Wakil Ketua Umum Gerindra Keberatan Prabowo Disebut Punya Koalisi Gemuk: Gemuk Itu Negatif
Ia mengatakan bahwa diksi koalisi gemuk memiliki terminologi yang negatif. Menurutnya, seharusnya diksi yang digunakan memakai koalisi besar.
Penulis: Igman Ibrahim
Editor: Muhammad Zulfikar
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Igman Ibrahim
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Wakil Ketua Umum (Waketum) Partai Gerindra Habiburokhman mengaku dirinya keberatan bakal calon presiden (bacapres) Prabowo Subianto dibilang memiliki koalisi yang gemuk.
Ia mengatakan bahwa diksi koalisi gemuk memiliki terminologi yang negatif. Menurutnya, seharusnya diksi yang digunakan memakai koalisi besar.
Baca juga: AHY Beberkan Alasan Kenapa Demokrat Putuskan Berlabuh ke Koalisi Pendukung Prabowo
"Saya agak meralat sedikit, terminologi gemuk ya. Gemuk itu negatif, (seharusnya) tapi besar," kata Habiburokhman di Kompleks Parlemen, Jakarta, Jumat (22/9/2023).
Wakil Ketua Komisi III DPR RI itu menyatakan diksi koalisi besar lebih memiliki pandangan yang lebih luas. Yakni, Prabowo memiliki kekuatan besar dari berbagai elemen politik bangsa.
Baca juga: AHY Beberkan Alasan Kenapa Demokrat Putuskan Berlabuh ke Koalisi Pendukung Prabowo
"Besar nih artinya memang ini kekuatan besar dari elemen-elemen politik bangsa ini yang memandang pentingnya persatuan bahwa mengelola negara ini nggak bisa sendiri-sendiri saja. Kita harus bersama, kita harus mengedepankan kebersamaan," jelasnya.
Lebih lanjut, Habiburokhman pun membantah bahwasanya koalisi besar Prabowo akan semakin sulit mengatur banyaknya kepentingan dari masing-masing parpol.
Ia menuturkan bahwa semakin banyak parpol yang bergabung justri akan semakin rileks agar dapat memenangkan kontestasi Pilpres 2024.
"Justru akan lebih rileks karena semangatnya adalah semangat bagaimana kita bisa bekerja sama baik dalam kontestasi maupun nanti ketika sudah bisa memenangkan," tandasnya.
Baca juga: 4 Poin Pernyataan Prabowo di Rapimnas Demokrat, Singgung Kekuatan Luar Biasa dari SBY
Sebagai informasi, bacapres Prabowo Subianto memang paling banyak mendapatkan dukungan dari parpol. Dari parpol parlemen, ada Partai Golkar, PAN, Gerindra hingga Partai Demokrat.
Sementara itu, parpol non parlemen ada PBB, Partai Gelora, Partai Prima, hingga Partai Garuda. Tak hanya itu, ada pula PSI yang kini telah semakin dekat dengan Koalisi Indonesia Maju.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.