Ganjar-Prabowo atau Prabowo-Ganjar, Mana yang Berpeluang Menang? Simak Simulasi Hasil Surveinya
Wacana Ganjar Pranowo dan Prabowo berpasangan di Pilpres 2024 kembali mencuat. Beberapa waktu lalu wacana ini mencuat.
Editor: Hasanudin Aco
Hasil survei Litbang Kompas periode Januari-Februari 2023 memetakan, jika Ganjar-Prabowo berpasangan keduanya mampu menguasai suara sebagian pemilih.
Menurut hasil jajak pendapat Januari 2023, potensi elektabilitas Ganjar mencapai 25,3-37 persen. Namun, angka itu belum mutlak.
Dikutip dari Kompas.id, barisan pemilih loyal atau strong voter Ganjar berada di kisaran angka 13,9-18,2 persen.
Sementara, pemilih mengambang atau swing voter Gubernur Jawa Tengah itu sebesar 11,4-18,8 persen.
Kemudian, dalam survei yang sama, potensi elektabilitas Prabowo berkisar 18,1-25,6 persen.
Dari angka tersebut, pemilih loyal Prabowo diperkirakan sebesar 9,4-10,6 persen.
Sedangkan pemilih mengambang Ketua Umum Partai Gerindra itu sebanyak 8,7-15,0 persen.
Dengan menggunakan data tersebut, potensi dukungan maksimal Ganjar jika digabungkan dengan Prabowo yakni 43,4-62,6 persen.
Memang terkesan besar.
Namun, perlu diingat bahwa besaran dukungan itu masih sangat mungkin berubah lantaran tidak semua yang tertarik pada Ganjar-Prabowo merupakan pemilih loyal.
Tercatat, pemilih loyal Ganjar-Prabowo sebesar 23,3-28,8 persen. Sisanya, sebanyak 20,1-33,8 persen merupakan pemilih kurang loyal alias swing voter yang masih punya kemungkinan berubah di kemudian hari.
Jika digabungkan antara pemilih loyal dengan swing voter, rentang pemilih Ganjar-Prabowo menjadi lebih lebar lagi yakni 23,3-62,6 persen.
Dengan perhitungan tersebut, kekuatan riil dari para pemilih loyal Ganjar-Prabowo belum mampu menjamin kemenangan keduanya pada pemilu mendatang.
Tampaknya, masih terbuka ruang bagi para calon presiden (capres) dan calon wakil presiden (cawapres) lain untuk bersaing.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.