Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Tanggapan Ganjar Pranowo dan Anies Baswedan Soal Konflik Pulau Rempang

Ganjar Pranowo dan Anies Baswedan telah memberikan tanggapan terkait konflik agraria yang tengah terjadi di Pulau Rempang, Batam, Kepulauan Riau.

Penulis: Wahyu Gilang Putranto
Editor: Tiara Shelavie
zoom-in Tanggapan Ganjar Pranowo dan Anies Baswedan Soal Konflik Pulau Rempang
Kolase Tribunnews
Bakal calon presiden (Capres) Ganjar Pranowo dan Anies Baswedan telah memberikan tanggapan terkait konflik agraria yang tengah terjadi di Pulau Rempang, Batam, Kepulauan Riau. 

Hal itu disampaikan oleh Anies di DPP PKS, Jakarta Selatan, Selasa (12/9/2023).

Dikutip dari WartakotaLive.com, Anies mengatakan kebijakan investasi yang memicu penderitaan perlu dikoreksi.

"Kalau kegiatan investasi justru memicu penderitaan justru memicu kondisi yang tidak sehat di dalam kesejahteraan rakyat ini perlu ada langkah-langkah koreksi," tutur Anies.

Anies Baswedan bicara terkait konflik Pulau Rempang.
Anies Baswedan bicara terkait konflik Pulau Rempang. (WartaKota/Alfian Firmansyah)

Anies juga mengajak kepada semua pihak untuk menahan diri.

"Jadi kami melihat penting sekali untuk mengedepankan proses yang damai, proses yang melibatkan semua dan beri waktu ekstra sehingga proses dialog itu berjalan dengan baik," jelas Anies.

Selain itu, Anies pun menyinggung proses relokasi yang di Jakarta. 

"Kampung-kampung digeser itu lukanya lama, saya datang ke tempat-tempat yang  saya bangunkan rumah misalkan masyarakat di Bukit Duri. Sekarang kita bangunkan rumah susun disana, itu kalau datang mereka tidak pernah lupa, anak-anak itu atas pengalaman traumatik atas yang mereka lewati kekerasan yang terjadi," papar Anies. 

Berita Rekomendasi

"Kampung aquarium kita datang kesana kita ketemu mereka yang memiliki luka yang amat dalam," ucap Anies. 

Dengan demikian, menurut Anies, adanya relokasi pentingnya adalah pendekatan dialog dengan secara baik-baik meski membutuhkan waktu yang lebih panjang.

"Jadi lebih baik dilakukan dibicarakan dengan rumit, panjang, ribet tapi melibatkan semua, dan sampai pada kesimpulan yang diterima, baru kemudian eksekusi dengan cara seperti itu, maka kita kan merasakan pembangunan yang prosesnya dirasakan sebagai proses yang  baik dan benar," pungkasnya. 

(Tribunnews.com/Gilang Putranto, Yohanes Liestyo Poerwoto) (WartaKotalive.com/Alfian Firmansyah)

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas