Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Bursa Cawapres 2024, Relawan Dorong Yusril Jadi Pendamping Prabowo, Ini Alasannya

Koalisi Indonesia Maju terus berupaya menguatkan pondasinya dalam memperjuangkan Prabowo Subianto sebagai calon presiden di tahun 2024 nanti.

Penulis: Malvyandie Haryadi
Editor: Adi Suhendi
zoom-in Bursa Cawapres 2024, Relawan Dorong Yusril Jadi Pendamping Prabowo, Ini Alasannya
Istimewa
Baliho bergambar Prabowo Subianto dan Yusril Ihza Mahendra. 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Koalisi Indonesia Maju terus berupaya menguatkan pondasinya dalam memperjuangkan Prabowo Subianto sebagai calon presiden di tahun 2024 nanti.

Apalagi saat ini Partai Bulan Bintang dan Partai Demokrat juga sudah menyatakan dukungannya sehingga menjadi kekuatan pendukung yang mampu mendorong pemenangan Prabowo.

Namun, hingga kini publik masih terus bertanya-tanya sebenarnya siapa sosok yang akan mendampingi Prabowo nanti.

Sedangkan dari sisi relawan sendiri sebenarnya sudah mencuat satu nama yang dipandang sudah didesak pihak koalisi.

Ketua Relawan Yakin Indonesia Maju (YIM), Kamal Tarmidzi, menyatakan sebagai pendukung Prabowo Subianto turut memberikan aspirasi untuk cawapres semoga bisa mengerucut satu nama yang tepat untuk mendampingi Prabowo seorang Tokoh Islam Moderat, Pakar Hukum Tata Negara, Mantan Menteri di beberapa Presiden dan mengerti persoalan Indonesia, punya rekam jejak yang baik yakni Prof Yusril Ihza Mahendra.

"Mungkin publik yang bertanya-tanya mengapa sosok Yusril menjadi pilihan banyak pihak padahal dalam Koalisi Indonesia Maju banyak sosok politisi senior lainnya. Kami meyakini tidak terlepas dari rekam jejak sekaligus tokoh yang bisa menerjemahkan dan bantu mengimplementasikan visi besar ke depan itu Prof Yusril. Prabowo-Yusril bisa jadi pasangan Dwitunggal seperti Soekarno-Hatta," ujar Kamal, Rabu (27/9/2023).

Baca juga: Nama Yusril Mulai Dijagokan Dampingi Prabowo Sebagai Cawapres, Ini Kata Hendri Satrio

Dwitunggal Soekarno-Hatta sebagai satu kesatuan yang tidak bisa dipisahkan, sebagai pelopor dan proklamator Kemerdekaan Indonesia, Dwitunggal tercipta karena adanya hubungan yang saling mengisi antara Presiden dan Wakil Presiden, Prabowo-Yusril diyakini mampu menjadi pelopor kemajuan dan keberlanjutan pembangunan bangsa yang telah dicanangkan oleh Pemimpin sebelumnya.

Berita Rekomendasi

"Dwitunggal Prabowo-Yusril ini mampu menjadi momentum pembangunan bangsa, dan satu sama yang lain saling mengisi dan melengkapi. Prabowo paham ekonomi, ketahanan pangan, pertahanan dan keamanan, dan Yusril paham akan sistem hukum, demokrasi dan politik di Indonesia" tegas Kamal.

Kamal menjelaskan bahwa Koalisi Indonesia Maju merupakan gabungan dari poros nasionalis, profesional, dan religius sehingga perlu menggandeng semua konstituen dengan beragam pandangan politik.

Baca juga: Yusril Disebut Bisa Memperkuat Prabowo pada Pilpres 2024, Ini Alasannya

"Kami yakin semua aspek ini ada di diri Prof Yusril. Ia merupakan tokoh Islam moderat, akademisi, advokat, pakar hukum tata negara, dan ia pun tokoh reformasi, sehingga sangat tepat masuk ke dalam bursa cawapres dan tak mengherankan berbagai pihak juga minta Yusril mendeklarasikan diri. Ia juga bukan tipe ambisius yang ingin mengejar jabatan, beliau pernah selangkah lagi menjadi Presiden,” ujar Kamal.

Ia menambahkan, dari sisi pemilih religius, nama Prabowo juga sebenarnya sudah memiliki pondasi yang kuat.

Berdasarkan hasil riset LSI Denny Ja pada September 2023, popularitas Prabowo sebagai capres menjadi yang paling tinggi di antara semua ormas Islam, termasuk NU dan Muhammadiyah.

Pasalnya dengan responden 1.200 orang dan margin or error 2,9 persen, ditemukan fakta bawa kepopuleran Prabowo di NU berada di angka 98,8% dan 100% di Muhammadiah. Oleh karena itulah, sosok religius yang reformis sangat tepat menjadi cawapres untuk mendampinginya di 2024 nanti dan ini mengerucut ke Yusril.

“Kami lihat Prof Yusril merupakan representasi dari kelompok Islam moderat yang mampu merangkul semua pihak, dan namanya Prof Yusril ini bersih dari segala kasus hukum. 2024 dan kedepannya harus ada pemimpin yang paham akan hukum dan demokrasi sebagai tantangan besar kedepannya, khususnya saat melanjutkan beragam program Presiden Joko Widodo di 2024,” pungkasnya.

Ia mengingatkan, Presiden Joko Widodo juga pernah menyampaikan akan mendukung apabila Prof Yusril sebagai bakal calon presiden maupun bakal calon wakil presiden dalam perhelatan Pemilihan Umum Presiden dan Wakil Presiden 2024-2029.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas