Ingatkan TNI/Polri Hingga ASN Netral di Pemilu, Bawaslu: Jangan Joget TikTok
Rahmat Bagja mengingatkan TNI/Polri hingga aparatur sipil negara (ASN) untuk bersikap netral dalam pemilu.
Penulis: Mario Christian Sumampow
Editor: Malvyandie Haryadi
Laporan Wartawan Tribunnews, Mario Christian Sumampow
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) RI Rahmat Bagja mengingatkan TNI/Polri hingga aparatur sipil negara (ASN) untuk bersikap netral dalam pemilu.
Ia meminta kelompok yang tak boleh memberikan keberpihakannya dalam pemilu ini tidak menyukai, memberikan komentar, dan membagikan postingan media sosial (medsos) peserta pemilu ke publik.
Bagja juga meminta mereka turut berhati-hati dalam bermedia sosial dengan tidak berfoto sambil menunjukkan pose keberpihakan kepada calon peserta pemilu.
"Hati-hati, dulu orang berkata mulutmu harimaumu, sekarang jarimu harimaumu. Jangan like, komentar and share (terkait dukungan) calon presiden tidak boleh polisi harus menjaga itu," tegas Bagja dalam keterangannya, Kamis (28/9/2023).
Tak hanya itu, TNI/Polri dan ASN juga diminta tidak membuat video tarian melalui medsos TikTok yang semisal dalam gerakannya tersirat angka yang berkaitan dengan ciri khas peserta pemilu.
"Semoga bapak ibu orang-orang yang tidak melakukan pelanggaran netralitas ASN, jaga media sosial masing-masing. Jangan di TikTok joget melambangkan angka dan lainnya, terlebih sedang pakai pakaian dinas, harus hati-hati," tegas alumnus Universitas Indonesia itu.
Bagja juga mengingatkan celah pelanggaran pemilu akan terus ada sehingga perlu dilakukan kerja bersama. Seperti halnya saat ini melalui Sentra Penegakan Hukum Terpadu (Sentra Gakkumdu).
Dia berharap atas kerja sama ini polisi dapat terus mendukung pemilu yang damai.
"Kami butuh Polri untuk membantu Bawaslu, teman-teman yang akan mengawali dan menemani Bawaslu dalam melakukan berbagai hal penanganan tindak pidana dan pelanggaran lainnya," tandasnya.