Kombatan: Waspada Cawe-cawe Asing di Pilpres 2024, Demokrasi dan Kedaulatan Bangsa Harus Ditegakkan
Ketua Dewan Pimpinan Nasional (DPN) Kombatan, Budi Mulyawan menduga akan ada intervensi asing yang mengambil celah.
Penulis: Wahyu Aji
Editor: Muhammad Zulfikar
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ormas nasionalis Komunitas Banteng Asli Nusantara (Kombatan) minta masyarakat dan pimpinan partai politik peserta Pilpres 2024, mewaspadai kekuatan asing yang ikut campur.
Hal ini mengantisipasi aksi 'cawe-cawe' mengerahkan manuver intelijen baik secara 'tipu muslihat' hingga politik 'main kayu'.
Ketua Dewan Pimpinan Nasional (DPN) Kombatan, Budi Mulyawan menduga akan ada intervensi asing yang mengambil celah.
"Sudah jadi rahasa umum, asing kalang kabut menghadapi semangat program-program Jokowi akan menyetop ekspor bahan mentah berbagai sumber daya alam yang menjadi kekayaan besar Indonesia, dan mengembangkan proyek-proyek hilirisasi. Jika ini dibiarkan berlanjut bisa membangkrutkan ekonomi negara-negara maju," kata Budi Mulyawan yang akrab dipanggil Cepi, dalam keterangan yang diterima, Rabu (27/9/2023).
Cepi mengatakan, momen Pilpres 2024 menjadi titik krusial kekuatan asing untuk membersihkan anasir-anasir politik domestik ala Jokowi.
Sebagai pendukung bakal capres Ganjar Pranowo, Cepi mendukung agar semangat awal kepentingan nasional didahulukan.
Cepi meyakini manuver politik tipu muslihat bisa terus bergentayangan menyasar siapa pun peserta kontestasi Pilpres.
Termasuk tanpa memandang parpol koalisi pendukung pasangan Capres Cawapres lawan maupun teman dalam berkontestasi.
Baca juga: Resmi Jadi Ketum PSI, Kaesang Kini Dirayu PDIP dan Gerindra soal Dukungan Pilpres
Dirinya khawatir jika pemimpin Indonesia di tangan yang salah, kelak kekuatan asing bisa ikut campur.
"Kalau pun nantinya, peta kontestasi Pilpres terwujud dua poros, yakni Ganjar berpasangan dengan Prabowo melawan duet Anies dan Gus Muhaimin manuver Asing tidak berarti kendor. Bahkan, manuver pilitik akan lebih keras dengan mengerahkan strategi politik 'main kayu'," kata Cepi.
Lebih lanjut Cepi khawatir pasca pendaftaran kandidat Pilpres hingga memasuki masa kampanye, akan terjadi manuver politik 'main kayu' lebih keras dibanding dua Pemilu sebelumnya.
Yakni, saat PDI Perjuangan mengusung Capres Jokowi.
Lebih lanjut Cepi menilai, aksi politik 'main kayu' bakal lebih keras terjadi, apabila Pilpres diikuti tiga poros Capres, yakni Ganjar Pranowo, Prabowo Subianto, dan Anies Baswedan.
Baca juga: Harap Pilpres Mendatang Tak Dibatasi PT, PAN: Menutup Peluang Tumbuhnya Tunas Muda
Cepi berharap generasi Z dan gen Y peserta terbesar Pemilu 2024 jangan sampai buta sejarah.