Zulhas Klaim Prabowo Bisa Tuntaskan Kemiskinan Dalam 5 Tahun Jika Terpilih Jadi Presiden
Bacapres Gerindra Prabowo Subianto disebut bisa tuntaskan kemiskinan di Indonesia dalam lima tahun saja jika terpilih jadi Presiden RI.
Penulis: Milani Resti Dilanggi
Editor: Tiara Shelavie
TRIBUNNEWS.COM - Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto memaparkan 12 fokus kebijakan untuk 2024 jika terpilih menjadi Presiden RI.
Hal itu diungkapkan Prabowo saat bertemu dengan para ketua umum (ketum) partai politik (parpol) yang tergabung dalam Koalisi Indonesia Maju (KIM) di DPP Golkar, Slipi, Jakarta Pusat, Kamis (14/9/2023) malam.
Melalui kebijikan yang telah disampaikan itu, Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan meyakini betul bahwa Prabowo dapat mengatasi masalah kemiskinan di negara ini dalam lima tahun saja.
"Pak Prabowo memaparkan 12 fokus kebijakan," kata Zulhas, Kamis (14/9/2023) malam dikutip dari youTube KompasTV.
"Paling penting tadi poinnya bahwa 5 tahun saja kemiskinan habis selesai, InsyaAllah, sama Pak Prabowo," lanjutnya.
Zulhas menuturkan, Prabowo sudah siap dengan segala kebijakannya untuk menyongsong Indonesia sebagai negara maju.
Baca juga: Demokrat Pertimbangkan Ajakan Dukung Prabowo Subianto di Pilpres 2024
"Dan 2045 dasar kokoh untuk menjadi negara maju Pak Prabowo sudah bisa meletakan dasar-dasarnya," lanjutnya.
Sebelumnya, Prabowo menyampaikan perihal pembahasan dalam pertemuan bersama para pendukungnya itu.
Koalisi pendukung Prabowo ini nantinya akan membentuk tim pakar untuk merumuskan sejumlah program jika terpilih menjadi Presiden RI.
"Saya tawarkan suatu agenda bangsa untuk dijadikan suatu acuan, landasan untuk dibahas, dan nanti masing-masing partai akan mengirim pakar-pakarnya."
"Intinya landasan kuat yang sudah dicapai pemerintah di bawah kepemimpinan Presiden Jokowi, landasan ekonominya sudah kuat, diakui seluruh dunia, prestasi yang tercapai. Momentum ini kita akan amanken, pertahanken, untuk menjadi suatu landasan untuk meneruskan pembangunan bangsa," kata Prabowo.
Baca juga: Pilpres 2024 Kian Dekat, Ini Kekurangan dan Kelebihan 6 Nama Kandidat Cawapres Ganjar dan Prabowo
Menanggapi 12 agenda kebangsaan itu, Ketua Umum Partai Gelora Anis Matta menyakini Indonesia akan menjadi negara Super Power jika konsisten melaksanakan agenda itu.
Selain pertumbuhan ekonomi meningkat, keadilan sosial bagi rakyat Indonesia itu akan terwujud.
"Saya yakin betul bahwa agenda ini kalau dijalankan secara konsisten Insya Allah akan menjadikan Indonesia sebagai salah satu negara super power baru," kata Anis, Kamis malam.
Anis Matta yakin di bawah kepemimpinan Prabowo sebagai Presiden akan membawa babak baru bagi sejarah Indonesia dalam nawacitanya membawa Indonesia lebih sejahtera.
“"Bahwa kepemimpinan Pak Prabowo Insya Allah tahun 2024 yang akan datang akan menjadi babak sejarah baru bagi Indonesia Insya Allah," lanjut Anis Matta.
Prabowo Bakal Susun Tim Pemenangan Nasional
Untuk merealisasikan program yang sudah disusun itu, langkah terdekat Prabowo saat ini bakal menyusun tim pemenangan nasional (TPN) untuk Pilpres 2024.
Prabowo mengatakan, TPN akan dibahas dalam rapat selanjutnya.
Kandidat pemimpin TPN, kata Prabowo, akan disambangi untuk melakukan pendekatan.
"Kita sudah sepakat bahwa kita akan ketemu lagi tapi tentang tim pemenangan, kita sedang susun. Ketua timnya juga akan kita bicarakan, jadi kita akan approach beberapa tokoh."
"Tentunya kita akan sowan beberapa tokoh itu, lalu kita minta untuk kesediannya (menjadi ketua TPN)," katanya.
Prabowo menjelaskan bahwa agenda dalam pertemuan ini yakni membahas program masa depan.
Adapun pertemuan ini dihadiri oleh ketua umum partai politik yang tergabung di Koalisi Indonesia Maju.
Diantaranya ada Zulkifli Hasan, Ketua Umum PBB Yusril Ihza Mahendra dan Ketua Umum Partai Gelora Muhammad Anis Matta.
Kedatangan seluruh ketua umum partai politik itu diawali dengan tibanya Prabowo Subianto di kantor DPP Golkar sekira pukul 18.35 WIB.
Setelahnya, terlihat Yusril Ihza Mahendra dan Anis Matta tiba.
Kedatangan Prabowo Subianto itu disambut langsung oleh Ketua Umum (Ketum) Partai Golkar, Airlangga Hartanto, dan elite Golkar.
Prabowo mengenakan kemeja batik, sedangkan Airlangga menggunakan pakaian khas Golkar, berwarna kuning.
(Tribunnews.com/Milani Resti/Igman Ibrahim)