakini PAN sebagai partai yang memiliki komitmen terhadap pluralitas. Hal itu merupakan komitmen dari Ketum PAN Zulkifli Hasan.
Baca juga: PAN Ungkap 3 Kandidat Cawapres Prabowo: Erick Thohir, Airlangga, dan Yusril Ihza Mahendra
"Pak Ketum saya juga melihat komitmen PAN terhadap pluralitas bahwa depan berkomitmen untuk merangkul semua golongan karena kalau Pak Zul cerita itu filosofi matahari yang di logonya pun itu menyinari semua orang segenap tumpah darah Indonesia tanpa pandang bulu," tandasnya.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.