Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Kuliah Kebangsaan di UI, Ganjar Dicecar Soal Boneka Megawati hingga Diteriaki Utang Negara dan LGBT

Satu di antaranya, pertanyaan soal kemungkinan Ganjar menjadi 'boneka' Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarnoputri.

Editor: Muhammad Zulfikar
zoom-in Kuliah Kebangsaan di UI, Ganjar Dicecar Soal Boneka Megawati hingga Diteriaki Utang Negara dan LGBT
Tangkap layar Kompas Tv
Ganjar Pranowo diteriaki mahasiswa saat melakukan wawancara dengan wartawan usai mengisi kuliah kebangsaan di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) UI pada Senin, (18/9/2023). Adapun mahasiswa itu bertanya apakah Ganjar Pranowo akan berutang jika nantinya menjadi Presiden hingga isu soal LGBT. 

Lebih lanjut Ganjar Pranowo menjelaskan bahwa bonus demografi dapat menciptakan peluang emas bagi pertumbuhan ekonomi Indonesia. 

Dari data yang diperoleh Ganjar, Indonesia menghadapi situasi bonus demografi 44 persen ada di kelas menengah dan 68 persen ini tenaga produktif. 

Menurut Ganjar, untuk menghadapi bonus demografi, Indonesia perlu melakukan transformasi dalam enam pilar strategis yang mencakup pangan, penegakan hukum, lingkungan, energi, digital, pendidikan, dan keterampilan. 

Hal itu disampaikan Ganjar saat mengisi Kuliah Kebangsaan di FISIP UI, Depok, Jawa Barat, Senin (18/9/2023).

"Ada transformasi dari enam pilar yang menurut saya cukup strategis dalam bonus demografi. Ada pangan, penegakan hukum, ada faktor lingkungan, energi, digital, pendidikan dan keterampilan," kata Ganjar.

Baca juga: Gagasan 2 Bacapres ke Mahasiswa UI, Anies Bicara Pendidikan, Ganjar Ingin Manfaatkan Bonus Demografi

Menurut Ganjar, salah satu langkah penting yang telah diambil adalah peningkatan investasi dalam pendidikan dan pelatihan. 

Dengan mempersiapkan angkatan kerja muda dengan keterampilan dan pengetahuan yang relevan, Indonesia dapat menghadapi tantangan global dengan lebih baik dan memaksimalkan kontribusi bonus demografi terhadap pertumbuhan ekonomi.

Berita Rekomendasi

Selain itu, pemerintah juga harus fokus pada penciptaan lapangan kerja. Dengan meningkatnya jumlah tenaga kerja muda, diperlukan upaya untuk memastikan bahwa ekonomi Indonesia dapat menciptakan pekerjaan yang cukup untuk mengakomodasi pertumbuhan populasi ini.

Bonus demografi juga memberikan peluang untuk mengembangkan sektor industri dan teknologi.

Potensi konsumen yang besar dari generasi muda dapat mendorong inovasi dan pertumbuhan bisnis di berbagai sektor, termasuk teknologi informasi, kreatif, dan digital.

Namun, untuk mengoptimalkan pemanfaatan bonus demografi ini, perlu adanya koordinasi antara pemerintah, sektor swasta, dan lembaga pendidikan. Peran sektor swasta dalam menciptakan peluang kerja dan investasi sangat penting.

Ganjar menegaskan bonus demografi bisa mewajudkan Indonesia emas. 

"Agar kita bisa mendapatkan deviden demografi menuju Indonesia emas itu negaranya mesti makmur, mesti sehat, mesti pintar, mesti produktif," jelasnya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas