PSI Sayangkan Pendukung Capres Menyerang Ranah Pribadi: Misalnya Ada Istrinya Gak?
Partai Solidaritas Indonesia (PSI) menyayangkan pendukung bakal calon presiden (bacapres) berdebat dalam ranah pribadi.
Penulis: Igman Ibrahim
Editor: Hasanudin Aco
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Igman Ibrahim
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Partai Solidaritas Indonesia (PSI) menyayangkan pendukung bakal calon presiden (bacapres) berdebat dalam ranah pribadi.
PSI menilai hal tersebut merupakan hal yang substansial untuk dibahas dalam kontestasi politik.
Wakil Ketua Dewan Pembina PSI, Grace Natalie meminta para pendukung bacapres berhenti melakukan tindakan tersebut.
Grace mengaku tindakan itu juga bertentangan dengan PSI.
"Kita belajar juga bahwa kan disini kalau kita berdebat itu bukan ke fisik orang atau ke ranah pribadi. Sekarang kan yang terjadi orang tuh nyerangnya ke ranah private, ya gak?" kata Grace saat ditemui di Kantor DPP PSI, Jakarta, Selasa (26/9/2023).
Baca juga: PBB Meminta Gibran Jadi Pendamping Prabowo di Pilpres 2024
Grace pun mengungkit adanya pendukung capres tertentu yang mengulirkan perihal ranah pribadi.
Satu diantaranya isu tidak adanya istri dari salah satu bacapres yang bertanding di Pilpres 2024.
"Misalnya ada istrinya gak? Gitu kan. Kayak gitu-gitu itu kan gak substansial. Misalnya ada diisukan gangguan kesehatan misalnya. Itu sering dipake sebagai bahan guyon diantara para pendukung capres. Itu kan ranah private orang dan tidak menentukan kualitas seorang capres," katanya.
PSI, kata Grace, tidak pernah melakukan tindakan tersebut.
Dia memastikan partainya bakal lebih banyak berbicaea mengenai program untuk dapat memenangkan bacapres yang didukung PSI.
"Kita gak pernah masuk ke ranah privat orang, pasti ke program. Tapi juga yang sedang kita pelajari kalau kita ingin bisa lebih baik komunikasi sama terutama sama Gen Z, terutama orang-orang yang gak biasa ngebahas politik, mungkin kita juga harus belajar berubah-ubah komunikasinya gak harus kenceng terus, ya dilemesin aja," katanya.
"Itu yang kita juga adaptasi ya kayaknya sesuatu yang perlu kita ubah juga bukan dari substansi tapi dari cara deliverynya. Gitu juga yang mas Kaesang usulkan supaya kita bisa punya komunikasi yang lebih nyampe terutama kalo mau jangkau anak-anak muda. Jadi mungkin akan lebih lemes dari titik ini," sambungnya.