Ridwan Kamil Tak Disiapkan Jadi Cawapres Ganjar, Pengamat Sebut Golkar Sedang Menguji Loyalitas RK
Pernyataan elite Golkar yang mengatakan tidak menyiapkan Ridwan Kamil menjadi cawapres, dinilai sebagai ujian loyalitas.
Penulis: Nuryanti
Editor: Nanda Lusiana Saputri
TRIBUNNEWS.COM - Ketua Umum Partai Golkar, Airlangga Hartarto, menyampaikan dirinya tidak pernah berniat mengusulkan Ridwan Kamil untuk posisi calon wakil presiden (cawapres).
Adapun nama Ridwan Kamil kini menguat menjadi kandidat bakal cawapres pendamping Ganjar Pranowo.
Namun, Airlangga Hartarto mengaku mengusulkan agar Ridwan Kamil kembali menjadi gubernur.
Airlangga pun meminta kadernya itu memilih sendiri lokasi yang diinginkan untuk berkontestasi di Pilkada.
"Pak RK posisinya sebagai gubernur," ujarnya di Kantor DPP Partai Golkar, Jalan Anggrek Neli, Jakarta Barat, Kamis (14/9/2023).
"Gubernur Pak RK sendiri yang pilih," lanjut Airlangga Hartarto.
Baca juga: Prabowo dan Ridwan Kamil Makan Malam Bersama, Gerindra Bocorkan Isi Pertemuan
Senada dengan Airlangga, Wakil Ketua Umum Partai Golkar, Ahmad Doli Kurnia, juga menyebut pihaknya sudah memiliki rencana sendiri untuk Ridwan Kamil.
"Kami juga sudah punya planning buat RK."
"Kami waktu itu sudah memutuskan untuk mendorong RK menjadi cagub," katanya di Gedung Nusantara II, Kompleks Parlemen, Jakarta, Senin (11/9/2023), dilansir Kompas.com.
"Nanti tinggal pilih dua, antara di Jabar lagi atau di DKI Jakarta," lanjut Ahmad Doli Kurnia.
Golkar Dinilai Sedang Menguji Loyalitas Ridwan Kamil
Direktur Eksekutif Indostrategic, Ahmad Khoirul Umam, menilai pernyataan elite Partai Golkar yang mengatakan tidak menyiapkan Ridwan Kamil menjadi cawapres, sebagai ujian loyalitas.
"Statement elite Golkar yang meminta RK tidak ikutan dalam bacawapres merupakan ujian loyalitas RK pada rumah politik tempatnya bernaung selama beberapa bulan ini," ungkapnya kepada Kompas.com, Kamis (14/9/2023).
Umam mengatakan, para elite Golkar memiliki agenda dan kalkulasi matang terkait kepentingan partai dan keberlanjutan keanggotaan Ridwan Kamil.
Baca juga: Ridwan Kamil Disebut Ditawari Jadi Cawapres Ganjar, Dave Laksono: Golkar Tetap Dorong Airlangga
Menurutnya, jika Ridwan Kamil main sendiri, langkah itu berhadapan dengan konsekuensi logis berupa sanksi berdasarkan konstitusi partai.
"Meskipun demikian, RK bisa saja tetap bermanuver sendiri, sebagaimana yang dilakukan Jusuf Kalla pada Pilpres 2004 lalu."
"Jika kubunya menang, ia akan didukung partai bahkan bisa mengambil alih kepemimpinan partai," terangnya.
"Ini bukan hal baru bagi Golkar yang selalu menanam banyak benih ke berbagai macam koalisi, yang dianggap potensial memenangkan pertarungan," imbuh Umam.
Megawati Disebut Tawari Ridwan Kamil Jadi Cawapres Ganjar
Sebelumnya, Ahmad Doli Kurnia mengatakan Ridwan Kamil ditawarkan menjadi bakal cawapres pendamping Ganjar Pranowo di Pilpres 2024.
Doli memaparkan, tawaran itu datang dari Ketua Umum PDI Perjuangan (PDIP), Megawati Soekarnoputri.
Menurutnya, Ridwan Kamil sudah melapor kepada Airlangga Hartarto terkait tawaran tersebut.
"Pak Ridwan Kamil mengatakan pada ketua umum kami dia dipanggil, diundang oleh Ibu Megawati."
"Nah, kemudian ditawari menjadi (bakal) Wapres itu yang kemudian menjadi merebak isu baru kan," ungkapnya di kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (13/9/2023), dikutip dari Kompas.com.
Baca juga: Mekeng Golkar: Duet Ganjar-Ridwan Kamil Kombinasi yang Kuat
Ia menyebut, Ridwan Kamil ditawarkan menjadi cawapres lantaran Ganjar Pranowo membutuhkan figur yang bisa menarik suara di Jawa Barat.
"Ya, latar belakangnya karena Pak Ganjar membutuhkan figur yang bisa memperkuat di Jawa Barat gitu. Nah itu disampaikan Pak Ridwan ke Pak Airlangga," tutur Doli.
Penjelasan PDIP
Sementara itu, Sekretaris Jenderal PDIP, Hasto Kristiyanto, mengatakan nama Ridwan Kamil masih sebatas bakal cawapres, sama seperti kandidat lainnya.
Hingga kini, belum ada yang ditetapkan sebagai cawapres pendamping Ganjar Pranowo.
"Ya semua nama-nama yang muncul itu kan disuarakan oleh masyarakat yang ditangkap melalui survei."
"Semuanya statusnya masih menjadi bakal calon wakil presiden," jelasnya di Gedung High End, kawasan Jakarta Pusat, Rabu (13/9/2023).
Baca juga: Ridwan Kamil Makan Malam Bareng Prabowo di Tengah Isu Kandidat Cawapres Ganjar, PDIP Beri Sindiran
Hasto pun mengungkapkan, bisa saja sosok cawapres Ganjar justru di luar nama yang beredar dari hasil survei.
Hal ini berkaca pada pengalaman Pilpres 2019, yang memunculkan Ma'ruf Amin sebagai bakal cawapres pendamping Joko Widodo (Jokowi).
"Secara empiris pada 2019 yang lalu muncul nama-nama yang berbeda," tambah Hasto.
Diketahui, Ahmad Doli Kurnia sebelumnya juga mengatakan, keputusan terkait Pilpres 2024 tetap merupakan kewenangan Ketua Umum Golkar, Airlangga Hartarto.
Ia menyebutkan, DPP Partai Golkar tidak mempermasalahkan pertemuan antara Ridwan Kamil dengan Megawati Soekarnoputri.
Menurutnya, Golkar adalah partai yang inklusif dan terbuka untuk berdialog dengan partai mana pun.
Doli pun menilai, pertemuan Ridwan Kamil dengan Megawati merupakan hal yang lumrah.
(Tribunnews.com/Nuryanti/Igman Ibrahim/Fersianus Waku) (Kompas.com/Singgih Wiryono/Nicholas Ryan Aditya)